Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MENJALANKAN bisnis kuliner memang tidak semudah yang dibayangkan kebanyakan orang. Bila tidak ditekuni dengan maksimal justru bisa membuat bisnis gulung tikar dalam sekejap.
Bukan tanpa alasan, dalam beberapa tahun terakhir indutri kuliner memang mengalami perkembangan yang begitu pesat. Ada banyak sekali tren-tren makanan yang datang silih berganti seiring berkembangnya zaman dan teknologi.
Namun berkat konsistensi dan kecintaan terhadap kuliner, Michelle Ongko dan Olivia berhasil membuktikan bisnis kuliner mereka mampu bertahan di tengah gempuran tren kuliner ‘kekinian’.
Berawal dari passion
Mengusung konsep bakery & pastry, kedua sahabat ini sukses mengembangkan bisnis kuliner yang mereka beri nama, Misol.
Berdiri pada 2015, perjalanan bisnis MIsol dimulai dari kecintaan Michelle dan Olivia terhadap aneka produk pastry dan croissant khas Prancis.
Baca juga: Pemerintah Targetkan 4 Ribu Bisnis Kuliner Indonesia Berdiri di Seluruh Belahan Dunia
“Kami ingat saat pertama kali mencoba croissant, kami tidak dapat lupa dengan keunikan rasanya yang renyah di luar namun lembut di dalam. Kaya dengan aroma butter berkualitas yang tentunya sangat wangi dan menggugah selera, ” ujar Michelle Ongko Founder Misol dalam keterangan, Senin (29/1/2024)
Keunikan cita rasa inilah yang kemudian memberikan mereka ide dan perspektif baru untuk menjajal pastry-pastry yang berasal dari Eropa terutama Prancis. Kala itu, roti-roti khas Internasional juga belum banyak diperkenalkan secara luas di Indonesia.
Pasar bakery masih lebih umum menjual varian roti-roti manis atau donut dan lainnya. Peluang ini pun tak disia-siakan oleh Michelle dan Olivia.
“Kami melihat peluang ini sebagai kesempatan untuk terjun ke dunia yang memang kami sukai, yang menjadi ‘passion’ kami," kata Michelle.
"Kami ingin menciptakan dan mengelola usaha pastry dan bakery yang dapat memproduksi produkproduk menyerupai karakteristik produk asli dari negara asalnya,” ungkap Michelle.
Baca juga: Merawat Budaya dengan dengan Sajian Menu Khas Nusantara
Michelle menambahkan, pada awalnya Misol hanya fokus menjual sejumlah produk pastry dan beberapa kuliner khas Italia seperti lasagna, panini ciabatta, hingga focaccia.
Namun seiring meningkatnya demand dari customer, kini Misol juga menawarkan beragam menu fusion inovatif bercita rasa lokal. Mulai dari martabak croissant, martabak puff, dan lotus biscoff
Inovasi dan bahan baku berkualitas jadi kunci sukses Misol
Olivia Hisani yang juga Founder Misol menjelaskan, salah satu kunci kesuksesan Misol terletak pada resep dan bahan baku yang mereka gunakan.
Demi menyuguhkan produk kualitas terbaik, Misol selalu menggunakan resep otentik serta bahan baku yang benar-benar disiapkan dengan penuh perhitungan.
Untuk setiap bahan yang digunakan akan dianalisa terlebih dahulu apakah kualitas terbaiknya berasal dari produk dalam ataupun dari luar negeri.
“Kami percaya hanya dengan bahan-bahan berkualitas tinggi yang dapat menghasilkan produk croissant dan pastry yang lezat dan bermutu,” terang Olivia.
Baca juga: Nikmati Akhir Pekan dengan Makan Sepuasnya di Thai Bbq Dinner Holiday Inn Bandung
Tak hanya itu, Misol menerapkan prosedur food safety yang sangat ketat. Ini sangat penting untuk memastikan kebersihan dan keamanann pangan sebelum sampai ke end user atau customer.
“Kami sadar betapa pentingnya ‘food safety’ dan ‘hygiene’ untuk memastikan produk-produk yang kami jual aman untuk khalayak ramai. Ini adalah komitmen kami yang utama dalam menjalani usaha ini, yaitu untuk membuat aneka produk dengan bahan-bahan yang halal, segar, bermutu dan terpercaya, ” ujar Olivia.
Selain bahan baku, Misol juga tak pernah berhenti melakukan berbagai inovasi. Apalagi segmen pasar mereka kini telah merambah ke semua kalangan usia.
Terjadinya pergeseran gaya hidup di tengah kaum urban pun tak luput dari sorotan mereka. Hasilnya, pada 2020 silam, Misol meluncurkan produk croissant cereal yang sempat viral hingga ke negara tetangga.
“Kita harus perhatikan dan pahami arah perkembangan selera masyarakat dan kebutuhan mereka. Sebagai contoh, banyak kaum muda professional saat ini mungkin tidak banyak waktu untuk mempersiapkan sarapan. Kami coba berinovasi membuat croissant cereal yang memudahkan mereka menikmati croissant dalam bentuk cereal dengan proses penyajian yang cepat dan praktis, ” kata Olivia.
Olivia tidak menampik, untuk menciptakan produk fusion yang inovatif tentunya dibutuhkan banyak eksperimen resep dan “trial-and-error”. Namun hanya itulah satu-satunya cara untuk mencapai citarasa dan kondisi final produk yang diharapkan.
Ekspansi bisnis hingga dirikan central kitchen Konsistensi Misol dalam menyuguhkan produk berkualitas membuahkan hasil. Sejak berdiri pada awql 2015 hingga tahun 2023, Misol sudah mencatat sejumlah pencapaian.
Baca juga: Sensasi Shisha dan Hidangan Timur Tengah di Jantung Kota
Jika sebelumnya Misol berfokus pada penjualan retail, pangsa pasar mereka saat ini sudah lebih luas hingga merambah ke segmen B2B (bussiness to bussiness).
Misol juga berhasil mendirikan central kitchen yang memungkinkan mereka memproduksi produk-produk kuliner berkualitas tinggi dan fresh saat disajikan kepada customer.
Seluruh pencapaian tersebut pun semakin lengkap dengan ekspansi produk kuliner khas Nusantara. Misol tengah mengembangkan produk hot food yang terdiri dari berbagai menu tradisional seperti Sop Buntut, Soto Betawi, Soto Ayam Ambengan, Iga pindang dan masih banyak lagi.
Lalu untuk tahun 2024 ini, Dixon Tanumiharja selaku Creative Director mengungkapkan, Misol akan kembali meracik resep-resep tradisional yang dikombinasikan dengan bahan-bahan modern.
“Salah satu contoh nya adalah cromboloni yang merupakan gabungan dan fusion dari beberapa produk pastry yang berbeda yang saat ini menjadi trend. Tren tahun ini akan lebih banyak pastry-pastry seperti itu, dan kami siap untuk meramaikan,” tutup Dixon. (S-4)
Kue khas Prancis, Choux au Craquelin, memikat pengunjung Brightspot dengan lapisan atas yang renyah berpola retak dan isian choux yang lembut di dalam.
Media sosial memiliki dampak sangat besar dalam industri kue, karena menjadi sumber inspirasi bagi para pembuat kue untuk menciptakan berbagai jenis dan rasa yang unik.
Melalui program Hampers Produk Mustahik ini, Baznas telah melakukan Kurasi Produk untuk mendukung UMKM binaannya dalam memproduksi kue-kue berkualitas.
Dengan aroma jahe yang hangat dan tekstur renyah, kue ini memberikan sentuhan khas Natal yang tak terlupakan.
Di tengah gempuran menu modern tren kuliner jadul ternyata masih memiliki tempat sendiri di masyarakat
Mulai dari acara musik bersama Friday Noraebang pada tanggal 2 Agustus, cooking learning hingga The Harvest day competition yang dihadirkan oleh Chef Devina pada 3 Agustus
Masa pensiun bukan akhir dari produktivitas. Temukan 5 ide bisnis berbasis hobi yang cocok untuk pensiunan dengan Kredit BRIguna Purna dari BRI.
Upaya pemberdayaan kewirausahaan, keuangan, dan kesiapan kerja telah memberikan dampak kepada lebih dari 9.700 siswa dari 50 SMA dan SMK di 14 kota/kabupaten di Indonesia.
Kenapa Palaran? Karena Palaran akan menjadi akan menjadi kawasan yang menjanjikan di masa depan.
Kenaikan kinerja bisnis UMKM pada Triwulan I/2025 ini tidak lepas dari pengaruh Ramadan dan Idul Fitri yang mendorong lonjakan permintaan dan harga.
BISNIS jasa desain interior masih tumbuh di tengah perekonomian yang melesu. Setidaknya ini dialami Nodes Studio yang mulai berkiprah sejak 2020.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved