Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
RATUSAN warga Singapura menderita penyakit batuk misterius. Batuk misterius tersebut mewabah di Singapura sejak beberapa minggu terakhir, tetapi semakin parah penyebarannya beberapa hari terakhir ini.
Melansir dari CNA, para penderita batuk misterius Singapura itu mengalami batuk kronis selama berminggu-minggu lamanya. Mereka mengalami gejala yang mirip dengan batuk rejan.
Sebelumnya, sepanjang tahun ini penderita batuk rejan di Singapura memang meningkat. Sepanjang tahun 2024, terdapat setidaknya 108 kasus batuk rejan di Singapura.
Pihak kesehatan Singapura menduga tingginya kasus misterius kronis itu terkait dengan perjalanan dari dan ke luar negeri yang meningkat sepanjang tahun ini. Namun, belum bisa dipastikan mengapa batuk rejan tersebut yang kemudian mewabah di kalangan warga setempat.
Penyelidikan lebih lanjut masih terus dilakukan untuk mendalami penyebab wabah batuk tersebut. Termasuk untuk menekan jumlah penularan.
Saat ini, untuk menekan penularan, pihak Kementerian Kesehatan Singapura, mengimbau masyarakat Singapura untuk melakukan vaksin. Vaksin yang dianjurkan selain influenza, juga melengkapi vaksin lainnya seperti covid-19, hingga vaksin-vaksin dasar lainnya.
Khususnya pada kelompok rentan seperti lansia dan wanita hamil. Si Singapura sendiri sudah ada vaksin untuk mencegah terjadinya batuk rejan. (CNA/Z-9)
Jika tidak ditangani, batuk rejan dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada bayi dan anak di bawah usia dua tahun.
Mengabaikan batuk rejan, terutama pada anak, bisa menyebabkan komplikasi yang berujung pada kematian.
SINGAPURA tengah menghadapi wabah batuk misterius sejak beberapa minggu terakhir. Ratusan orang dilaporkan menderita batuk parah yang gejalanya mirip dengan batuk rejan tersebut.
Batuk rejan diketahui kerap membuat anak-anak itu sangat kesulitan untuk menarik nafas, dan sampai mengeluarkan bunyi.
IDAI meminta orang tua untuk mewaspadai batuk rejan khususnya pada bayi dan anak-anak. Keterlambatan penanganan menyebabkan komplikasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved