Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
BALAI Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) Badan Penerapan dan Pengkajian Teknologi (BPPT) mengungkapkan teknologi modifikasi cuaca hanya dapat menghilangkan polutan selama 24 jam.
Kepala BBTMC, Tri Handoko Seto, mengatakan, meski menggunakan teknologi modifikasi cuaca, pencemaran udara di Jakarta diyakini tetap ada. Sebab, kata dia, faktor-faktor penyebab pencemaran udara hingga faktor pendukung polutan tetap bertahan di udara masih ada.
"Selama masih banyak kendaraan pribadi dan industri yang menyebabkan polutan itu masih ada ya tetap pencemaran udara akan tetap ada. Ditambah lagi sedang musim kemarau, polutan lebih lama bertahan di udara dibandingkan saat musim hujan," kata Tri saat dihubungi Media Indonesia di Jakarta, Sabtu (3/8).
Modifikasi cuaca yang diterapkan untuk menghilangkan polutan di udara yakni dengan mendinginkan suhu atmosfer agar kondisinya tidak stabil. Pendinginsn atmosfer dilakukan dengan menebar es kering di lapisan atmosfer dalam proses penyemaian menggunakan pesawat.
Dengan kondisi yang tidak stabil itu akan membongkar lapisan inversi atau lapisan di mana polutan terjebak di udara sehingga polutan bisa diberi celah untuk naik ke lapisan atasnya.
"Karena saat musim kemarau seringnya atmosfer itu menghangat menyebabkan atmosfer lebih stabil. Akibatnya ada lapisan yang tebal dan membuat polutan terjebak di situ," ujarnya.
Baca juga: Biaya Modifikasi Cuaca untuk Polusi Sekitar Rp132 Juta Per Hari
Tri menyebut proses persiapan teknologi modifikasi cuaca untuk mengatasi pencemaran udara hanya memerlukan waktu 3-5 hari. Dalam waktu-waktu tersebut, pihaknya mengkaji keadaan cuaca beserta atmosfer di wilayah yang akan dilakukan penyemaian untuk memodifikasi cuaca.
"Setelah disemai proses penyemaian butuh 2-3 jam. Setelahnya dalam waktu 3-5 jam sudah mulai terlihat hasilnya polutan naik ke lapisan atmosfer atas dan udara akan menjadi lebih jernih, tidak pekat," kata Tri.
Ia menyebut keberhasilan penanganan pencemaran udara menggunakan TMC tidak dapat diprediksi karena keadaan atmosfer yang berbeda-beda. Namun, menurutnya teknologi ini sangat cocok digunakan di kota-kota besar dengan kondisi pencemaran udara yang buruk seperti Jakarta.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membuka opsi untuk menerapkan TMC guna mengatasi pencemaran udara di Ibu Kota.
Pencemaran udara di Jakarta diketahui telah memburuk beberapaa pekan terakhir dibuktikan dari hasil pemantauan situs pemantau kualitas udara Air Visual yang menempatkan Jakarta di peringkat pertama kota dengan kualitas udara terburuk setiap paginya. (OL-1)
KOMISI E DPRD DKI Jakarta mendorong Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta meningkatkan kualitas sarana dan prasarana olahraga.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat, hingga Kamis (14/8) pagi, jumlah masyarakat yang mendaftar dalam rekrutmen petugas pemadam kebakaran (damkar) sudah mencapai 20 ribu orang.
Pemprov DKI Jakarta bakal menggelar Festival Lowongan Kerja atau Jakarta Jobfest 2025 di Jakarta International Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur, pada 19–20 Agustus 2025.
Rancangan Kebijakan Umum APBD dan Rancangan Prioritas serta Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Tahun Anggaran 2026 dengan nilai Rp95,351 triliun
Pemprov DKI menggelar penanaman ribuan mangrove.
Kebijakan hanya akan berhasil jika diterjemahkan secara nyata di tingkat kota dan komunitas.
perempuan di Jakarta masih terjebak dalam ketidakpastian. Mulai dari pencarian kerja, dunia akademik, hingga kehidupan sehari-hari.
Menjadi bagian dari perjalanan panjang bangsa, BUMD ini menanamkan pondasi bagi masa depan kota dan warganya.
DINAS Perhubungan DKI Jakarta menyiapkan rekayasa lalu lintas (lalin) saat penyelenggaraan Kirab Bendera Pusaka dalam rangka Upacara Pengibaran dan Penurunan Bendera Pusaka pada HUT ke-80 RI
Fitroh menyebut KPK menangkap pejabat badan usaha milik negara (BUMN), dalam OTT ini. Nama lengkapnya masih dirahasiakan, saat ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved