Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Indonesia Ajukan 34 Proyek Transisi Energi

Faustinus Nua
21/8/2024 22:53
Indonesia Ajukan 34 Proyek Transisi Energi
Warga mengambil gambar suasana proyek Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Legok Nangka, Kabupaten Bandung,.(Antara)

PEMERINTAH Indonesia mengajukan 34 proyek transisi energi dalam forum pertemuan tingkat menteri Asia Zero Emission Community (AZEC) 2024 di Jakarta. Proyek tersebut diajukan untuk bisa mendapat pendanaan dari Jepang.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa Indonesia memiliki proyek terbanyak. Dan tahun ini, Indonesia mengajukan 34 proyek tersebut. "Indonesia mempunyai shortlist terbesar, yaitu 34 proyek. Nah, proyek yang masuk di dalam Asia Zero Emission Community ini proyek yang dibidangi oleh Indonesia dan Jepang," ujarnya, Rabu (21/8).

Dalam pertemuan AZEC kali ini, kata Airlangga, terdapat 78 proyek yang diajukan negara-negara anggotanya. Mulai dari Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, Kamboja, Laos, Brunei, dan Australia mengajukan proyek transisi energinya masing-masing.

Baca juga : Pemerintah Percepat Transisi Energi dan Ekonomi Hijau melalui AZEC

Dari pertemuan tersebut, telah teridentifikasi sejumlah proyek potensial yang dikategorikan dalam tiga kategori berdasarkan kesiapan proyek. Kategori I, terdapat proyek-proyek komersial yang siap dilaksanakan, antara lain proyek panas bumi Muara Laboh dan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Legok Nangka.

Sementara pada kategori II, terdapat proyek-proyek potensial yang sudah siap dikomersialkan, namun masih dalam tahap studi kelayakan atau feasibility study, seperti proyek pengelolaan lahan gambut dan proyek jaringan transmisi Jawa-Sumatera. Kemudian, pada kategori III, terdapat sejumlah nota kesepahaman (MoU) maupun inisiatif yang perlu diidentifikasi dan dipelajari lebih lanjut.

"Potensi investasi yang telah teridentifikasi dari kategori ini akan ditingkatkan kembali ke kategori II dan kategori I," kata Airlangga.

Baca juga : Pemanfaatan Energi Hijau Mampu Percepat Target Net Zero Emission 2050

Sementara itu, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengatakan bahwa pada tahun sebelumnya, Indonesia sudah mengajukan 120 proyek transisi energi ke AZEC. Proyek yang masuk antrean hanyalah proyek panas bumi Muara Laboh dan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Legok Nangka

"Dari tahun lalu, yang masuk antrean itu termasuk yang tadi geotermal Muara Laboh sama PLTSa yang Legok Nangka," jelasnya.

Pada pertemuan tersebut, para menteri juga meresmikan AZEC Center di Indonesia. AZEC Center akan di-hosting oleh The Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) di Jakarta. Kehadiran AZEC Center akan menjadi pusat kolaborasi regional dalam upaya dekarbonisasi.(N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya