Senin 27 Maret 2023, 11:22 WIB

Fokus The Fed Tetap Menaikkan Suku Bunga untuk Menekan Inflasi

Fetry Wuryasti | Ekonomi
Fokus The Fed Tetap Menaikkan Suku Bunga untuk Menekan Inflasi

AFP/ SPENCER PLATT
Ilustrasi

 

BELUM reda terkait dengan sektor perbankan yang didera dengan berita kurang baik, Bank Sentral AS The Fed kembali menyampaikan fokus dan tujuan untuk tidak berhenti menaikkan tingkat suku bunga, sekalipun volatilitas tengah tinggi.

"Ini membuat kekhawatiran kembali menyelimuti pelaku pasar dan investor, di tengah tekanan yang kembali muncul akibat kenaikkan credit default swap (CDS) dari Deutsche Bank," kata Associate Director of Research and Investment Maximilianus Nico Demus, Senin (27/3).

Sejumlah pembuat kebijakan The Fed yakin bahwa setiap tindakan yang akan diambil, adalah untuk mendukung sistem keuangan khususnya mengendalikan inflasi, meski ada rasa khawatir tekanan akan kembali terjadi.

Baca juga: Di Tangan Elon Musk, Valuasi Twitter Terjun Bebas

Baca juga: Jadikan ASEAN Pusat Pertumbuhan Dunia

James Bullard, Presiden Fed St. Louis mengatakan tingkat suku bunga akan naik dengan titik tertinggi 5,625% pada tahun 2023, atau 50 bps lebih tinggi dari yang disampaikan oleh pejabat lainnya.

Sebab permintaan tidak turun, dan inflasi tetap tinggi. Ini alasan yang cukup untuk menaikkan kembali tingkat suku bunga.

Begitupun dengan Kepala Fed Atlanta Raphael Bostik mengatakan gejolak di sektor perbankan memang terjadi, namun kebijakan moneter yang ada saat ini harus tetap fokus kepada penurunan inflasi.

Menurut mereka, kebijakan makro prudential yang tepat secara berkelanjutan akan mampu menahan tekanan di sektor keuangan, sementara kebijakan moneter yang tepat akan mampu menekan inflasi.

"Saat ini para pejabat The Fed terlihat titik tertinggi akan berada di rentang 5,625% - 5,875%," kata Nico.

Terkait dengan gejolak yang terjadi di pasar keuangan, para pejabat The Fed mengatakan 80% gejolak akan mereda dalam beberapa minggu dan bulan mendatang.

Bostic mengatakan kenaikkan tingkat suku bunga sebanyak 25 bps, bukan hal yang mudah.

"Kami menyakini perbankan yang ada sudah tangguh dan kuat, sehingga itu yang membuat The Fed menaikkan tingkat suku bunga kemarin sebanyak 25 bps," kata Nico.

Gubernur Bank Sentral AS The Fed Jerome Powell mengatakan The Fed akan tetap menaikkan tingkat suku bunga lebih tinggi, lebih besar, dan lebih lama daripada yang diharapkan untuk mengendalikan Inflasi.

Namun Powell juga menyadari bila kenaikan tingkat suku bunga terlalu tinggi, akan memicu penurunan pinjaman akibat adanya gejolak di sektor perbankan.

Tampaknya bagi The Fed, mereka yakin perekonomian yang ada saat ini sudah jauh lebih kuat untuk menahan tingkat suku bunga, sekalipun ada gejolak di sektor perbankan.

The Fed katakan, bahwa perekonomian Amerika sudah jauh lebih kuat dan tangguh untuk menghadapi ketidakpastian yang ada di pasar.

Sebetulnya yang mengkhawatirkan dari situasi dengan pemberitaan yang buruk bukan penanganannya, melainkan persepsi dan ekspektasi pelaku pasar dan investor terhadap kekuatan dan keyakinan fundamental ekonomi dalam menghadapi tekanan.

"Pertanyaannya sederhana, mampukah The Fed mengubah persepsi dan ekspektasi pelaku pasar dan investor yang cenderung negatif setidaknya untuk saat ini," kata Nico. (H-2)

Baca Juga

Ist

Target Penerimaan Kepabeanan dan Cukai Dipatok Rp321 Triliun Tahun Depan

👤M. Ilham Ramadhan Avisena 🕔Selasa 26 September 2023, 20:46 WIB
TARGET penerimaan kepabeanan dan cukai tahun depan dipatok Rp321 triliun. Itu lebih tinggi 7% dari proyeksi penerimaan tahun ini yang...
Ist

Didimax Tawarkan Beragam Keuntungan Trading Forex untuk Nasabah

👤Media Indonesia 🕔Selasa 26 September 2023, 20:36 WIB
Tak sedikit nasabah dirugikan oleh broker broker illegal yang scam dan tidak bertanggung jawab dengan membawa kabur uang...
Istimewa

Pembahasan Pungutan Bea Masuk Impor Digital Masih Alot

👤M. Ilham Ramadhan Avisena 🕔Selasa 26 September 2023, 20:36 WIB
RENCANA pengenaan bea masuk atas produk bertransmisikan elektronik atau digital di Indonesia belum menemui titik terang. Sebab pembahasan...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya