Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
SEKRETARIS Unit Kerja Koordinasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Amanda Soebadi mengatakan perkembangan motorik anak bisa
diasah di rumah, tidak melulu harus mengikuti program khusus.
Amanda, yang juga dokter anak konsultan neurologi, saat diskusi daring, Selasa (17/9), mengatakan stimulasi untuk perkembangan motorik anak yang optimal bukan sesuatu yang mewah dan mahal.
"Bisa di rumah, berikan anak kesempatan untuk eksplorasi lingkungan," kata Amanda.
Baca juga : Anak Anda Perkembangan Motoriknya Terlambat? Segera Periksa ke Dokter
Stimulasi perkembangan motorik bisa dilakukan dengan mengajak anak bermain, apakah sambil duduk atau tengkurap, sesuai dengan usia dan perkembangan yang sudah dicapai anak.
"Berikan pengalaman sensoris yang beraneka ragam," kata Amanda.
Amanda juga mengingatkan jika mengajak anak beraktivitas motorik menggunakan kursi bersabuk, posisi yang disarankan adalah maksimal 2 jam dalam satu hari.
Baca juga : Panduan Orangtua, Bagaimana Menjelaskan Asal-usul Bayi kepada Anak
Baby gym atau gymnasium khusus bayi dan balita, ungkap Amanda, adalah salah satu pilihan stimulasi, namun, tidak harus.
Jika orangtua mampu dan anak senang mengikuti program tersebut, silakan fasilitasi anak dengan baby gym. Baby gym biasanya diikuti bayi berusia 6 bulan hingga 2 tahun.
Amanda mengingatkan orangtua bahwa pada rentang usia tersebut, pada umumnya anak bermain sendiri. Dia belum berada pada fase main bersama teman.
Baca juga : Cegah Ruam Popok agar si Kecil Bebas Bergerak
Jika anak terlihat tidak senang berada di tempat yang mengharuskan dia bermain bersama, Amanda mengingatkan hal itu adalah lumrah.
Orangtua, kata Amanda, wajib memahami tahapan perkembangan motorik anak supaya anak bisa mendapatkan perawatan atau intervensi jika terjadi keterlambatan.
Dia mengatakan perkembangan motorik yang paling mudah diamati adalah motorik kasar, yang melibatkan otot besar.
Menurut penelitian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), rerata bayi berusia 4 bulan bisa mengangkat kepala sendiri, tengkurap tanpa bantuan pada usia 6 bulan, dan duduk sendiri pada usia 6-7 bulan.
Pada usia 7-8 bulan, bayi bisa berdiri sambil berpegangan pada benda sekitar. Kemudian pada usia 8-9 bulan dia mulai merangkak, berjalan sambil berpegangan (9 bulan) dan mulai berjalan sendiri pada usia 12-16 bulan. (Ant/Z-1)
Masalah kulit bayi seperti ruam popok, kemerahan, hingga iritasi, masih menjadi keluhan umum yang sering dihadapi para orangtua.
Jangan panik bila anak anda alami kejang demam. Ini gejala dan penanganannya.
Dokter berhasil mengobati bayi dengan defisiensi CPS1, penyakit genetik langka, menggunakan terapi pengeditan gen.
Bayi yang baru lahir (newborn) membutuhkan waktu tidur yang cukup lama dan terbagi dalam beberapa sesi, karena bayi baru lahir itu memang sebagian besar hidupnya adalah tidur.
Delapan dari 10 ibu mengandalkan rekomendasi dari komunitas parenting sebelum memutuskan pembelian.
Bayi memiliki aroma alami yang sangat menyenangkan, berbeda dengan remaja yang mulai mengalami bau badan akibat perubahan hormon saat memasuki masa pubertas
Langkah yang dapat dilakukan orangtua dalam mendorong anak supaya terbiasa mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi antara lain melalui pembelajaran dari kebiasaan sehari-hari.
Orangtua dianjurkan untuk menyajikan camilan sehat seperti buah potong segar, jagung rebus, ubi kukus, bola-bola tempe, puding susu tanpa gula tambahan, atau dadar sayur mini.
Orangtua perlu memberikan contoh kepada anak dan menjelaskan pentingnya mengonsumsi makanan yang bergizi.
Instansi pendidikan berperan dalam menyediakan ruang aman bagi anak untuk dapat mengembangkan diri dan meningkatkan pengetahuan.
Meski berguna untuk hal positif seperti belajar jarak jauh, ponsel ini juga kerap menjadi pintu masuk untuk berbagai masalah terkait dengan era digital ini.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved