Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

202 Hewan Kurban di DKI tidak Sehat

Iqbal Al Machmudi
12/8/2019 08:40
202 Hewan Kurban di DKI tidak Sehat
Petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian memasang kertas berisi pemberitahuan hasil pemeriksaan kelayakan hewan kurban.(ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani)

Ada 97.005 hewan kurban di Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang tersebar di berbagai titik penyembelihan. Hewan-hewan tersebut harus diperiksa sebelum dipotong. Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata ditemukan ada 202 hewan yang tidak sehat.

“Jadi, sampai hari ini Minggu (11/8) pukul 05.00 WIB, kita pemprov memeriksa hewan kurban di 1.474 lokasi. Yang diperiksa ada 97.005, terdiri hewan sapi, kerbau, domba, dan kambing,” kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Lebak Bulus, Minggu (11/8).

Anies menyebutkan mayoritas hewan sehat. “Ada 202 yang sakit. Tapi yang sakitnya karena stres perjalanan, jumlahnya sekitar 157. Lalu, ada juga yang matanya menunjukkan tanda-tanda tidak sehat dan yang tidak cukup umur. Jumlahnya sekitar 345,” papar Anies.

Namun, Anies mengatakan bahwa mayoritas hewan kurban tetap sehat dan aman untuk disembelih dan dagingnya aman untuk dikonsumsi masyarakat.

Hewan-hewan yang tidak layak, kata Anies, tidak boleh digunakan sebagai hewan kurban. Tanda peringatan ‘tidak bisa digunakan’ atau ‘tak layak konsumsi’ dipasangkan pada semua hewan yang sakit atau belum cukup umur.

“Kita semua tahu bahwa ketika memberikan hewan kurban, hewannya harus memenuhi ketentuan syariat. Jadi, kalau secara syariat tidak memenuhi syarat, ya jangan dikerjakan,” tandasnya.

Adapun pada Hari Raya Idul Adha kali ini Anies berkurban di Pemprov DKI Jakarta, Lebak Bulus , Yogyakarta, dan Kuningan Jawa Barat.

Mengenakan baju berwarna putih, Anies datang ke tempat penyembelihan dan memotong hewan kurbannya sendiri. Ini dia lakukan saat berkurban di musala dekat kediamannya di Lebak Bulus.

“Pengalaman pertama saya saat SMA kelas 2 di Gunungkidul. Setelah itu, kalau memungkinkan akan potong sendiri. Keahlian menyembelih hewan berasal dari ayah saya,” jelas Anies. (Iam/J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya