Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BATUK rejan atau yang dikenal dengan istilah pertusis merupakan infeksi saluran pernapasan yang dapat menular dengan sangat cepat.
Penyakit ini sering dianggap sepele, padahal jika tidak ditangani dengan segera, dapat menyebabkan kematian.
Karenanya, kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Dini Anggraeni mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap gejala batuk rejan.
"Pertusis dapat menyerang anak-anak, sehingga orangtua perlu waspada jika anak mengalami batuk. Penyakit ini berpotensi menyebabkan kematian pada anak," ujar Dini.
Batuk rejan adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Bordetella pertussis.
Penyakit ini dapat ditandai melalui batuk berkepanjangan dengan suara tarikan napas tinggi.
Selain itu, batuk rejan umumnya menyerang anak-anak di bawah usia dua tahun.
Diketahui penyakit ini akan berlangsung selama dua minggu. Adapun gejala yang ditimbulkan biasanya berupa hidung tersumbat, pilek, bersin, mata merah, dan demam.
Penyakit ini penyebarannya dapat melalui droplet (partikel air kecil) yang keluar saat penderita batuk atau bersin. Ketika droplet tersebut terhirup oleh orang yang sehat, maka kemungkinan tertular pun meningkat.
Hal ini menjadikan batuk rejan sebagai ancaman serius, terutama bagi bayi dan anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh yang masih rentan.
Jika tidak ditangani, batuk rejan dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada bayi dan anak di bawah usia dua tahun.
Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi antara lain dehidrasi, kesulitan bernapas, penurunan berat badan, pneumonia, kejang, gangguan ginjal, hingga kurangnya pasokan oksigen ke otak.
Untuk mencegah batuk rejan, masyarakat disarankan menjalani perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Kemudian, mematuhi protokol kesehatan, serta memastikan bayi dan anak-anak mendapatkan imunisasi DPT-HB-Hib lengkap sesuai jadwal.
Dinkes Kota Tangerang menyarankan orangtua untuk segera membawa anak yang menunjukkan gejala batuk berkepanjangan ke puskesmas terdekat.
"Apabila terdapat anak atau warga yang mengalami batuk dengan ciri khas pertusis, segera laporkan ke puskesmas terdekat agar dapat memperoleh penanganan dan pengobatan yang tepat," ujarnya. (Ant/Z-1)
Mengabaikan batuk rejan, terutama pada anak, bisa menyebabkan komplikasi yang berujung pada kematian.
SINGAPURA tengah menghadapi wabah batuk misterius sejak beberapa minggu terakhir. Ratusan orang dilaporkan menderita batuk parah yang gejalanya mirip dengan batuk rejan tersebut.
RATUSAN warga Singapura menderita penyakit batuk misterius. Batuk misterius tersebut mewabah di Singapura sejak beberapa minggu terakhir.
Batuk rejan diketahui kerap membuat anak-anak itu sangat kesulitan untuk menarik nafas, dan sampai mengeluarkan bunyi.
IDAI meminta orang tua untuk mewaspadai batuk rejan khususnya pada bayi dan anak-anak. Keterlambatan penanganan menyebabkan komplikasi.
Batuk yang ditandai sebagai pertusis adalah bukan batuk ringan biasa dan terjadi selama berbulan-bulan atau dikenal batuk 100 hari.
Musim pancaroba yang tidak menentu meningkatkan penyebaran penyakit seperti batuk rejan atau pertusis, menjadi ancaman serius, terutama bagi anak-anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved