Headline

Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.

Ribuan Warga Mengungsi dan 2 Meninggal Akibat Banjir di Jakarta

Golda Eksa
26/4/2019 21:56
Ribuan Warga Mengungsi dan 2 Meninggal Akibat Banjir di Jakarta
Sejumlah anak bermain air banjir yang merendam kawasan permukiman penduduk Cililitan Kecil, Jakarta, Jumat (26/4/2019)(Antara/Dhimas Reviyanto)

KEPALA Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan banjir yang terjadi di wilayah Jakarta menyebabkan 2 orang meninggal dunia dan 2.258 warga terpaksa mengungsi.

Insiden itu disebabkan naiknya debit Sungai Ciliwung pascahujan deras dengan durasi yang cukup lama di wilayah Bogor, pada Kamis (25/4) malam.

Tinggi permukaan air Sungai Ciliwung mencapai 220-250 cm dengan status siaga satu.

Berdasarkan laporan Pusdalops BPBD DKI Jakarta, sambung dia, ada 32 titik banjir di wilayah Jakarta, Jumat (26/4).

Di wilayah Jakarta Selatan, banjir terjadi di Kelurahan Pengadegan tepatnya di RW 01, 02, dan 11. Begitupula di Kelurahan Rawa Jati banjir terlihat di RW 01, 03, dan 07. Kondisi serupa juga dialami warga yang berdomisili di RW 01 Kelurahan Cikoko dan RW10 Kelurahan Kebon Baru. Di wilayah tersebut ketinggian air mencapai 10-250 cm.

Baca juga : Lokasi Banjir Jakarta Tambah Jadi 32 Titik

"Sedangkan untuk wilayah Jakarta Timur tepatnya di RW 01, 02, 03, 05, 08, 012 Kelurahan Cawang; RW 01, 02, 04, 05 Kelurahan Balekambang; RW 05, 06, 07, 015, 016 Kelurahan Cililitan; RW04 hingga RW08 Kelurahan Kampung Melayu; dan RW 06, 07, 11, 14 Kelurahan Bidara Cina, dengan ketinggian banjir rata-rata 10-250 cm," ujar Sutopo.

Menurut dia, musibah tersebut menyebabkan 2 korban jiwa, yaitu Imas, 48, yang meninggal akibat kecelakaan terseret arus kali Ciliwung di Kelurahan Kebon Baru, Jakarta Selatan, serta Suyanto, 70, meninggal akibat serangan jantung di Kelurahan Bidara Cina, Jakarta Timur.

"Sebanyak 285 KK dan 2.258 jiwa mengungsi akibat banjir pada tanggal 26 April 2019. Saat ini lokasi pengungsi berada di 12 titik lokasi yang terdiri dari 2 titik lokasi di Jakarta Selatan dan 10 titik lokasi di Jakarta Timur," katanya.

Upaya penangan banjir pun telah dilakukan. BPBD DKI Jakarta melalui UPT Pusat Data dan Informasi Kebencanaan memberikan peringatan dini kepada masyarakat yang berada di bantaran sungai Ciliwung melalui SMS saat Bendung Katulampa dan Pintu Air Depok mengalami kenaikan status siaga menjadi siaga satu.

Evakuasi warga terdampak dilaksanakan oleh BPBD, Dinas Gulkarmat, Dinas Kesehatan, Dinas Kehutanan, Basarnas, PMI, petugas dari Unsur kelurahan, Satpol PP, PPSU, Babinsa, dan masyarakat.

Pompa yang telah disiapkan Dinas SDA sebanyak 133 unit pompa mobile dan 465 unit pompa stasioner yang tersebar di 164 lokasi.

Selain itu, sambung dia, Dinas SDA melalui satgas SDA Kecamatan juga melakukan penanganan banjir di lokasi dengan penyedotan menggunakan pompa, serta pembersihan tali-tali air dibantu PPSU kelurahan dan Dinas Lingkungan Hidup untuk mengangkut sampah-sampah akibat banjir.

Dinas Sosial Provinsi serta Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan dan Jakarta Timur juga ikut mengirimkan bantuan logistik, makanan siap saji, dan mendirikan tenda pengungsi, serta dapur umum untuk para pengungsi yang terdampak bencana banjir.

"Sedangkan PT PLN (Persero) membantu proses pemadaman aliran listrik di wilayah yang terdampak banjir. Penanganan darurat masih terus dilakukan oleh BPBD dan aparat lain," pungkasnya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya