Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Batuk Rejan Dapat Sebabkan Kematian Jika tidak Ditangani dengan Cepat

Siti Sayidah
04/1/2025 05:57
Batuk Rejan Dapat Sebabkan Kematian Jika tidak Ditangani dengan Cepat
Ilustrasi(Freepik)

BATUK rejan atau yang dikenal dengan istilah pertusis merupakan infeksi saluran pernapasan yang dapat menular dengan sangat cepat. 

Penyakit ini sering dianggap sepele, padahal jika tidak ditangani dengan segera, dapat menyebabkan kematian.

Karenanya, kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Dini Anggraeni mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap gejala batuk rejan

"Pertusis dapat menyerang anak-anak, sehingga orangtua perlu waspada jika anak mengalami batuk. Penyakit ini berpotensi menyebabkan kematian pada anak," ujar Dini.

Apa Itu Batuk Rejan?

Batuk rejan adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Bordetella pertussis. 

Penyakit ini dapat ditandai melalui batuk berkepanjangan dengan suara tarikan napas tinggi. 

Selain itu, batuk rejan umumnya menyerang anak-anak di bawah usia dua tahun. 

Diketahui penyakit ini akan berlangsung selama dua minggu. Adapun gejala yang ditimbulkan biasanya berupa hidung tersumbat, pilek, bersin, mata merah, dan demam.

Penyakit ini penyebarannya dapat melalui droplet (partikel air kecil) yang keluar saat penderita batuk atau bersin. Ketika droplet tersebut terhirup oleh orang yang sehat, maka kemungkinan tertular pun meningkat. 

Hal ini menjadikan batuk rejan sebagai ancaman serius, terutama bagi bayi dan anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh yang masih rentan.

Bahaya dan Pencegahannya

Jika tidak ditangani, batuk rejan dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada bayi dan anak di bawah usia dua tahun. 

Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi antara lain dehidrasi, kesulitan bernapas, penurunan berat badan, pneumonia, kejang, gangguan ginjal, hingga kurangnya pasokan oksigen ke otak.

Untuk mencegah batuk rejan, masyarakat disarankan menjalani perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Kemudian, mematuhi protokol kesehatan, serta memastikan bayi dan anak-anak mendapatkan imunisasi DPT-HB-Hib lengkap sesuai jadwal.

Dinkes Kota Tangerang menyarankan orangtua untuk segera membawa anak yang menunjukkan gejala batuk berkepanjangan ke puskesmas terdekat. 

"Apabila terdapat anak atau warga yang mengalami batuk dengan ciri khas pertusis, segera laporkan ke puskesmas terdekat agar dapat memperoleh penanganan dan pengobatan yang tepat," ujarnya. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya