Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PSIKOLOG dari Ikatan Psikolog Klinis Indonesia (IPK Indonesia) Lenny Utama Afriyenti mengatakan anak perlu mendapatkan edukasi seksual sesuai dengan masanya di era digital dan tidak bisa disamakan pada era zaman dulu yang masih tabu mengenai keterbukaan informasi seksual.
"Dulu itu belum mengerti tentang keterbukaan dan hal-hal seperti ini kan dianggap tabu di orangtua kita. Sekarang, generasi Y (usia 30 tahun-an) perlu keterbukaan, jangan sampai anak kita mendapatkan informasi yang salah dari media sosial," kata Lenny, dikutip Kamis (2/5)
Lenny mengatakan, era yang berbeda membutuhkan cara pendekatan yang berbeda juga yakni mengutamakan komunikasi terbuka. Di sini, peran orangtua sangat penting untuk membuka informasi mengenai kesehatan dan seksual kepada anaknya, khususnya anak perempuan.
Baca juga : Orangtua Harus Jadi Guru Pertama Pendidikan Seksual Anak
Ia mengatakan orangtua perlu membangun kelekatan dengan anak meskipun anak sudah memasuki usia di atas 10 tahun. Ajak anak untuk mengobrol dan berikan edukasi tentang kesehatan perempuan pada anak di usia ini.
"Makannya kelekatan tidak hanya dibangun pada awal usia pertumbuhan usia 0 sampai 5 tahun, kelekatan itu dibangun sampai kapan pun. Jika anak perempuan usia 10 atau 11 tahun, dekatin lagi anaknya ajak ngobrol, dipeluk, jangan sampai dia mendapat pelukan dari tempat yang salah," katanya.
Psikolog yang juga praktik di RS Permata Depok ini mengatakan pembelajaran tentang edukasi seksual bisa dilakukan dengan banyak cara dan disesuaikan dengan tipe belajar dan daya serap anak.
Baca juga : Orangtua Sumber Informasi Kesehatan Reproduksi bagi Anak
Jika gaya belajar anak lebih suka dengan visual bergambar, orangtua bisa membelikan buku tentang edukasi seksual yang bergambar dan mudah dimengerti anak.
Orangtua bisa menjelaskan proses menstruasi pasti akan dilalui semua perempuan dan hal tersebut adalah normal. Ajak anak juga terbuka tentang apa saja mengenai seksualitasnya.
Namun, sebelum memberikan edukasi pada anak, Lenny menyarankan orangtua juga terlebih dahulu mempelajari hal tersebut agar tidak salah menerjemahkan kepada anaknya.
"Jadi kita dulu yang membuka percakapan, jangan anak yang bertanya duluan kalau anak bertanya duluan dan sudah terjadi kemungkinan dia takut, jadi kita seperti pasang jangkar dulu, itu akan lebih baik daripada kita tidak melakukan apa-apa," pungkas Lenny. (Ant/Z-1)
Orangtua yang ingin menggunakan kaldu-kaldu tersebut di MPASI tetap bisa dilakukan, namun harus mengikuti batas penggunaan yang sesuai dengan usia anak.
Remaja yang sedang menghadapi krisis pencarian identitas biasanya lebih rentan terpengaruh godaan untuk ikut menyalahgunakan narkoba.
Masih maraknya kebiasaan konsumsi kental manis sebagai minuman susu anak dan balita oleh masyarakat diperkuat oleh sejumlah riset dan penelitian yang dilakukan kalangan akademisi.
Roblox merupakan platform gim daring yang memungkinkan pengguna, termasuk anak-anak, untuk memainkan dan membuat gim sendiri.
Pada usia anak-anak, sebaiknya gim yang diberikan bersifat edukatif yang ringan, seperti puzzle, gim bahasa, atau gim strategi dasar yang dapat melatih konsentrasi dan logika.
Gim online atau produk elektronik yang lain memiliki dampak yang serius bagi beragam aspek perkembangan anak sejak dini, terutama jika terpapar secara berlebihan dan tidak sesuai usia.
Pemerintah Louisiana gugat Roblox dengan tuduhan memfasilitasi penyebaran materi pelecehan seksual anak.
Hasil kajian juga menyebutkan bahwa kekerasan dalam bentuk verbal dan psikis/emosi adalah bentuk kekerasan yang paling banyak dialami oleh anak dengan disabilitas.
Peran dominan ibu penting diterapkan terutama bagi anak yang diasuh dalam lingkup keluarga lebih besar melibatkan nenek, kakek, atau pengasuh lainnya.
Program pemeriksaan kesehatan gratis sebaiknya menjangkau anak usia sekolah yang bersekolah maupun tidak bersekolah di wilayah perkotaan sampai daerah terpencil.
Masih maraknya kebiasaan konsumsi kental manis sebagai minuman susu anak dan balita oleh masyarakat diperkuat oleh sejumlah riset dan penelitian yang dilakukan kalangan akademisi.
Penelitian menunjukkan ibu-ibu di Indonesia lebih dari 30%-40% anemia yang berdampak pada lemahnya imunitas tubuh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved