Bunda Jelita, Waspada Batuk Rejan atau Batuk 100 Hari pada Anak di Musim Kemarau

M Iqbal Al Machmud
07/9/2024 14:33
Bunda Jelita, Waspada Batuk Rejan atau Batuk 100 Hari pada Anak di Musim Kemarau
Ilustrasi(freepik.com)

MEMASUKI musim kemarau, anak sering dihantui dengan batuk pertusis atau batuk rejan atau sering juga dikenal dengan batuk seratus hari. Padahal batuk tersebut sebetulnya bisa dicegah dengan pemberian vaksin DPT sevcara rutin kepada anak.

Ketua Pengurus Pusat IDAI, Dr Piprim Basarah Yanuarso menjelaskan di musim pancaroba biasanya banyak keluhan batuk pilek. Batuk rejan umumnya dikenal sebagai batuk 100 hari. Batuk rejan diketahui kerap membuat anak-anak itu sangat kesulitan untuk menarik nafas, dan sampai mengeluarkan bunyi.

"Ini membuat anak-anak tampak sangat menderita dan masalahnya adalah berlangsung lama. Ini penting karena terkait dengan menurunnya cakupan imunisasi rutin," kata Piprim dalam Media Briefing, dikutip Sabtu (24/8).

Baca juga : Ruang Perawatan Anak RSUD dr Soekardjo Penuh Pasien ISPA dan Diare

Batuk rejan atau pertusis sudah bisa dicegah dengan imunisasi DPT dan terutama juga imunisasi ulangannya. Vaksinnya gratis di puskesmas, tapi karena cakupan vaksinasi rutin, khususnya vaksin-vaksin yang bias membuat cakupannya tidak optimal di sekolah, dan pada gilirannya munculah penyakit-penyakit yang sebetulnya termasuk dengan Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I).

"Untuk kembali menggiatkan edukasi tentang pentingnya imunisasi ini, karena PD3I bukanlah penyakit yang nyaman untuk diobati, dan dilihat anaknya menderita PD3I, karena penyakit-penyakit ini memang untuk dicegah dan pencegahnya murah, sudah tersedia di puskesmas dan masuk ke dalam program rutin imunisasi," ujar dia.

Di samping imunisasi yang penting juga adalah tentu saja aspek nutrisi yang bergizi tinggi, kaya protein hewani, meningkatkan imunitas anak-anak, karena untuk menghadapi berbagai penyakit, termasuk penyakit-penyakit infeksi juga dibutuhkan daya tahan tubuh dan imunitas yang sangat baik, dan itu diperlukan dengan nutrisi dan pola hidup yang lain, termasuk olahraga dan lain-lain.

"Supaya penyakit pertusis atau batuk rejan ini tidak menghinggapi anak-anak kita," ujar dia.

Karena penderitaannya luar biasa, bisa sampai matanya berdarah hal itu menandakan intensitas dan kerasnya batuk yang sangat hebat. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya