Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

Tantangan Apoteker di Era Digital, PAFI Kabupaten Lingga Dorong Anggotanya Aktif Ikuti Pelatihan Digitalisasi Layanan Kesehatan

Media Indonesia
16/4/2025 08:07
Tantangan Apoteker di Era Digital, PAFI Kabupaten Lingga Dorong Anggotanya Aktif Ikuti Pelatihan Digitalisasi Layanan Kesehatan
Ilustrasi digitalisasi pelayanan farmasi(FREEPIK)

Transformasi digital di sektor kesehatan turut membawa tantangan baru bagi para apoteker, khususnya dalam menghadapi maraknya penjualan obat melalui platform e-commerce. Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau menilai fenomena ini sebagai perkembangan yang perlu diantisipasi secara serius.

Penjualan obat secara daring memang memudahkan masyarakat dalam mengakses produk kesehatan. Namun, di sisi lain, tanpa pengawasan ketat, praktik ini bisa memicu penyalahgunaan obat, konsumsi tanpa resep, hingga peredaran produk palsu. Apoteker sebagai tenaga kesehatan berlisensi memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keamanan penggunaan obat oleh masyarakat.

PAFI Kabupaten Lingga menyoroti bahwa tidak semua platform digital menerapkan verifikasi ketat terhadap obat yang dijual. Hal ini dapat menurunkan standar pelayanan farmasi dan mengurangi peran apoteker sebagai pengawas penggunaan obat yang rasional. Tanpa konsultasi langsung, risiko efek samping atau interaksi obat menjadi lebih besar.

Di sisi lain, apoteker juga dihadapkan pada tuntutan untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Penguasaan sistem informasi farmasi, pelayanan daring, hingga pemanfaatan media sosial untuk edukasi menjadi keterampilan baru yang wajib dikuasai. PAFI Kabupaten Lingga mendorong para anggotanya untuk aktif mengikuti pelatihan terkait digitalisasi layanan kesehatan.

Regulasi juga menjadi faktor penentu keberhasilan pengawasan obat di ranah digital. PAFI Kabupaten Lingga berharap pemerintah memperkuat regulasi mengenai penjualan obat secara daring, termasuk klasifikasi obat yang boleh dijual, mekanisme verifikasi penjual, dan keterlibatan tenaga farmasi dalam proses transaksi.

Selain itu, masyarakat juga perlu diberikan pemahaman tentang pentingnya membeli obat dari sumber yang terpercaya. Literasi digital dan literasi kesehatan harus berjalan beriringan agar masyarakat tidak tergoda oleh harga murah tanpa memperhatikan kualitas dan legalitas produk.

PAFI Kabupaten Lingga percaya bahwa kolaborasi antara apoteker, pelaku industri digital, dan regulator akan menciptakan ekosistem layanan farmasi yang lebih aman dan modern. Di tengah derasnya arus digitalisasi, peran apoteker tetap esensial dalam menjaga kualitas layanan kesehatan masyarakat.

Bagi masyarakat yang ingin mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai program layanan kesehatan pafikeplingga.org dapat melihatnya di website resmi mereka di https://pafikeplingga.org

 

 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny tebe
Berita Lainnya