Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
EKSIM (dermatitis atopik) adalah penyakit kulit kronis yang ditandai dengan kulit kering, gatal, dan meradang. Penyakit ini tidak menular dan sering menyerang bayi serta anak-anak. Namun, eksim juga dapat dialami oleh orang dewasa, bahkan baru muncul saat dewasa.
Gejalanya dapat bervariasi pada setiap orang. Pada bayi, ruam biasanya muncul di wajah, terutama di pipi. Pada anak-anak, ruam umumnya muncul di lipatan kulit, seperti di siku, lutut, dan pergelangan tangan. Pada orang dewasa, ruam dapat muncul di mana saja.
Salah satu metode pengobatannya ialah menggunakan obat oles golongan kortikosteroid. Namun, saat ini sebagian masyarakat mengalami fobia kortikosteroid topikal (obat oles), yang juga dikenal sebagai fobia steroid atau kortikofobia
Baca juga : Apakah Berendam di Kolam Renang Dihitung Sebagai Mandi?
“Fobia steroid merupakan perasaan dan keyakinan negatif yang berkaitan dengan penggunaan kortikosteroid topikal oleh pasien dan pengasuh (caregiver, misal orang tua pasien anak). Fobia steroid juga digambarkan sebagai kekhawatiran dan kecemasan dalam penggunaan kortikosteroid topikal,” terang dokter spesialis dermatologi, venereologi, dan estetika dr. Srie Prihianti Gondokaryono, Sp.DVE, pada peluncuran buku Panduan Diagnosis dan Tata Laksana Dermatitis Atopik pada Anak dan Dewasa di Indonesia Edisi 2024, di Jakarta, Sabtu (15/6/2024).
Ia menjelaskan, fobia steroid terjadi antara lain karena informasi yang salah dari sumber nonmedis, misalnya informasi keliru dari media sosial. Penyebab lainnya ialah kurangnya edukasi dan ketakutan akan efek samping. “Ketakutan akan efek samping ini tidak hanya berkontribusi pada fobia steroid, tetapi juga pada ketidakpatuhan pengobatan,” imbuh dr. Srie.
Sejatinya, lanjut dia, peran kortikosteroid dalam pengobatan eksim sangatlah penting. Terlebih untuk mengatasi eksim yang sedang dalam fase flare atau kambuh tiba-tiba dengan gejala berat, kortikosteriod diperlukan guna meredakan peradangan. Namun memang, penggunaan obat kortikosteroid harus dibawah pengawasan dokter.
Baca juga : Ruam Kulit Pada Orang Dewasa, Kenali Penyebab, Jenis dan Penanganannya
“Agar aman dan efektif, dokter akan menentukan jenis dan dosis obat kortikosteroid berdasarkan sejumlah pertimbangan, seperti usia pasien, lokasi eksim, dan seberapa luas eksimnya,” papar dr. Srie.
Penggunaan obat kortikosteroid tanpa resep/pengawasan dokter berpotensi menimbulkan efek samping. “Inilah yang kadang terjadi di masyarakat. Lalu, kejadian efek samping yang tersiar di masyarakat tersebut turut memicu fobia steroid,” kata dr. Srie.
Pada kesempatan tersebut, Kelompok Studi Dermatologi Anak Indonesia (KSDAI), Kelompok Studi Imunodermatologi dan Dermatosis Akibat Kerja (KSIDAK), dan Unit Kelompok Kerja Alergi Imunologi IDAI bekerja sama dengan Menarini Indonesia meluncurkan buku panduan terbaru, Panduan Diagnosis dan Tata Laksana Dermatitis Atopik pada Anak dan Dewasa di Indonesia Edisi 2024, sebagai komitmen KSDAI untuk memberikan edukasi kepada dokter kulit dan dokter umum dalam memberikan pelayanan terbaik pada pasien eksim.
Baca juga : 15 Pesan Semangat untuk Peringati Hari Kanker Anak Sedunia
“Buku ini merupakan panduan terkini dan terlengkap bagi dokter dalam memahami, mendiagnosis, dan tata laksana dermatitis atopik (eksim) pada anak dan dewasa di Indonesia. Pada panduan terbaru ini telah ditambahkan uraian mulai dari patogenesis, diagnosis, hingga tata laksana,” terang dr. Srie yang juga Ketua KSDAI.
Panduan terbaru ini merekomendasikan penggunaan pelembap yang teratur sebagai terapi dasar pada dermatitis atopik untuk menjaga fungsi pertahanan kulit dan mengurangi kekambuhan. Termasuk di dalamnya penggunaan pelembap dengan kandungan furfuryl palmitate sebagai antioksidan dan antiradang.
Sementara itu, Direktur Menarini Indonesia, Teguh Pramono, menyatakan peluncuran buku tersebut diharapkan dapat membantu dokter dan tenaga medis lain dalam memberikan edukasi dan pengobatan terbaik bagi pasien eksim dan orang tua/caregiver.
“Menarini Indonesia berkomitmen untuk terus memberikan, menciptakan produk inovatif di bidang dermatologi. Kami juga akan terus mendukung dan bekerja sama dengan asosiasi di bidang dermatologi untuk bersama-sama meningkatkan kualitas hidup pasien dermatitis atopik di Indonesia,” pungkas Teguh. (B-1)
Masalah gatal di area kewanitaan bisa menjadi sangat mengganggu bagi perempuan. Meskipun antiseptik dapat digunakan sebagai pencegahan awal terhadap gatal.
Pemeliharaan kulit harus dilakukan orang-orang sejak dini. Salah satu manfaat pemeliharaan kulit yaitu mencegah kulit gatal hingga berujung pruritus pada saat lansia.
Gejala diabetes lainnya adalah mudah terjadi infeksi tubuh, misalnya infeksi di kemaluan dan infeksi paru.
Secara medis, keluhan kulit gatal ini selain menurunkan kualitas hidup, bisa juga berkembang menjadi tanda timbulnya penyakit kulit lain seperti eksim dan dermatitis atopik.
Ketika kutu busuk hanya menggigit di daerah paha, bentol-bentol dan gatal yang dialami bisa menyebar ke daerah sekitarnya.
Mengeblok saraf penghantar sinyal nyeri menjadi alternatif cara untuk mengatasi nyeri secara jangka panjang, bahkan permanen.
Belum sempurnanya sistem daya tahan tubuh si kecil membuat mereka rentan mengalami batuk pilek. Berikut langkah-langkah yang dapat Bunda lakukan untuk meredakannya.
Batu ginjal, atau yang dikenal dengan istilah medis nefrolitiasis, adalah kondisi umum di mana material keras terbentuk di ginjal dan menyebabkan rasa sakit yang parah saat kemih keluar.
Multiple myeloma merupakan salah satu jenis kanker darah yang menyerang sel plasma di sumsum tulang belakang.
Hingga saat ini belum ada tes screening yang direkomendasikan untuk mendeteksi leukemia granulositik kronik.
Terapi stem cell dapat menjadi pilihan untuk pengobatan beragam penyakit. Agar aman dan efektif, pilih penyedia layanan yang tepercaya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved