Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Densus 88 Geledah Rumah Terduga Teroris di Bekasi

Tri Subarkah
13/10/2019 19:05
Densus 88 Geledah Rumah Terduga Teroris di Bekasi
Personel Tim Densus 88 Mabes Polri mengamankan sejumlah barang bukti usai menggeledah kontrakan terduga teroris di Bekasi.(ANTARA FOTO/Arisanto)

POLISI kembali mengamankan satu orang terduga teroris bernama Nofal Agus Syafroni di Bekasi, Jawa Barat. Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menggeledah rumah kontrakan Noval di Karang Satria, Tambun Utara, pada Minggu (13/10).

Menurut keterangan Kapolsek Tambun Kompol Siswo, Noval baru tinggal di daerah itu selama dua bulan.

"Untuk hari ini memang betul ada penggeledahan dari Densus 88, tepatnya di RT 02/04 Desa Rawa Kalong tempat kontrakannya (Nofal) yang sekarang sudah diamankan. Menurut keterangan dari warga dari Pak RT bahwa dia tinggal disini baru dua bulan," ujar Siswo, Minggu (13/10).

Siswo menyebut Densus 88 telah mengamankan beberapa barang bukti. Namun, ia enggan merinci apa saja barang bukti tersebut.

"Barang bukti tidak kita sebutkan. Sudah dibawa Densus 88," katanya.

Siswo memberikan sinyal bahwa Nofal memiliki keterkaitan dengan Abu Rara, penusuk Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto di Pandeglang, Banten, pada Kamis (10/10) lalu.


Baca juga: Terkait dengan Abu Rara, Seorang Pria Diamankan di Tambun


"Menurut keterangan demikian. Tapi kami tidak bisa memberi lebih jauh. Yang jelas kami membenarkan wilayah kami terjadi penggeledahan yang dilakukan Densus 88," papar Siswo.

Diketahui dari hasil pemeriksaan polisi, Abu Rara merupakan simpatisan JAD Bekasi pimpinan Abu Zee. Abu Zee sendiri sudah diamankan oleh Densus 88 pada 23 September 2019.

Guna mengantisipasi keberadaan teroris di wilayahnya, Siswo juga sudah melakukan koordinasi dengan RT/RW setempat untuk melakukan pendataan pada setiap warga baru.

Sementara itu, Ketua RT setempat Ahmad Qurtubi mengatakan bahwa Nofal belum sempat melakukan pelaporan terhadapnya sejak bermukim di wilayah itu.

Ahmad juga menyebut sehari-harinya Nofal bekerja sebagai supir ojek online dan beraktivitas normal.

"Kesehariannya biasa aja. Normal. Cuma lewat-lewat aja karena dia menggunakan (mengojek) Grab ya," katanya. (OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya