Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Mood Ibu Pengaruhi Kelancaran ASI

Basuki Eka Purnama
21/10/2024 09:46
Mood Ibu Pengaruhi Kelancaran ASI
Ilustrasi(Freepik)

PERASAAN yang senang bagi seorang ibu menyusui bisa berdampak pada kelancaran dalam memberikan Air Susu Ibu (ASI) kepada anak, sehingga dibutuhkan peran penting seorang ayah.

"Jika ibu menyusui dalam kondisi perasaan stres, hal itu bisa berdampak juga terhadap pemberian ASI yang terhambat. Maka itu, peran
seorang ayah sangat penting dalam menjaga mood ibu menyusui," kata Dokter Laktasi Eka Hospital Grand Family, Stephanie Clara, Senin (21/10).

Upaya lain dalam menjaga mood ibu menyusui adalah mengonsumsi makanan yang menjadi kesukaan. Hal ini penting dalam menumbuhkan semangat menyusui. 

"Orang yang happy, air susunya juga bisa bagus," ujar Stephanie.

Oleh karena itu, lanjut dia, peran ayah dalam mewujudkan kesuksesan seorang ibu menyusui sangat begitu penting. Hal itu berarti urusan menyusui hanya tugas ibu tetapi juga ayah. 

"Buat perasaan ibu menjadi menyenangkan, karena bisa membawa kebahagiaan yang berdampak pada bayi," tegas Stephanie.

Bagi ibu menyusui yang kemudian sudah bekerja, kata dia, bisa membuat fondasi jadwal untuk memberikan ASI kepada anak. 

Misalnya, seorang ibu bisa memberikan ASI mulai sore hari. Sedangkan pagi hingga jelang pulang ke rumah, bisa menggunakan ASI yang hasil pompa.

Meski saat ini banyak alat pompa ASI dan bisa memakai sistem simpan, kata dia, tetapi alangkah lebih bagusnya jika menyusui anaknya secara langsung. Hal itu karena selama enam bulan pertama termasuk dalam golden period sehingga asupan ASI kepada anak sangat penting.

"Sistem pompa itu fungsi awalnya untuk menjaga kebutuhan ASI kepada anak selama bekerja. Tetapi ketika pekerjaan sudah selesai dan bertemu, menyusui secara langsung itu lebih bagus karena banyak dampak positifnya," ungkap Stephanie.

Dokter spesialis anak Eka Hospital Gran Family Revina menambahkan seorang ibu bisa mengetahui kondisi pertumbuhan bayi dari berat badan dan frekuensi buang air.

"Kalau berat bayi tidak sesuai targetnya, berarti ada masalah dalam pemberian ASI. Bisa jadi kurang atau kendala lain yang bisa dikonsultasikan dengan dokter," ujarnya.

Lalu, untuk bayi yang berusia di bawah satu bulan, kata dia, biasanya buang air besar empat kali dalam sehari dan buang air kecil enam kali.

"Jika ada kurang, hal itu bisa jadi karena produksi ASI ada kendala," pungkas Revina. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya