Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker

Dr. Widya Murni, dokter dalam bidang Integrative & Functional Medicine di Jakarta Selatan dari Jakarta Asah Asih Clinic, Ketua Organisasi Functional Integrative & Innovative Medicine (FIIM)
26/6/2024 07:50
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Dr. Widya Murni, dokter dalam bidang Integrative & Functional Medicine di Jakarta Selatan dari Jakarta Asah Asih Clinic, Ketua FIIM(Dok Pribadi)

INTERGRATIVE & Functional Medicine adalah cabang ilmu kedokteran yang berfokus pada penyebab mendasar masalah kesehatan dengan mengobati tubuh, pikiran, dan jiwa secara terpadu. Pendekatan ini sering disebut sebagai holistic medicine. Salah satu klinik terkenal di Amerika yang menerapkan pendekatan ini adalah Cleveland Clinic, yang telah beroperasi selama 100 tahun dan mendapat penghargaan sebagai World’s Most Ethical Companies sebanyak 10 kali pada tahun 2020.

Ny. SJ, seorang survivor kanker payudara selama 29 tahun, adalah contoh unik dalam penerapan Integrative & Functional Medicine. Ketika pertama kali didiagnosis dengan kanker payudara stadium 3, ia menerima radiasi, pembedahan, dan kemoterapi

Setelah mengalami sembilan kali kekambuhan, terapi konvensional seperti kemoterapi dan radiasi tidak lagi efektif baginya. Tumor marker (Ca 15-3) justru meningkat saat diberi terapi kemoterapi. 

Baca juga : Lebih dari Separuh Pasien Kanker Butuh Terapi Radiasi

Akhirnya, Ny. SJ beralih ke pendekatan integratif, termasuk suplementasi alami dan modifikasi gaya hidup untuk meningkatkan kualitas hidup dan memperkuat sistem imunnya. Tantangannya, asuransi tidak selalu menanggung biaya perawatan integrative & functional medicine. 

Pendekatan integratif dalam pengobatan kanker mencakup berbagai terapi, di anntaranya:

  1. Infrared Salt Hyperthermia (Sauna Garam). Terapi ini menggunakan panas inframerah dan garam untuk meningkatkan suhu tubuh. Panas inframerah membantu meningkatkan sirkulasi darah dan oksigenasi jaringan, sementara garam memiliki efek detoksifikasi dan anti-inflamasi.
  2. Full Body Hyperthermia. Terapi ini melibatkan peningkatan suhu tubuh secara keseluruhan untuk merangsang sistem kekebalan tubuh dan memperlambat pertumbuhan sel kanker. Peningkatan suhu tubuh dapat membantu meningkatkan efektivitas pengobatan kanker lainnya.
  3. Local Hyperthermia. Terapi ini menargetkan area spesifik yang terkena kanker dengan menggunakan panas untuk menghancurkan sel kanker tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya. 
  4. Lymphedema Therapy. Terapi ini digunakan untuk mengurangi pembengkakan yang sering terjadi pada pasien kanker, terutama setelah pembedahan atau radiasi. Lymphedema therapy melibatkan teknik pijat khusus, kompresi, dan latihan untuk meningkatkan aliran getah bening.
  5. High Dose Selenium Infusions. Selenium adalah mineral penting yang memiliki sifat antioksidan dan dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Infus dosis tinggi selenium dapat membantu mengurangi efek samping pengobatan.
  6. Immucothel Injections. Immucothel adalah imunoterapi yang diberikan pada titik-titik akupunktur tertentu yang sesuai dengan area timbulnya kanker. Ini membantu merangsang respons imun tubuh terhadap sel kanker dan dapat meningkatkan efektivitas pengobatan.
  7. Forest Therapy. Terapi ini melibatkan kegiatan seperti berjalan-jalan di hutan atau melakukan aktivitas fisik di alam terbuka. Berinteraksi dengan alam dapat membantu mengurangi stres, meningkatkan mood, dan memperbaiki kesejahteraan mental dan fisik.

Peran Hyperthermia dalam Pengobatan Kanker

Alat Hyperthermia awalnya digunakan untuk menghancurkan lemak tubuh, tetapi kemudian ditemukan memiliki efek positif pada penderita kanker. Alat ini, yang sekarang dikenal sebagai Remission, menstimulasi proses imunologi dengan menekan inflamasi dan mengecilkan ukuran tumor. 

Baca juga : Harapan Hidup Anak Penderita Kanker Tergantung Kecepatan Deteksi dan Pengobatan

Prinsipnya adalah jika suhu tubuh diturunkan 1 derajat Celsius, metabolisme menurun 12% dan imunitas menurun 30%. Penggunaan hyperthermia diharapkan dapat memperpanjang kualitas hidup penderita kanker dan mengurangi mortalitas, mengingat peningkatan jumlah penderita kanker di seluruh dunia.

Banyak kasus menunjukkan kebutuhan akan ilmu Integrative & Functional Medicine, baik untuk kanker maupun penyakit kronis lainnya. Pemerintah perlu mempertimbangkan kebijakan untuk menyediakan layanan tersebut guna membantu lebih banyak masyarakat yang membutuhkan. (H-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya