Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) lakukan sosialisasi giat perlintasan sebidang di Bukit Duri Manggarai JPL 14, Jakarta Selatan. Dari pantauan Media Indonesia, sosialisasi dimulai sejak pukul 15.45 WIB hingga 15.20 WIB.
Saat jalur lintasan kereta api ditutup, para petugas PT KAI berjejer depan warga lalu membentangkan flyer yang bertuliskan, "STOP! Dahulukan Kereta Api yang Melintas. Utamakan Keselamatan, Patuhi Rambu-Rambu Lalu Lintas."
"Sosialisasi di pelintasan sebidang ini tak hanya sampai disini saja. Kami berkomitmen bahwa agenda sosialisasi ini akan terus berkelanjutan secara bertahap di lokasi lain," ujar Executive Vice President Daerah Operasional (Daop) 1 Jakarta, Dadan Rudiansyah di lokasi, Selasa (17/9).
Perlu diketahui perlintasan sebidang merupakan perpotongan antara jalur kereta api dan jalan yang dibuat sebidang. Menurut Dadan, selama ini perlintasan sebidang merupakan salah satu titik sering terjadinya kecelakaan.
Dari pantauan Media Indonesia, memang perlintasan kereta api itu sangat padat kendaraan yang lalu lalang, bahkan kerap anak-anak kecil lewat tanpa ada yang mengawasi.
Baca juga: Anies Minta Gedung Swasta Siapkan Parkir Sepeda
Saat ditemui salah satu warga, Puji, 42, mengaku perlintasan kereta api tersebut saat di pagi hari lebih membahayakan karena banyaknya kendaraan yang tidak mau berhenti saat palang sudah diturunkan.
"Pagi ramai banget yang lewat. Enggak ada polisi. Motor enggak mau ngalah, terobos terus. Khawatir ya ini kalau enggak diawasi. Petugas kan disini hanya sedikit. Semoga lebih tertib lagi nanti," tutur Puji.
Diketahui, perlintasan sebidang tersebut muncul karena meningkatnya mobilitas masyarakat menggunakan kendaraan yang harus melintas atau berpotongan langsung dengan jalan kereta api.
Tingginya mobilitas masyarakat dan meningkatnya jumlah kendaraan yang melintas memicu timbulnya permasalahan yaitu terjadinya kecelakaan Ialu lintas di perlintasan sebidang.
Sesuai Undang Undang No 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian Pasal 94 ayat 1 menyatakan bahwa, 'Untuk keselamatan perjalanan kereta api dan pemakai jaian, perlintasan sebidang yang tidak mempunyai izin harus ditutup,'
"Intinya perlintasan ini sudah ada ketentuannya baik dalam UU Perkeretaapian maupun di UU lalu lintas, sudah dicantumkan apabila melanggar ini bisa kena tindak pidana. Kita kerja sama dengan kepolisian (Polres Jaksel), lalu Wali Kota Jaksel, Kementrian Perhubungan dan stake holder," tandas Dadan. (A-4)
Insiden ini terjadi hanya tiga hari setelah kecelakaan besar lain di India, ketika sebuah pesawat komersial milik Air India jatuh di Gujarat, menewaskan sedikitnya 270 orang.
Kecelakaan ini menambah panjang daftar insiden penerbangan di rute ziarah tersebut.
Kedua pria tersebut terpisah oleh hampir tiga dekade dan ribuan kilometer, namun dipersatukan oleh pengalaman traumatis yang serupa dan posisi tempat duduk yang identik.
Posisi pesawat yang agak terbalik saat tabrakan kemungkinan menyebabkan badan pesawat pecah di bagian dekat tempat duduk Ramesh, yang memberinya celah untuk meloloskan diri.
MUSISI dan penyiar Gusti Irwan Wibowo atau dikenal dengan Gustiwiw meninggal dunia di penginapan yang berlokasi di Jalan Maribaya, Lembang, Kabupaten Bandung Barat
Polisi menyebut pelaku, Vance Luther Boelter, 57, masih buron dan diyakini menyamar sebagai aparat kepolisian saat melakukan aksinya.
Jenazah langsung dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk dilakukan autopsi.
Aipda PS ditahan selama 30 hari ke depan, sambil menunggu proses sidang Kode Etik Profesi Polri.
Dalam video tersebut terlihat para warga mengamankan tiga remaja beserta barang bukti yang ditemukan di sekitar lokasi.
Korban SL dipukul tangannya dan diinjak kakinya oleh pelaku di dalam bus Trans-Jakarta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved