Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Waspadai Batuk Rejan pada Bayi yang Bisa Timbulkan Komplikasi

Indriyani Astuti
24/8/2024 13:05
Waspadai Batuk Rejan pada Bayi yang Bisa Timbulkan Komplikasi
(Freepik)

IKATAN Dokter Anak Indonesia (IDAI) meminta orang tua untuk mewaspadai batuk rejan khususnya pada bayi dan anak-anak. Sebab, keterlambatan penangan batuk rejan atau pertusis dapat menimbulkan komplikasi yang membahayakan. Ketua Unit Kerja Koordinasi Infeksi dan Penyakit Tropis IDAI sekaligus dokter spesialis anak konsultan Anggraini Alam menjelaskan kuman penyebab batuk rejan membawa lima toksin yang dapat menyebabkan saluran pernafasan seperti lumpuh.

"Jadi toksin yang dikeluarkan oleh bakteri tersebut, membuat penderitanya tidak bisa mengeluarkan dahak. Kemudian kumannya menetap bahkan lebih parah lagi, dahaknya banyak yang dihasilkan, tapi tidak bisa keluar. Bayangkan semua hal tersebut terjadi sampai bisa berbulan-bulan," kata Anggraini.

Ia menyebutkan apabila komplikasi yang perlu diwaspadai terjadi pada bayi yakni penderita batuk tersebut tidak begitu terdengar suara batuknya, hanya muka yang memerah dengan tidak disertai demam tinggi. Alhasil, orang tua kerap kali tidak menyadari jika bayi mereka menderita batuk rejan.
  
"Tapi kalau terkena pada bayi tidak terdengar batuknya, tapi mukanya sampai merah, sampai biru, akhirnya stop nafasnya. Ada yang perdarahan bisa di mata, serta bisa diikuti infeksi faring, serta kejang-kejang," papar dia.

 Sementara itu, pada pasien anak-anak bahkan orang dewasa, ia mengatakan batuk rejan dapat menyebabkan tulang patah, hernia hingga pendarahan akibat batuk keras yang berkepanjangan. Paru-paru yang semula mengembang dengan baik, lanjutnya, dapat menjadi kolaps karena adanya dahak atau lendir pada saluran pernapasan. 

Kondisi demikian tentu membuat pasien kesulitan melakukan aktivitas makan dan minum sehingga pada gilirannya batuk rejan juga menyebabkan pasien mengalami malnutrisi, tidak mau makan, bahkan dehidrasi. (Ant/H-3)
  



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya