Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
GURU besar bidang gizi masyarakat dan sumber daya keluarga dari Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor Prof Ali Khomsan menyampaikan bahwa upaya untuk mengurangi konsumsi makanan dan minuman manis pada anak semestinya dilakukan secara bertahap.
"Pengurangan konsumsi gula tentu dilakukan secara bertahap," kata Ali, dikutip Rabu (21/8).
Ia mengemukakan anak yang terbiasa mengonsumsi makanan dan minuman manis bisa tantrum jika asupan gula mereka langsung dikurangi secara drastis.
Baca juga : Ini Batasan Konsumsi Gula dan Garam pada Anak
Karena asupan gula dapat mempengaruhi tingkat energi dan suasana hati anak, lanjutnya, penurunan asupan secara mendadak dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman, membuat anak gelisah, dan mudah marah.
Oleh karena itu, pengurangan gula sebaiknya dilakukan secara bertahap agar anak lebih mudah beradaptasi dan tidak mengalami stres berlebihan.
Prof Ali menyarankan orangtua untuk mengurangi takaran gula pada minuman anak sedikit demi sedikit serta memilih produk yang rendah gula
saat membeli minuman dalam kemasan.
Baca juga : Ibu Panutan Utama Anak dalam Konsumsi Gula
"Kalau orangtua yang membuat minuman manis itu, bisa mengurangi gula dalam minuman anak. Tapi, untuk minuman kemasan, coba pilih yang less sugar," katanya.
Prof Ali juga menyampaikan kebiasaan orangtua, utamanya ibu, dalam mengonsumsi makanan dan minuman manis bisa mempengaruhi pola konsumsi gula anak.
Oleh karena itu, para orangtua sebaiknya mengedukasi diri dan meningkatkan pengetahuan tentang gizi agar bisa menjadi contoh baik dalam menerapkan pola makan sehat di rumah.
Baca juga : Orangtua Berperan Penting Cegah Perundungan Anak
"Edukasi gizi di tingkat rumah tangga perlu, dan ibu menjadi panutan utama anak, sehingga seorang ibu dianjurkan melek gizi," kata Prof Ali.
Dia menyampaikan konsumsi gula anak usia sekolah normalnya 25 gram per hari.
"Asupan gula proporsional anak usia sekolah itu sekitar 25 gram per hari. Ini bisa dilihat berapa gram belanja gula per bulan di rumah tangga, dibagi jumlah anggota rumah tangga. Kalau makanan kemasan bisa dilihat di label gizi," ungkapnya.
Anak usia 12 hingga 18 tahun, yang mengalami diabetes tipe 1 cenderung meningkat. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut kenaikannya mencapai 70% dari 2010 hingga 2023. (Ant/Z-1)
Tidak hanya menyenangkan, bermain juga diakui sebagai sarana penting untuk menumbuhkan berbagai keterampilan hidup yang esensial.
Langkah yang dapat dilakukan orangtua dalam mendorong anak supaya terbiasa mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi antara lain melalui pembelajaran dari kebiasaan sehari-hari.
Kebiasaan makan bergizi seimbang beragam dan aman pada anak bukan semata tentang apa yang disajikan, namun juga penanaman nilai gizi secara konsisten dalam keluarga.
Orangtua dianjurkan untuk menyajikan camilan sehat seperti buah potong segar, jagung rebus, ubi kukus, bola-bola tempe, puding susu tanpa gula tambahan, atau dadar sayur mini.
Pertanian tetap menjadi sektor terbesar untuk pekerja anak, menyumbang 61% dari semua kasus, diikuti oleh jasa (27%), seperti pekerjaan rumah tangga.
Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Gita Kamath mengatakan bidan merupakan inti dari sistem perawatan kesehatan primer, terutama bagi perempuan dan anak perempuan.
Orangtua perlu memberikan contoh kepada anak dan menjelaskan pentingnya mengonsumsi makanan yang bergizi.
Instansi pendidikan berperan dalam menyediakan ruang aman bagi anak untuk dapat mengembangkan diri dan meningkatkan pengetahuan.
Meski berguna untuk hal positif seperti belajar jarak jauh, ponsel ini juga kerap menjadi pintu masuk untuk berbagai masalah terkait dengan era digital ini.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved