Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
INVESTASI pada pemasangan solar panel untuk pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) masih menarik bagi mayoritas investor dalam menjalankan operasional industri energi. Margin dari industri tersebut dinilai masih memiliki keekonomian yang menguntungkan, mengingat Indonesia memiliki energi surya yang melimpah sepanjang tahun.
Chief Executive Officer (CEO) PT Sumber Energi Surya Nusantara (Sesna), Rico Syah Alam, mengatakan kepastian industri energi baru terbarukan (EBT) dalam dunia usaha masih menjanjikan dengan berbagai skema, baik untuk pemerintah maupun sektor swasta. "Pemerintah menawarkan beberapa skema bisnis bagi pelaku usaha di energi baru terbarukan, di antaranya Power Purchase Agrement (PPA) yakni hasil listrik akan dibeli oleh PLN dengan margin yang sudah diperhitungkan dan oleh PLN akan didistribusikan kepada end user seperti pabrik atau rumahan," kata Rico dalam keterangan tertulis, Senin (27/3).
Kerja sama pembangkitan listrik energi surya dengan PLN pun memiliki nilai kontrak jangka panjang. Ini berarti kepastian investasi bisa diperhitungkan dengan rentang waktu yang lama tanpa harus khawatir ada kendala ketidakpastian usaha.
Baca juga: Penghasil Minyak Texas Kini Pemimpin Ladang Angin dan Matahari
Sesna selaku perusahaan pengembang proyek PLTS asal Indonesia yang berfokus pada penyediaan energi baru terbarukan melalui jasa pengembangan dan investasi PLTS, mengaku optimistis bahwa usahanya bisa berkembang di Indonesia, mengingat usaha serupa di kawasan ASEAN telah berkembang dengan pesat. Terkait dengan wacana aturan pembatasan 15% penggunaan maksimum PLTS oleh PLN, Sesna mengaku tidak terkendala dengan wacana tersebut. "Menurut kami secara teknologi dan finansial, hal tersebut tidak mengganggu operasional usaha bisnis dari penyediaan listrik EBT," katanya.
Hal tersebut diperkuat Rico dengan target bauran energi sebesar 23% pada 2025 di Indonesia yang tetap digaungkan oleh pemerintah. Dengan kepastian program dan peraturan pemerintah, tentu saja investasi industri EBT akan tetap menarik, sebab dapat membantu pemerintah mencapai target pemenuhan bauran energi.
Baca juga: Fokus The Fed Tetap Menaikkan Suku Bunga untuk Menekan Inflasi
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) menerbitkan Peraturan Menteri Nomor 26 Tahun 2021 tentang PLTS atap yang terhubung pada jaringan tenaga listrik pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik untuk kepentingan umum. Aturan itu menggantikan Peraturan Menteri ESDM Nomor 49 Tahun 2018.
Meski aturan tersebut menyatakan kapasitas maksimum sistem PLTS atap mencapai 100% dari daya tersambung pelanggan PLN, realisasinya pelaku industri masih belum bisa memasang sesuai dengan pernyataan tersebut dan hanya terbatas sampai 15%. Sebagai perusahaan yang berfokus pada bidang energi khususnya energi surya, pada dasarnya SESNA menargetkan pasar tidak terbatas pada PLN, tetapi juga melebarkan peluang ke sektor swasta.
Oleh karena itu, Sesna berinisiasi mendirikan platform bernama Solar Warrior Indonesia dengan target pasar sektor swasta seperti industri manufaktur dan mining. Solar Warrior Indonesia memiliki beragam pengalaman proyek di berbagai sektor. Proyek terbesarnya yaitu green mining saat Solar Warrior bermitra dengan salah satu perusahaan tambang batu bara dan nikel di Indonesia. (Z-2)
Gereja Katedral Jakarta sekaligus mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai gereja pertama di Indonesia yang memiliki panel surya.
DIREKTUR Jenderal Hak Asasi Manusia (HAM) Kementerian Hukum dan HAM, Dhahana Putra, mengaku prihatin dengan tingkat polusi udara di Jakarta.
Inovasi utama kegiatan tersebut adalah pemasangan smart charger box yaitu kotak pengisian daya yang sepenuhnya menggunakan tenaga dari panel surya.
Ini merupakan bagian pertama dari sejumlah langkah untuk menambah panel surya pada delapan panel surya di ISS yang telah beroperasi tanpa henti sejak Desember 2000.
Laporan yang dikeluarkan oleh Departemen Energi (DOE) mengatakan tenaga surya dapat menyumbang sebanyak 40% dari pasokan listrik pada 2035 dan 45% pada 2050.
Amerika Serikat telah mengadopsi Inflation Reduction Act (IRA) yang berisi investasi, subsidi, dan pemotongan pajak senilai US$370 miliar untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
Matahari memberikan banyak dampak yang bisa menjadi manfaat untuk kita di Bumi. Manfaat-manfaat tersebut tidak hanya untuk sebagian kecil makhluk Bumi, tetapi untuk semua aspek dan makhluk.
Penerapan energi surya pada institusi pendidikan menjadi rangsangan bagi generasi muda terhadap urgensi penggunaan energi baru terbarukan untuk masa mendatang.
ILMUWAN memperkirakan umur matahari sekitar 5 miliar tahun atau memasuki fase paruh baya (middle age).
Agar mengetahui berbagai sumber energi alternatif tersebut, bacalah uraian berikut dengan saksama.
Dampak Bumi Tanpa Energi Matahari. Matahari lenyap? Bumi membeku! Pelajari dampak mengerikan ketiadaan energi surya: suhu ekstrem, kegelapan abadi, dan kehancuran ekosistem.
Ladang angin baru di Navarro, Texas, resmi minggu lalu dijalankan perusahaan energi multinasional Prancis Engie dengan 88 turbin angin yang mampu menghasilkan tenaga 300 megawatt (MW).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved