Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Pemprov Ancam Cabut KJP Pelajar Terlibat Kriminal

Put/X-6
02/10/2019 09:55
Pemprov Ancam Cabut KJP  Pelajar Terlibat Kriminal
Ilustrasi -- Sejumlah pelajar terlibat tawuran di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (8/8)(MI/Panca Syurkani )

DINAS Pendidikan DKI Jakarta mengancam akan mencabut bantuan dana kartu Jakarta pintar (KJP) bagi pelajar yang terlibat aksi kriminal saat ikut berunjuk rasa di depan Gedung MPR/DPR.

Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Ratiyono mengungkapkan­ pihaknya terus berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk mendata pelajar-pelajar DKI yang ikut demonstrasi. Diketahui sejak pekan lalu banyak pelajar bergabung dengan mahasiswa ikut berunjuk rasa di depan Gedung MPR/DPR.

“Kalau sifatnya apa nanti, kalau dia kriminal bisa pemberhentian KJP. Tapi kalau sifatnya ikut-ikutan kena sanksi dari kepolisian dan mendapat peringatan dan pembinaan pada orangtua itu barang kali dikumpulkan jangan diulangi ya KJP-nya tetap jalan,” kata Ratiyono kepada pers di Balai Kota Jakarta, Selasa (1/10).

Ratiyono mengungkapkan pihaknya hati-hati dalam menjalankan sanksi ini. Sanksi ini baru akan dilakukan apabila ada pelajar yang ditahan dan dijadikan tersangka oleh kepolisian. Manakala pelajar tersebut hanya diperiksa dan kemudian dilepas, pihaknya tidak akan melakukan pencabutan KJP.

“Kalau (KJP) dihentikan sudah miskin ya ikut-ikutan rusak masa depannya. Tapi tetap diingatkan kamu sudah miskin jangan ikut-ikutan (kriminal),” ungkapnya.

Ratiyono menyebut, menurut hasil pemantauannya, pelajar DKI tidak ada yang membolos sekolah demi ikut demo. Sejauh ini pun, menurut dia, tidak ada pelajar DKI yang sampai ditahan dan dijadikan tersangka oleh polisi akibat menjadi pelaku tindak kerusuhan saat unjuk rasa.

Meskipun demikian, pihaknya tetap waspada dan terus membina para pelajar agar sementara ini tidak ikut unjuk rasa sebab peserta unjuk rasa rentan diprovokasi oknum-oknum tertentu.

“Yang repot kan saya lihat di rekaman video mereka hanya nyanyi lagu wajib Indonesia Tanah Air beta sambil mengibarkan bendera, kan oke tuh. Tapi ketika ada satu provokator melempar batu ke polisi yang jaga beringas dia. Itulah bahaya massa ketika ada provokator kasihan yang tadinya aksi damai,” tandasnya. (Put/X-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya