Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Pedagang Kawasan Kota Tua Sambut Baik Rekonsiliasi Pascapemilu

Deri Dahuri
27/7/2019 08:19
Pedagang Kawasan Kota Tua Sambut Baik Rekonsiliasi Pascapemilu
Ketua Umum Pengelola pusat perbelanjaan Plaza Pinangsia di kawasan Glodok, Jakarta Barat, Jacky Sutiono.(Istimewa)

Kalangan pengusaha terutama di kawasan Kota Tua Jakarta menyambut rekonsiliasi politik yang berjalan dengan baik antara pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) nomor satu dan dua yang bertarung dalam pesta demokrasi Pemilihan Presiden  2019.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Pengelola pusat perbelanjaan Plaza Pinangsia di kawasan Glodok, Jakarta Barat, Jacky Sutiono, saat menggelar pertemuan di Jakarta, Jumat (26/7).

Jacky yang juga pendiri sekaligus Ketua Paguyuban Kota Tua mengatakan sebelum rekonsiliasi terwujud para pedagang dan pelaku bisnis yang berada dikawasan Kota Tua Jakarta yang meliputi pasar Pinangsia, Glodok, Pasar Pagi, Asemka,dan sekitarnya, mengaku diliputi kekhawatiran.

“Kekhawatiran akan terjadinya keributan di mana-mana selalu saja ada. Ekonomi sempat melemah karena orang takut keluar rumah atau pergi ke toko. Hal ini jelas berdampak pada geliat ekonomi disekitar kota tua, harga naik namun daya beli konsumen menurun lantaran toko sepi dikunjungi, sehingga omset pun menurun,” kata Jacky.

Namun begitu mendengar telah adanya rekonsiliasi antarakedua pasangan dalam Pilpres 2019, Jacky mengatakan semua pedagang  merasa  lega, damai, dan aman. Aktivitas perdagangan di kawasan Kota Tua pun mulai kembali bergeliat.

“Dan itu membuat para pedangan merasa senang. Pascarekonsiliasi, saya bersama 30 ribuan pedagang di kawasan Kota Tua merasa optimistis situasi akan membaik, aman dan damai, apalagi nilai mata uang rupiah terhadap dolar AS kini mulai menguat,” ucap Jacky.

Menurut Jacky, kondisi yang diharapkan tersebut akan mendorong para pengusaha, pedagang dan pelaku ekonomi lainnya tidak lagi hanya melihat dan menunggu (wait and see), tetapi juga dipastikan sudah mulai kembali mengambil sikap.

“Para pelaku ekonomi kemarin sempat mengambil sikap untuk menahan diri, mereka menunggu sampai situasi aman dan damai. Di sini (kawasan dagang Kota Tua) juga sama, toko-toko menunggu situasi yang masih diliputi rasa takut dan kekhawatiran,” ujar Jacky.

Dengan situasi yang telah kondusif dan penuh damai, pria yang berusia 70 tahun tersebut mengajak semua lapisan masyarakat untuk bersatu membangun Indonesia ke depan. Jacky berharap tidak ada lagi peristiwa anarkis dan kerusuhan seperti yang pernah terjadi di 1998 yang membuat semuanya terpuruk dan meninggalkan luka dalam.

Menanggapi kelesuan ekonomi dikawasan Kota Tua, Jakarta sebagai imbas dari Pilpres 2019, pengamat ekonomi dan bisnis dari Universitas Indonesia, Athor Subroto, mengatakan situasi yang terjadi sebelum pemilu memang berdampak langsung pada perekonomian.

Sebelum pemilu, kata Athor, para pengusaha terus mengamati arah ekspektasi yang dikaitkan dengan perkembangan pemilu. Jika ternyata ekspektasi itu bagus dan proses pemilu berjalan baik tanpa ada SARA dan hal-hal yang bersifat premordial, para pengusaha akan memiliki kepercayaan diri dalam menjalankan bisnis mereka.

 “Setelah rekonsiliasi kemarin, saya kira sebagai suatu massage (pesan) bahwa proses pemilu telah selesai, persaingan politik dengan suksesi kepemimpinan sudah usai maka mulai dipersatukanlah resources (sumber-sumber daya) dari bangsa ini. Kepemimpinan bangsa ini mulai dipersatukan melalui proses rekonsiliasi”, jelas Athor yang juga menjabat sebagai Wakil Direktur Sekolah Kajian Stratejik dan Global.

Athor menambahkan rekonsiliasi antara kubu Prabowo dan Jokowi adalah suatu pesan yang bagus dan mendapat tanggapan positif dari kalangan pengusaha. Kepercayaan pasar mulai membaik dan diharapkan nilai mata uang rupiah terhadap dolar AS yang terus menguat. (OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya