Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Anies Enggan Komentari Nadiem Jadi Mendikbud

Selamat Saragih
24/10/2019 18:50
Anies Enggan Komentari Nadiem Jadi Mendikbud
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan(ANTARA)

GUBERNUR DKI Jakarta, Anies Baswedan, enggan memberi komentar atas keputusan Presiden Joko Widodo yang menunjuk mantan CEO Gojek, Nadiem Makarim, sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud).

Saat ditanya soal Nadiem, Anies menyatakan, hanya akan berkomentar soal Jakarta.

"Saya komentar soal Jakarta aja, enggak komentar ke situ (Mendikbud)," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (24/10).

Anies juga tidak mau menjawab saat ditanya apakah mempunyai masukan untuk Nadiem, mengingat dia pernah menjabat sebagai Mendikbud dalam Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla sebelum akhirnya digantikan Muhadjir Effendy.

"Enggak ada," kata dia.

Dengan dilantiknya para menteri dalam Kabinet Indonesia Maju, Anies berharap kerja sama antara Pemerintah Pusat dan Pemprov DKI Jakarta terus berjalan dengan baik.


Baca juga: Koalisi Nasional tidak Pengaruhi Politik di DKI


Apalagi, beberapa menteri dalam Kabinet Indonesia Maju merupakan wajah lama dalam Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla yang pernah bekerja sama dengan Pemprov DKI, seperti Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

"Kita berharap program-program yang sudah kita bicarakan bersama antara pemerintah pusat dengan Pemprov DKI itu bisa jalan terus dan kita tidak perlu banyak update untuk urusan perhubungan dan pekerjaan umum karena orangnya masih sama," ungkap Anies.

Nadiem dipercaya menjabat Mendikbud menggantikan tokoh Muhammadiyah, Muhadjir Effendy.

Dia menjadi menteri termuda di Kabinet Indonesia Maju yakni berusia 35 tahun. Nadiem dikenal sebagai seorang pengusaha yang mendirikan perusahaan rintisan Gojek. Setelah ditunjuk sebagai Mendikbud, Nadiem menyatakan mundur dari perusahaan yang didirikannya itu. (OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya