Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Strategi Efektif Bagi Orangtua Hadapi Drama Remaja

Ajeng Tamyiz
12/8/2024 10:34
Strategi Efektif Bagi Orangtua Hadapi Drama Remaja
Masa remaja sering dianggap penuh dengan drama dan reaksi berlebihan terhadap berbagai situasi, yang bisa membuat frustrasi bagi orangtua. Ini strategi menghadapinya.(Instagram)

MASA remaja dipandang sebagai masa di mana seorang anak menyukai apa yang disebut sebagai drama dalam kehidupannya. Drama kehidupan yang penuh reaksi berlebihan remaja pada berbagai tindakan, cerita hingga masalah yang mereka hadapi. Tetapi menurut mereka drama itu adalah kegembiraan yang secara tidak langsung mereka sukai. 

Bagi orangtua, gejolak ini apabila terjadi terus menerus bisa membuat frustasi. Perkembangan otak dan perubahan hormon menyebabkan perubahan suasana hati. Tetapi orangtua harus tahu fase remaja ini akan berlalu. 

Tindakan mengurangi drama pada remaja: 

Mendengarkan secara Reflektif 

Hindari langsung menyelesaikan masalah dengan segera. Memberikan saran yang tidak diminta, hanya akan memperburuk situasi. Cobalah mendengarkan secara reflektif untuk menunjukkan orangtua mencoba memahami fakta-fakta tentang situasi yang menjadi masalah. Katakanlah sesuatu seperti, "Jadi, yang saya dengar dari kamu adalah guru tidak memberikan nilai pada tugasmu hanya karena dia tidak menyukaimu?"

Baca juga : Ini Penjelasan di Balik Gejolak Emosi Remaja

Validasi Perasaan 

Jangan memberikan tanggapan atau respon yang menggambarkan anak remaja hanya memberikan reaksi yang berlebihan. Sebaliknya, validasi perasaan seorang remaja dengan mengatakan, "Saya bisa melihat kamu marah tentang apa yang terjadi saat makan siang hari ini." Katakan sesuatu yang memvalidasi tidak apa-apa untuk merasa seperti itu. Remaja yang merasa dimengerti dapat mulai mencari cara untuk mengatasinya.

Hadapi “drama pada remaja” dengan tenang

Menyesuaikan tingkat emosi anak remaja Anda dengan berteriak atau mengekspresikan rasa frustasi akan memperburuk situasi. Jika anak remaja Anda berteriak atau bersikap tidak sopan, bereaksi dengan sigap seperti memberikan arahan untuk anak remaja anda bahwa akan lebih baik apabila semua dibicarakan dengan tenang, tanpa adanya paksaan. 

Ajarkan remaja untuk mengatur emosi

Merasa marah, kecewa, khawatir ataupun sedih bukanlah suatu hal yang menjadikan seseorang harus bersikap buruk, hal tersebut harus diajarkan kepada seorang remaja. Karena apabila seorang remaja mampu mengatasi hal tersebut makan remaja tersebut sudah mampu mengatur emosinya dengan baik. 

Peningkatan keterampilan

Meningkatkan keterampilan juga bisa menjadi salah satu kunci untuk menjaga emosi seorang remaja. Karena apabila dipikirkan kembali, memiliki keterampilan akan mengurangi rasa kesepian pada diri seseorang bahkan melalui keterampilan seseorang dapat menyalurkan emosinya melalui keterampilan yang dimiliki.

Tumbuhkan Rasa Syukur 

Memiliki rasa syukur pada apa yang sudah mereka miliki bukan pada apa yang mereka inginkan selanjutnya. Hal ini dapat membantu seorang remaja menyadari bahwa memiliki apa yang sudah didepan mata adalah hal positif yang harus diapresiasikan. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya