Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
MASA nifas seringkali disertai dengan serangkaian gejala baru, seperti nyeri, pendarahan vagina, kelelahan, sembelit, dan bahkan gas. Dalam satu atau dua hari setelah melahirkan, banyak orangtua baru yang mengalami gas dan kembung yang tidak nyaman setelah melahirkan.
Ada beberapa cara meringankan ketidaknyamanan akibat gas dan kembung pascapersalinan.
Setelah melahirkan, tubuh Anda mengalami banyak perubahan fisik dan hormonal yang dapat menyebabkan gas dan kembung. Tidak hanya itu, tingkat aktivitas, pola makan Anda mungkin berubah. Di samping itu anda mungkin mengonsumsi obat dan suplemen tertentu yang dapat mengubah cara kerja usus Anda. Gas dan Kembung pascamelahirkan bisa terjadi karena beberapa alasan yaitu:
Baca juga : UNFPA dan IBI Tingkatkan Kapasitas Bidan Sebagai Aktor Utama Penanganan Kesehatan Ibu dan Anak
Mungkin penyebab utama gas dan kembung pasca persalinan adalah sembelit, yang umum terjadi setelah kelahiran normal dan operasi caesar. Bakteri yang menumpuk pada saluran pencernaan atau sembelit menjadi penyebab dari gas dan kembung pada perut.
Johanna Allen, seorang bidan perawat bersertifikat (CNM), APRN, MSN, dari Viva Eve, mengatakan sembelit pascapersalinan biasanya disebabkan kombinasi dehidrasi setelah kehamilan, asupan serat yang lebih rendah, dan kurang gerak.
Anda mungkin lebih rentan terhadap gas dan kembung jika Anda menjalani operasi caesar, kata Jennifer Wu, MD, seorang OB-GYN di Rumah Sakit Lenox Hill. "Dengan operasi seperti operasi caesar, usus bisa menjadi lambat untuk bergerak setelahnya,".
Baca juga : PGN Sepakati Kontrak Dengan Donggi-Senoro LNG
obat pereda nyeri yang Anda konsumsi setelah melahirkan dapat memperlambat pencernaan, yang menyebabkan gejala seperti gas dan kembung. Menurut American Academy of Family Physicians, segala jenis anestesi saat melahirkan atau obat pereda nyeri yang diberikan kepada Anda setelah melahirkan dapat memperlambat pergerakan usus. Hal ini kemudian dapat menyebabkan gejala gas dan kembung.
Kehilangan darah saat persalinan dapat diatasi dengan konsumsi suplemen zat besi untuk meningkatkan kadar hemoglobin tubuh, tetapi konsumsi suplemen ternyata dapat mengakibatkan masalah pada sistem pencernaan menurut Dr. Wu.
"Zat besi memang menyebabkan banyak masalah pencernaan seperti kembung dan sembelit," kata Dr. Wu. Konsumsi suplemen perlu dikonsultasikan lagi dengan dokter untuk mempertimbangkan manfaat dan akibat.
Baca juga : Denny Sumargo Bingung Kaki Olivia Allan Makin Bengkak setelah Melahirkan, Apa Penyebabnya?
Jika Anda pernah mengalami robekan vagina atau dubur setelah melahirkan atau jika Anda pernah menjalani episiotomi, Anda mungkin merasa takut untuk buang air besar, yang dapat menyebabkan sembelit, gas, dan kembung.
Selain itu, jika Anda mengalami prolaps vagina atau anus setelah melahirkan, Anda mungkin mengalami peningkatan kadar gas dan kembung, kata Alexis May Kimble, DO, ahli uroginekologi bersertifikat dan direktur medis Kimble Center.
"Gas bisa menjadi sangat normal setelah kehamilan dan dapat sembuh pada masa nifas," kata Dr. Kimble. "Namun, ini juga bisa menjadi pertanda adanya obstetrical anal sphincter, perineum, atau cedera dasar vagina yang tidak dikenali."
Baca juga : Jadi Sorotan, Begini Kamar Inap Meriah Syahrini Pasca Melahirkan
Dr. Kimble merekomendasikan untuk mencari pertolongan medis jika gas yang tidak terkendali terus berlanjut dan tidak dapat dihilangkan.
Aktivitas hingga alternatif lain dapat dilakukan untuk mengatasi gas dan kembung pasca persalinan, berikut adalah pengobatannya:
Jika Anda ingin melancarkan buang air besar dan mengeluarkan semua gas dan kembung dari tubuh Anda, Anda harus menggerakkan tubuh Anda.
"Cobalah berjalan pelan-pelan di sekitar rumah Anda setiap hari, perhatikan tubuh Anda dan hentikan aktivitas jika Anda merasa sesak napas atau pusing," saran Allen.
Jenna Fletcher, seorang ibu dari tiga orang anak membagikan tips terbaiknya untuk meredakan gas dan kembung pada hari-hari pertama setelah melahirkan yaitu dengan Yoga yang lembut.
"Saya mengalami gas terburuk setelah operasi caesar terakhir saya," kata Fletcher.
Dia mengatakan bahwa rasa sakitnya dimulai sehari setelah operasi caesarnya dan tidak berkurang dengan taktik seperti obat gas dan hidrasi ekstra. Namun, para perawat di rumah sakit menyarankan untuk bergerak. "Mereka menyuruh saya untuk bergerak sebanyak yang saya bisa," katanya.
"Akhirnya, saya melakukan pose kucing/sapi dari yoga di tempat tidur rumah sakit, dan itu membuat saya bergerak."
Karena sembelit pasca persalinan merupakan penyebab utama gas dan kembung, meningkatkan asupan serat menjadi solusi untuk melancarkan buang air besar dan mengurangi gejala yang tidak nyaman.
Melakukan hal-hal seperti meningkatkan asupan serat dan menghindari makanan bergas seperti kacang-kacangan dan brokoli dapat membantu mengatasi gas, kata Dr. Wu. Namun kenyataannya, terkadang cara terbaik untuk meredakan gejala gas adalah dengan minum obat.
Carrie Murphy, seorang doula dan ibu, terkejut dengan pengalamannya dengan gas dan kembung pasca persalinan.
"Saya adalah seorang doula selama enam tahun sebelum saya melahirkan, dan gas pasca persalinan adalah satu hal yang tidak saya ketahui sampai saya mengalaminya," katanya. "Rasanya sangat menjengkelkan."
Menurutnya posisi tubuh seperti tegak, jongkok, hingga aktivitas olahraga dikatakan dapat membantu dalam membuang gas dalam tubuh secara efektif
Minum cairan hangat adalah cara yang bagus untuk membantu meringankan sembelit, gas, dan kembung. Ini adalah kunci bagi Samantha Angoletta, seorang ibu dari empat orang anak yang mengalami gas dan kembung yang hebat setelah melahirkan.
"Hal yang paling membantu saya adalah minum cairan hangat - teh herbal, kaldu, dan kopi tanpa kafein," katanya. Mengkonsumsi minuman hangat hingga mandi dengan air hangat sangat membantu baginya dalam mengatasi gas dan sembelit pasca melahirkan.
Sebagian besar kasus gas dan kembung pasca persalinan merupakan hal yang biasa dan akan sembuh seiring berjalannya waktu. Namun terkadang gas dan kembung dapat menjadi indikasi adanya masalah medis dan memerlukan perhatian medis.
Gas tidak bergerak sama sekali: "Jika tidak ada gas yang keluar pasca melahirkan, terutama pasca operasi dan bunyi usus sangat pelan, ini bisa menjadi perhatian untuk ileus, atau usus lumpuh," Yaitu indikasi penyakit yang sangat menyiksa.
Obstruksi usus: Dr. Wu mengatakan hal ini dapat terjadi setelah operasi. Gejala obstruksi usus meliputi nyeri gas yang parah, sembelit, muntah, pembengkakan perut, dan ketidakmampuan untuk buang angin.
Fistula: Jika gas terus menerus keluar melalui vagina, hal ini dapat mengisyaratkan terjadinya fistula yang jarang terjadi, yaitu hubungan abnormal yang dapat terbentuk antara rektum dan vagina.
(Parents/Z-3)
Volume gas yang disepakati dalam PJBG ini bervariasi, dengan kisaran suplai antara 12 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) hingga 17 MMSCFD.
Dalam pemerintahan belum satu irama. Hal ini tercermin dengan masih sulitnnya mendapatkan pasokan gas yang memadai untuk industri di dalam negeri.
Pasokan gas merupakan faktor krusial dalam operasional pabrik Pupuk Kaltim, guna menjamin kelangsungan produksi dalam mendukung produktivitas pertanian dan ketahanan pangan nasional.
Pantauan di lapangan, harga gas 3 kilogram di pangkalan Rp18.000 per tabung, dan di pengecer rata-rata Rp20.000-Rp21.000 per tabung.
PASOKAN gas Rusia ke Eropa melalui jaringan pipa pada 2024 mencapai 31,1 miliar meter kubik atau naik 14% dibandingkan tahun lalu. Ini dikatakan Tass mengutip data Gazprom, Kamis (2/1).
Mubadala Energy, dan PT Pupuk Iskandar Mudapenandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang bertujuan untuk menjajaki peluang pemanfaatan dan potensi pembelian gas dari KKS South Andaman.
Cara Mengatasi Perut Kembung Terus-menerus. Atasi perut kembung kronis! Temukan penyebab umum, solusi alami, dan tips ampuh redakan kembung berkelanjutan. Hidup nyaman tanpa begah!
Kondisi ini bisa menyebabkan rasa tidak nyaman, sering bersendawa, hingga sakit perut ringan. Perut kembung bisa terasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Konsultan Gastrohepatologi Frieda Handayani, menyoroti pentingnya penanganan IBS atau sindrom iritasi usus besar pada anak serta strategi untuk mengurangi gejalanya.
Dokter Spesialis Anak-Konsultan Gastrohepatologi lulusan Universitas Indonesia Frieda Handayani menjelaskan tentang IBS atau sindrom iritasi usus besar pada anak
Perut begah atau perut kembung adalah kondisi di mana perut terasa penuh, keras, dan sering disertai dengan rasa tidak nyaman.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved