Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Ini Tips Mendidik Anak Agar Mencegah Pelecehan Seksual

Basuki Eka Purnama
08/9/2024 16:49
Ini Tips Mendidik Anak Agar Mencegah Pelecehan Seksual
Ilustrasi(Freepik)

PSIKOLOG Universitas Gadjah Mada (UGM) Novi Poespita Candra dan psikolog lulusan Universitas Indonesia Rahmatika Septina Chairunnisa membagikan tips bagi orangtua dalam mengedukasi anak untuk mencegah mereka menjadi pelaku atau korban pelecehan seksual.

"Anak-anak cenderung belajar dari apa yang dilakukan orang dewasa di sekitar mereka. Maka, orangtua, terutama ayah, patut memberikan contoh nyata bagaimana menghormati orang lain, baik sesama jenis maupun lawan jenis," kata Novi, dikutip Minggu (8/9).

Selain memberikan contoh baik pada anak, Novi menjelaskan bahwa orangtua juga perlu berdialog dengan anak agar mereka dapat berpikir kritis dan mempertanggungjawabkan sikap mereka.

Baca juga : Ini Cara Memberikan Pendidikan Seks kepada Anak

Ia menambahkan jangan lupa berikan pemahaman pada anak pentingnya menjaga tubuh mereka agar terhindar dari pelecehan seksual.

"Pembelajaran terbaik dengan anak-anak adalah dengan cara berdialog, bagus lagi anak-anak diajarkan berliterasi dan punya banyak referensi
terkait pentingnya menjaga tubuh agar terhindar dari pelecehan," kata Novi.

"Mereka, baik laki-laki juga perempuan, perlu diajarkan mengenali dan menghargai tubuh mereka sendiri, apalagi tubuh orang lain serta dikenalkan dampak jangka panjang jika tidak menghargai orang lain," sambungnya.

Baca juga : Ini Tiga Cara Efektif Bagi Orangtua untuk Beri Edukasi Seks pada Remaja

Sementara itu, Psikolog dari Sekolah Bianglala Bandung Rahmatika mengatakan orangtua perlu membangun hubungan yang positif terhadap anak.

Selain mendengarkan, memahami, dan memenuhi kebutuhan anak, orangtua juga perlu memberikan aturan dan batasan yang perlu anak patuhi agar mereka tidak bertindak di luar batas.

"Pentingnya penanaman nilai-nilai yang berlaku di keluarga, budaya, dan agama sejak dini pada anak. Orangtua perlu mencontohkan penerapan
nilai-nilai tersebut dalam kesehariannya," ujarnya.

Baca juga : Ini Cara Memberikan Edukasi Seksual pada Anak di Era Digital

Rahmatika lebih lanjut mengatakan ada sejumlah hal yang perlu orangtua lakukan untuk mengedukasi anak-anak agar mereka tidak menjadi pelaku maupun korban pelecehan. Salah satunya dengan memberi tahu mereka akan pentingnya menjaga tubuh masing-masing.

"Ajarkan anak mengenai nama dan fungsi dari setiap bagian tubuhnya sehingga mereka dapat memahami kenapa tubuhnya harus dijaga, serta beritahu bagian mana saja yang boleh dan tidak boleh dilihat juga disentuh orang lain," kata Rahmatika.

Selain itu, beritahukan anak jika ada beberapa situasi yang membuat orang lain boleh menyentuh tubuh mereka. Misalnya, ketika anak diperiksa dokter atau orangtua yang ingin membantu membersihkan alat kelamin anak setelah buang air karena usianya yang masih kecil.

Baca juga : Orangtua Harus Jadi Guru Pertama Pendidikan Seksual Anak

"(Namun), ajarkan anak cara untuk menolak atau memberikan izin ketika ada bagian tubuhnya yang dilihat atau disentuh orang lain," kata Rahmatika.

Dia menambahkan, sejak kecil, jangan memaksakan anak untuk membalas pelukan orang lain atau jangan paksa anak bersedia dicium oleh orang lain, meskipun anggota keluarga, jika ia tidak nyaman atau tidak mau.

Lebih lanjut, Rahmatika mengatakan sebisa mungkin orangtua tidak menganggap pembahasan mengenai seksualitas sebagai hal yang tabu atau
menyeramkan.

"Ketika anak mulai penasaran dengan topik seksualitas, orangtua dapat merespons anak dengan tenang. Berikan penjelasan secara bertahap dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh mereka," ujarnya.

Tidak hanya itu, orangtua juga dapat mencari tahu pembahasan tentang seksualitas bersama anak. Misalnya, pergi ke psikolog atau dokter bersama-sama, mencari informasi melalui video edukasi, dan lainnya.

"Yang tidak kalah penting, tekankan pada anak bahwa mereka sangatlah berharga agar mereka dapat menumbuhkan rasa percaya diri, sehingga tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal kurang sehat dari lingkungan sekitarnya," tutup Rahmatika. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya