Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
MEMASUKI musim kemarau, anak sering dihantui dengan batuk pertusis atau batuk rejan atau sering juga dikenal dengan batuk seratus hari. Padahal batuk tersebut sebetulnya bisa dicegah dengan pemberian vaksin DPT sevcara rutin kepada anak.
Ketua Pengurus Pusat IDAI, Dr Piprim Basarah Yanuarso menjelaskan di musim pancaroba biasanya banyak keluhan batuk pilek. Batuk rejan umumnya dikenal sebagai batuk 100 hari. Batuk rejan diketahui kerap membuat anak-anak itu sangat kesulitan untuk menarik nafas, dan sampai mengeluarkan bunyi.
"Ini membuat anak-anak tampak sangat menderita dan masalahnya adalah berlangsung lama. Ini penting karena terkait dengan menurunnya cakupan imunisasi rutin," kata Piprim dalam Media Briefing, dikutip Sabtu (24/8).
Baca juga : Ruang Perawatan Anak RSUD dr Soekardjo Penuh Pasien ISPA dan Diare
Batuk rejan atau pertusis sudah bisa dicegah dengan imunisasi DPT dan terutama juga imunisasi ulangannya. Vaksinnya gratis di puskesmas, tapi karena cakupan vaksinasi rutin, khususnya vaksin-vaksin yang bias membuat cakupannya tidak optimal di sekolah, dan pada gilirannya munculah penyakit-penyakit yang sebetulnya termasuk dengan Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I).
"Untuk kembali menggiatkan edukasi tentang pentingnya imunisasi ini, karena PD3I bukanlah penyakit yang nyaman untuk diobati, dan dilihat anaknya menderita PD3I, karena penyakit-penyakit ini memang untuk dicegah dan pencegahnya murah, sudah tersedia di puskesmas dan masuk ke dalam program rutin imunisasi," ujar dia.
Di samping imunisasi yang penting juga adalah tentu saja aspek nutrisi yang bergizi tinggi, kaya protein hewani, meningkatkan imunitas anak-anak, karena untuk menghadapi berbagai penyakit, termasuk penyakit-penyakit infeksi juga dibutuhkan daya tahan tubuh dan imunitas yang sangat baik, dan itu diperlukan dengan nutrisi dan pola hidup yang lain, termasuk olahraga dan lain-lain.
"Supaya penyakit pertusis atau batuk rejan ini tidak menghinggapi anak-anak kita," ujar dia.
Karena penderitaannya luar biasa, bisa sampai matanya berdarah hal itu menandakan intensitas dan kerasnya batuk yang sangat hebat. (H-2)
Jika tidak ditangani, batuk rejan dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada bayi dan anak di bawah usia dua tahun.
Mengabaikan batuk rejan, terutama pada anak, bisa menyebabkan komplikasi yang berujung pada kematian.
SINGAPURA tengah menghadapi wabah batuk misterius sejak beberapa minggu terakhir. Ratusan orang dilaporkan menderita batuk parah yang gejalanya mirip dengan batuk rejan tersebut.
RATUSAN warga Singapura menderita penyakit batuk misterius. Batuk misterius tersebut mewabah di Singapura sejak beberapa minggu terakhir.
IDAI meminta orang tua untuk mewaspadai batuk rejan khususnya pada bayi dan anak-anak. Keterlambatan penanganan menyebabkan komplikasi.
Pemerintah Louisiana gugat Roblox dengan tuduhan memfasilitasi penyebaran materi pelecehan seksual anak.
Hasil kajian juga menyebutkan bahwa kekerasan dalam bentuk verbal dan psikis/emosi adalah bentuk kekerasan yang paling banyak dialami oleh anak dengan disabilitas.
Peran dominan ibu penting diterapkan terutama bagi anak yang diasuh dalam lingkup keluarga lebih besar melibatkan nenek, kakek, atau pengasuh lainnya.
Program pemeriksaan kesehatan gratis sebaiknya menjangkau anak usia sekolah yang bersekolah maupun tidak bersekolah di wilayah perkotaan sampai daerah terpencil.
Masih maraknya kebiasaan konsumsi kental manis sebagai minuman susu anak dan balita oleh masyarakat diperkuat oleh sejumlah riset dan penelitian yang dilakukan kalangan akademisi.
Penelitian menunjukkan ibu-ibu di Indonesia lebih dari 30%-40% anemia yang berdampak pada lemahnya imunitas tubuh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved