Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
PRESIDEN Direktur PT NW Abadi Tenno Sujarwanto mengakui proses uji coba tahap kedua PLTSa beberapa waktu lalu gagal karena persoalan kerusakan di bagian governor turbin. Untuk itu, pihaknya membutuhkan waktu untuk membeli suku cadang baru.
"Pengadaan suku cadang governor turbin itu inden dan vendor dari pihak ketiga masih mengupayakan untuk mendapatkan suku cadangnya, kami pesan dari luar negeri," kata Tenno.
Teno mengatakan, pihaknya sudah berupaya memanggil teknisi untuk mencoba memperbaiki kerusakan yang terjadi. Ini dilakukan sambil menunggu suku cadang datang.
Menurut dia, governor turbin rusak karena sering dioperasikan tanpa memenuhi standar kapasitas minimal daya listik sebesar 1,5 Megawatt (MW). Daya listrik yang dihasilkan mesin, lanjut dia, terpaksa turun menjadi 0,25 MW sesuai kebutuhan di lingkungan PLTSa karena pihaknya keterbatasan jaringan atau daya tampung listrik.
"Kalau sudah menjalin kerja sama dengan PLN, daya listrik yang kita hasilkan bisa lebih besar karena listrik sudah disalurkan ke tempat lain," ungkapnya.
Baca juga: Dua Kali Diuji Coba, PLTSa Sumur Batu Gagal
Dia menjelaskan, ada dua mesin di PLTSa untuk menghasilkan listrik dari sampah di TPA Sumurbatu. Pertama mesin pemusnah sampah dan kedua mesin penghasil listrik. Sedangkan yang rusak itu mesin penghasil listrik, namun Pemkot Bekasi ingin proses uji coba berjalan simultan, bukan bertahap.
Mengenai komposisi sampah baru yang lebih banyak dibakar dibanding sampah lama, ujar dia, pihaknya terkendala alat berat. Tenno beranggapan pemerintah daerah menyiapkan ekskavator untuk mengangkut sampah lama ke mesin pemusnah.
"Karena alat beratnya belum ada dan kami tidak mungkin membongkar tumpukan sampah lama itu, maka sampah baru yang kita musnahkan menjadi listrik," jelasnya.
Dia menargetkan, pada 2020 mendatang setidaknya listrik yang bisa dihasilkan mencapai 9 MW. Bahkan berdasarkan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara lembaganya dengan pemerintah daerah, listrik yang dihasilkan nanti mencapai 34,6 MW.
"Untuk nilai investasi sekitar Rp2 triliun dengan rincian US$5,2 juta per 1 MW, sedangkan yang akan kita bangun nanti 34,6 MW. Nilai investasi ini lebih rendah dibanding negara lain yang bisa menembus sampai US$10 juta per 1 MW," sambungnya.
Tenno menambahkan, teknologi CHCB sangat ramah lingkungan karena sampah yang dibakar dengan paduan air mencapai 1.200 derajat lebih ini akan menghasilkan uap yang mampu menggerakan turbin generator. Gerakan dari turbin itulah yang mampu menghasilkan listrik.
"Dengan suhu melebihi 1.200 derajat celcius, maka gas dioksin sisa pembakaran sampah secara otomatis akan menghilang," tandas dia.(OL-5)
Autothermix, solusi pengolahan sampah tanpa TPA, efisien dan ramah lingkungan, cocok untuk kawasan permukiman dan perkotaan.
Sampah plastik multilayer diolah menjadi serpihan (flakes) yang dapat dimanfaatkan oleh industri daur ulang.
Dengan banyaknya sampah di dunia maya maupun di dunia nyata Media Indonesia berkolaborasi dengan Trash Ranger Indonesia
Salah satu aksi atasi sampah dilakukan sekelompok anak muda yang tergabung dalam Trash Ranger Indonesia.
PT Pertamina International Shipping menjaga ekosistem laut di Kepulauan Seribu dengan melakukan aksi transplantasi terumbu karang dan pembersihan sampah di area tersebut.
Aksi Kolaboratif ini diisi berbagai rangkaian acara, mulai bersih-bersih pantai, penanaman cemara laut, talkshow lingkungan, serta edukasi untuk masyarakat dan pelajar.
Pemerintah Indonesia mengajukan 34 proyek transisi energi dalam forum pertemuan tingkat menteri Asia Zero Emission Community (AZEC) 2024 di Jakarta.
Schneider Electric, perusahaan pengelolaan energi dan otomasi asal Prancis, mengumumkan investasi impact fund di SolarKita, perusahaan energi terbarukan di Indonesia.
Sejak dibangun pada 2016, PLTSa Putri Cempo Solo akhirnya beroperasi dan menghasilkan energi listrik berbasis sampah sebesar 8 MW.
Menurutnya, di tengah krisis pengolahan sampah yang terjadi di Bekasi, hadirnya PSEL merupakan solusi konkret
PT Jadi Abadi Corak Biscuit (Jacobis) menunjuk startup energi terbarukan Xurya untuk membangun pemasangan instalasinya di pabrik Jawa Timur.
Anies Baswedan menegaskan mesin pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) hasil inovasi Badan Riset Nasional (BRIN) bisa menjadi solusi dalam menangani 7.800 ton per hari sampah ibukota.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved