Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Batuk Rejan pada Anak Bisa Sebabkan Kematian

Putri Rosmalia Octaviyani
03/1/2025 09:11
Batuk Rejan pada Anak Bisa Sebabkan Kematian
Ilustrasi batuk rejan pada anak.(Dok. Freepik)

BATUK rejan atau pertusis merupakan penyakit yang harus ditangani dan diobati dengan segera dan tepat. Mengabaikan batuk rejan, terutama pada anak, bisa menyebabkan komplikasi yang berujung pada kematian.

Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Banten, mengungkapkan penyakit pertusis atau batuk rejan yang menyerang anak-anak dan jika tidak ditangani dengan cepat bisa menyebabkan kematian.

"Pertusis bisa dialami oleh anak-anak dan orang tua harus waspada dengan adanya batuk tersebut. Sebab pertusis bisa menyebabkan kematian pada anak," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, Dini Anggraeni, di Tangerang, Jumat, (3/1).

Ia mengatakan penyakit pertusis atau batuk rejan merupakan infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Bordetella Pertussis. Penyakit ini ditandai dengan batuk yang diiringi dengan suara tarikan nafas tinggi yang khas dan berkepanjangan.

Gejala batuk rejan

Adapun gejalanya ialah hidung tersumbat, pilek, bersin, mata merah dan demam. Biasanya definisi operasional suspek pertusis ialah orang dengan batuk terus menerus yang berlangsung minimal selama dua minggu dengan ditemukan batuk rejan saat napas dalam, muntah setelah batuk, atau muntah tanpa ada penyebab yang jelas.

Ia menuturkan bila tidak ditangani, batuk rejan bisa menyebabkan komplikasi terutama pada bayi dan anak-anak di bawah usia dua tahun.

Beberapa komplikasi yang bisa muncul antara lain dehidrasi, kesulitan bernapas, penurunan berat badan, pneumonia (infeksi paru-paru), kejang, gangguan ginjal, dan kurangnya pasokan oksigen ke otak.

Sejumlah hal yang bisa dilakukan untuk pencegahan di antaranya menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan protokol kesehatan serta memberikan imunisasi DPT-HB-Hib lengkap sesuai jadwal pada bayi dan anak bawah dua tahun. (Ant/Z-9)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya