Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Imbas Gage Jalur Alternatif Macet

Fer/Put/J-3
17/9/2019 08:35
Imbas Gage Jalur Alternatif Macet
Kendaraan roda empat berplat genap melintasi area ganjil genap di Jalan RS. Fatmawati Raya, Jakarta Selatan, Senin (9/9/2019).(MI/SASKIA ANINDYA PUTRI)

KEPALA Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo mengakui adanya kema-cetan di jalur alternatif. Hal itu disebabkan adanya perluasan pembatasan kendaraan berpelat nomor ganjil genap (gage).

"Ya memang macet, tapi tidak parah. Contohnya, ketika ada lampu merah berubah ke hijau, ekor antrean masih mendapatkan hijau. Sebelumnya kan tidak bisa, ekor antrean tidak habis dengan satu kali lampu hijau. Artinya, saat ini tidak ada kepadatan berarti," kata Syafrin di Balai Kota, kemarin.

Namun demikian, ia menyebut perlu kajian yang masif dan besar untuk mengukur kemacetan yang terjadi di jalur-jalur alternatif.

Sementara itu, kendaraan umum yang beroperasi di jalur alternatif pun cenderung tidak bertambah dari segi penumpang. Sebaliknya, jumlah penumpang pada jalur yang dilalui rute perluasan ganjil genap cenderung meningkat tajam.

"Seperti Moda Raya Terpadu (MRT) sempat menembus 97 ribu penumpang per hari. Sekarang rata-rata menjadi 93 ribu per hari dari sebelumnya 80 ribu penumpang per hari," ungkap Syafrin.

Dari hasil itu, ia menyimpulkan bahwa pengendara pribadi secara bertahap mulai berpindah ke angkutan umum. Untuk itu, pihaknya akan terus berupaya agar arus perpindahan pengendara pribadi ke angkutan umum akan semakin besar.

"Kami akan terus meningkatkan kualitas pelayanan dan jumlah angkutan umum. Kalau masyarakat merasa ada pelayanan yang kurang, silakan bersurat ke kami. Kami akan memenuhi itu baik dari rute maupun kualitas layanannya," tegasnya.

Sementara itu, selama sepekan pelaksanaan perluasan gage tercatat 4.722 pelanggar yang terjadi antara pukul 06.00 hingga 10.00 WIB pagi.

"Banyak warga nekat beraktivitas dengan melanggar aturan pembatasan kendaraan tersebut. Karena berangkat kerja, menyelesaikan pekerjaan atau kebutuhan lain. Jadi banyak pelanggar di pagi hari," kata Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKB Muhammad Nasir, kemarin.

Alasan mereka biasanya lupa tanggal dan terpaksa mengejar waktu. (Fer/Put/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya