Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Mengatasi Tekanan Keluarga dalam Memilih Nama Bayi, Sebuah Drama yang Kerap Terjadi

Nur Amalina
25/8/2024 15:57
Mengatasi Tekanan Keluarga dalam Memilih Nama Bayi, Sebuah Drama yang Kerap Terjadi
Memilih nama bayi bisa menjadi sumber tekanan, terutama saat keluarga besar terlibat dalam pengambilan keputusan.(freepik)

MEMILIH nama untuk bayi yang akan lahir seharusnya menjadi momen penuh kebahagiaan. Namun, bagi sebagian orangtua, proses ini bisa menjadi sumber tekanan, terutama ketika keluarga besar terlibat dalam pengambilan keputusan. 

Kisah ini terjadi pada seorang ibu yang berbagi pengalaman melalui Reddit, di mana ia merasa terdesak untuk menggunakan nama keluarga suaminya untuk bayinya.

Dalam sebuah survei oleh Ancestry.com, terungkap 20% orangtua memilih nama anak mereka berdasarkan nama keluarga atau leluhur. Ini adalah bentuk penghormatan terhadap warisan keluarga. Namun yang dialami ibu ini, terkadang penghormatan ini dapat menimbulkan konflik.

Baca juga : 3 Cara Menghindari Kebingungan dengan memberikan Nama yang Mirip pada anak.

Tekanan Keluarga yang Menghantui

Kisah dimulai ketika ibu tersebut, yang sedang hamil, mempertimbangkan berbagai nama untuk bayinya. Ia memiliki nama-nama yang sudah lama ia sukai, tetapi suaminya mulai terpengaruh oleh keinginan keluarganya untuk menggunakan nama nenek dari pihak suami. Ayah mertuanya bahkan menyebarkan berita ini ke seluruh keluarga, menciptakan ekspektasi nama tersebut pasti akan digunakan.

Ibu tersebut merasa terjebak. Setiap kali ia mencoba mendiskusikan nama lain dengan suaminya, suaminya marah dan menyebut jika mereka memilih nama lain, itu akan "menghancurkan hati" ayahnya. Situasi ini membuat sang ibu merasa tertekan dan bersalah, hingga akhirnya ia mencari nasihat dari komunitas Reddit.

Banyak komentator di Reddit merasa suaminya lebih mementingkan perasaan keluarganya daripada perasaan istrinya. Mereka menilai hal ini bisa menimbulkan kebencian dalam jangka panjang dan mengancam hubungan mereka.

Baca juga : Zero-Dose Imunisasi Anak Ditargetkan Berkurang 25% pada 2024

Nama Bayi dan Batasan dengan Keluarga Besar

Tekanan dari keluarga terkait pemilihan nama bayi bukanlah hal yang aneh. Dilansir dari Parents, Colleen Slagen, seorang konsultan nama bayi dari Boston, menyarankan jika seseorang tidak menyukai nama keluarga, maka tidak perlu merasa terpaksa untuk menggunakannya. 

Ia juga merekomendasikan untuk tidak membagikan nama yang dipilih kepada keluarga sebelum bayi lahir, guna menghindari tekanan dan ekspektasi yang tidak perlu.

Menurut Tammy Gold LCSW, MSW, CEC, seorang terapis berlisensi, orang tua harus memiliki kekuatan untuk menetapkan batasan terkait keputusan mereka dalam membesarkan anak. Meskipun menetapkan batasan ini bisa memicu ketidaknyamanan dan emosi, hal ini sangat penting untuk menjaga keharmonisan dalam hubungan.

Baca juga : Penuhi ASI untuk Bayi, Seorang Ibu Perlu Dukungan Suami dan Keluarga

Emma Giordano, LMHC , Koordinator Layanan Kelompok di Empower Your Mind Therapy, menekankan pentingnya kesepakatan antara pasangan dalam menghadapi tekanan dari keluarga besar. Pasangan harus berdiskusi dan sepakat tentang bagaimana mereka akan mengatasi masukan dan harapan dari keluarga. Jika konflik sudah terjadi, ia menyarankan untuk bersikap tegas tentang apa yang tidak disukai dan apa yang akan dilakukan jika keluarga terus melanggar batasan yang telah ditetapkan.

Cara Mengelola Ekspektasi Keluarga

Ketika ekspektasi keluarga mengenai nama bayi tidak bisa terpenuhi, Peta-Gaye Sandiford, seorang konselor kesehatan mental, menyarankan agar orangtua meyakinkan keluarga mereka akan tetap memainkan peran penting dalam kehidupan bayi. Terpenting, keputusan tentang nama bayi adalah hak prerogatif orangtua.

Michelle Hunt, seorang direktur layanan kesehatan mental, menambahkan jika orangtua tidak memilih nama yang diinginkan keluarga, mereka perlu menegaskan hal tersebut tidak mengurangi rasa hormat terhadap keluarga atau warisannya. 

Baca juga : Mulai Petualangan Keluarga Tak Terlupakan Bersama Novotel dan Mothercare di Indonesia

Selain itu, jika diskusi mengenai nama bayi menimbulkan stres, hal ini perlu dikomunikasikan kepada keluarga karena stres selama kehamilan tidak baik bagi ibu maupun bayi.

Tips Dari Para Ahli

Dilansir dari parents berikut adalah beberapa tips dari para ahli jika Anda mempertimbangkan untuk menggunakan nama keluarga untuk bayi Anda:

  • Pelajari lebih lanjut tentang kehidupan anggota keluarga. Mengetahui tempat tinggal mereka, pekerjaan mereka, pasangan hidup mereka, dan banyak lagi dapat memberikan makna tambahan pada nama dan warisannya.
  • Pertimbangkan untuk menggunakan nama itu sebagai nama tengah.
  • Lihatlah nama tersebut hanya untuk mendapatkan inspirasi. Misalnya, Georgia yang diambil dari nama kakek buyut George membuat nama tersebut tetap lestari.
  • Pertimbangkan untuk menggunakan nama keluarga dan pilih nama panggilan yang lucu untuk penggunaan sehari-hari.
  • Ingatkan pasangan Anda bahwa jika bayi akan memiliki nama belakang, Anda tentu harus ikut menentukan nama depan.

Memilih nama bayi bukan hanya soal memilih kata-kata yang indah, tetapi juga tentang navigasi emosi dan harapan dari berbagai pihak. Kunci dari proses ini adalah komunikasi yang baik antara pasangan, penetapan batasan yang jelas, dan kesepakatan keputusan akhir ada di tangan orangtua. 

Jika diperlukan, konseling pasangan dapat menjadi solusi untuk membantu mengatasi ketegangan dan menjaga harmoni dalam hubungan. Bagaimanapun, memilih nama bayi hanyalah langkah pertama dalam perjalanan panjang mengasuh anak bersama. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya