Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
ANAK penderita kanker menjalani beragam pengobatan, salah satunya kemoterapi. Dokter Spesialis Anak Konsultan Hematologi Onkologi dr. Endang Windiastuti Sp.A(K) MM(Paed) mengatakan bahwa orang tua perlu mengetahui kapan tanda bahaya dari efek samping kemoterapi pada anak penderita kanker, salah satunya mual muntah.
“Sudah diberi anti-muntah, nggak ada perubahan, muntah setiap kali diberi makan, ibu beri minum karena ingin menggantikan muntahan yang banyak takut anaknya dehidrasi malah makin muntah, mual lah dia, lemas dan keringat dingin,” kata Endang beberapa waktu lalu.
Endang mengatakan, mual muntah juga bisa terjadi akibat pikiran anak yang negatif terhadap kemoterapi sehingga memanifestasikannya dengan muntah. Jika anak mual muntah secara spontan tidak didahului batuk terutama saat bangun tidur, dan terjadi lebih dari dua hari, maka dikhawatirkan ada sesuatu yang terjadi pada otaknya atau kanker telah menyebar (metastasis) ke organ otak.
Baca juga : Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Muntah yang disertai darah, baik darah segar atau darah yang menghitam juga perlu menjadi perhatian orang tua. Darah yang keluar dari muntahan bisa jadi dari asam lambung yang naik bersama makanan. Selain itu juga waspadai penurunan berat badan akibat muntah yang berlebihan lebih dari 10 persen, dan waktu tidur anak yang lebih lama akibat kesadaran menurun karena dehidrasi.
“Kalau anak itu banyak tidur artinya kesadaran mulai turun atau jangan-jangan sudah dehidrasi, buang air kecil (BAK) jarang, kalau malam suka pakai pempers sampai pagi kering berarti dia tidak ada pipisnya dan itu menjadi salah satu parameter, harus segera dibawa ke rumah sakit, lemas, tangan kaki dingin, Nah itu yang harus dikawal,” katanya.
Selain mual muntah, efek samping kemoterapi yang harus menjadi perhatian adalah adanya sariawan di dalam mulut dan lidah sehingga anak kesulitan berbicara karena kesakitan.
Baca juga : Catherine, Putri Wales, Kembali Bertugas Usai Menyelesaikan Pengobatan Kemoterapi
Pencegahan yang bisa dilakukan orang tua, kata Endang adalah dengan memberikan makan sedikit-sedikit untuk kebutuhan kalori dan memberikan makanan atau minuman dingin sebagai efek anestesi pada sariawannya.
Dokter lulusan Universitas Indonesia ini mengatakan orang tua juga sebaiknya menghindari anak minum susu dari dot sampai tertidur karena sisa susu di mulut bisa menyebabkan sariawan. Sebaiknya sering lakukan rutinitas membersihkan mulut dengan kumur-kumur air garam hangat sebagai desinfektan.
“Ternyata air yang mengandung garam bisa sebagai desinfektan di mulut, jadi kalau di rumah sakit ada NaCl bisa tapi kalau di rumah saya selalu mengajukan itu, tapi jangan ke asinan, dan selalu pertahankan hidrasi, monitor pipisnya,” kata Endang.
Endang mengatakan terapi suportif di luar terapi obat perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup anak penderita kanker. Orang tua perlu mengenali gejala efek samping dari kemoterapi agar segera bisa mendapat tatalaksana lebih awal. (Ant/H-2)
MASYARAKAT diimbau tidak menunda konsultasi dan terapi jika menyadari ada gangguan bipolar (GB) dan skizofrenia, baik pada diri sendiri, keluarga maupun lingkungan sekitar.
Ketegangan otot, nyeri kronis, insomnia, hingga kelelahan dapat menjadi manifestasi dari beban emosional yang belum terselesaikan.
Masyarakat diajak untuk tidak ragu dan malu melakukan pemeriksaan kesehatan ke puskesmas jika memiliki gejala kasus TB sebab penyakit tersebut bisa disembuhkan.
Terapi ini terbukti efektif menangani sejumlah penyakit berat, seperti leukemia, krisis myasthenia gravis, Guillain-Barré syndrome, dan berbagai gangguan neurologis autoimun lain.
Gerakan cepat dalam latihan, seperti agility dengan shuttlecock, memicu rasa pusing hebat yang membuat Gregoria Mariska Tunjung khawatir akan kambuh mendadak.
Studi ini mengukur gejala seperti heartburn, nyeri dada, naiknya asam lambung, dan mual menggunakan kuesioner penilaian mandiri (GERD-Q, skor 0–18).
Menurut data GLOBOCAN 2022, Indonesia termasuk dalam 10 besar negara dengan jumlah kasus kanker ovarium tertinggi di dunia.
Penelitian terbaru menunjukkan kombinasi radioterapi dan imunoterapi dapat “membangunkan” tumor paru-paru yang sebelumnya kebal pengobatan.
Banyak tantangan yang dihadapi pasien kanker anak dan keluarga, terutama yang berasal dari latar belakang keluarga prasejahtera.
MENILAI prevalensi gangguan tidur di antara pasien kanker sangat penting untuk memahami gejala dan mengidentifikasi strategi manajemen yang tepat.
Louis Van Gaal pertama kali didiagnosis menderita kanker prostat pada 2020, tetapi memilih merahasiakan kondisinya itu dari publik dan pemain saat masih melatih Belanda pada Piala Dunia 2022.
Keluarga mengonfirmasi bahwa Kang Seo-ha mengidap kanker lambung dalam waktu yang cukup lama, sebelum akhirnya berpulang pada usia 31 tahun
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved