Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Anak Anda Perkembangan Motoriknya Terlambat? Segera Periksa ke Dokter

Basuki Eka Purnama
18/9/2024 09:21
Anak Anda Perkembangan Motoriknya Terlambat? Segera Periksa ke Dokter
Ilustrasi(Freepik)

DOKTER anak konsultan neurologi Amanda Soebadi menyarankan anak perlu segera diperiksa jika terdeteksi terlambat perkembangan motorik.

"Semakin dini intervensi, semakin baik hasilnya," kata Amanda saat diskusi daring, Selasa (17/9).

Orangtua perlu memahami tahapan perkembangan motorik anak untuk mengukur kesehatan anak sekaligus mendeteksi jika ada yang tidak sesuai. 

Baca juga : Panduan Orangtua, Bagaimana Menjelaskan Asal-usul Bayi kepada Anak

Jika menemukan anak mengalami keterlambatan perkembangan motorik, segera bawa berkonsultasi ke dokter dan tidak perlu menunggu sampai usia berikutnya.

Membawa ke dokter adalah hal pertama yang dilakukan ketika anak mengalami perkembangan motorik yang terlambat, kata Amanda. Dokter kemudian akan memeriksa faktor apa yang menyebabkan anak terlambat berkembang secara motorik.

Setelah diperiksa, maka akan jelas apa yang perlu dilakukan untuk merangsang perkembangan motorik anak. 

Baca juga : Cegah Ruam Popok agar si Kecil Bebas Bergerak

Dokter akan menyarankan terapi atau merujuk kepada dokter spesialis lain ketika menemukan kondisi medis pada anak.

Amanda memberikan beberapa red flag atau tanda yang harus diwaspadai sebagai indikasi terlambat perkembangan motorik, yang pertama yaitu ketika bayi berusia kurang dari 1 bulan dan refleks menghisap kurang baik.

Selain masalah asupan nutrisi, perlu dicari juga apakah anak mengalami masalah motorik sehingga mengalami refleks menghisap kurang baik.

Baca juga : MPASI Buatan Sendiri Dipastikan Lebih Baik Dibandingkan yang Dijual di Pinggir Jalan

Pada usia 4 bulan, orangtua juga perlu mewaspadai jika anak belum bisa mengangkat kepala dan tangan masih mengepal. 

Secara alamiah, bayi terlahir dengan tangan mengepal, namun pada usia 4 bulan, tangan mulai terbuka.

Pada usia 9 bulan, perhatikan apakah bisa duduk tanpa dibantu atau disangga. Waspadai juga jika pada usia 16-18 bulan anak belum bisa berjalan sendiri.

Baca juga : Ini Tips Mengatur Keuangan bagi Orangtua Baru

Ketika anak berusia kurang dari 18 bulan, perhatikan ada salah satu tangan yang terlalu dominan ketika anak beraktivitas. Jika ada, periksakan ke dokter apakah tangan yang jarang digunakan memiliki masalah.

Kecenderungan menggunakan tangan kanan atau kiri, kata Amanda, biasanya muncul di atas usia 18 bulan.

"Orangtua wajib tahu tahapan perkembangan motorik anak. Tidak hanya motorik, tapi, juga bicara dan perkembangan lain," pungkas Amanda. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya