Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
SEBANYAK empat perempuan muda menceritakan peran sentral mereka di daerah masing-masing terkait isu-isu yang memengaruhi kehidupan mereka, salah satunya krisis iklim.
Cerita empat perempuan ini disampaikan dalam Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 yang digelar di halaman Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (7/6). Kegiatan ini dihadiri jajaran DLKH dan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam NTT.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran bagi kaum muda lainnya, dan juga membantu mereka dalam mengembangkan jaringan yang lebih luas serta mendapatkan dukungan untuk keberlanjutan aksi-aksi iklim di daerahnya.
Baca juga : Kelola Sampah Kawasan, BSD City Raih Award4Change Circular Township Award
Empat perempuan muda tersebut yakni Yola, asal Kota Kupang, Karmelita asal Kabupaten Nagekeo, Ina, asal Kabupaten Lembata dan Helda asal Kabupaten Timor Tengah Selatan. "Memang daerah saya kekeringan dan kekurangan air sehingga saya memilih aksi saya menanam pohon di daerah yang memang masih minim sekali pohon, kata Karmelia.
Seperti Karmelia, Helda dari Lembata juga melakukan penanaman pohon di wilayah yang mengalami kekeringan. Aksi penanama pohon yang dilakukan Helda mendapat dukungan dari pemerintah daerah setempat."Lembata mengalami kekeringan karena hanya sedikit pohon, sehingga saya melakukan penanaman pohon," ujarnya.
Humanitarian and Resilience Program Manager, Plan Indonesia, Ida Ngurah mengatakan, Plan bekerja untuk pemenuhan hak-hak anak dan kaum muda serta mendukung kesetaraan perempuan, termasuk di empat kabupaten tersebut.
Baca juga : Peringati Hari Lingkungan Hidup, Bakul Budaya FIB UI Gelar Sedekah Hutan
Menurutnya, Kaum Muda Tangguh Krisis Iklim menjadi salah satu fokus program tematik Plan Indonesia dengan tujuan untuk memberdayakan kaum muda dalam memimpin dan melaksanakan aksi iklim bersama kelompok dan komunitas di sekitar mereka.
Harapannya, lanjut Dia, para kaum muda dapat memimpin ketangguhan kelompok dan komunitas terhadap goncangan dan tekanan (shocksand stresses) akibat perubahan iklim.NTT, yang menjadi salah satu provinsi pelaksanaan program tematik Kaum Muda Tangguh Krisis Iklim tersebut.
Menurutnya, Kerjasama Plan Indonesia dengan kaum muda di di beberapa kabupaten di NTT mendorong mereka dalam menciptakan inovasi terkait krisis iklim.
Baca juga : Hadapi Perubahan Iklim, Presiden Tanam Pohon Bersama Masyarakat
Salah satunya adalah konservasi mata air berbasis alam (Nature-Based Solution/NBS) di Timor Tengah Selatan untuk menjaga keberlanjutan sumber daya mata air yang turut melibatkan kaum muda.
Kepala Dinas LHK NTT Ondy Christian Siagian mendukung aksi yang dilakukan para perempuan muda tersebut. Menurutnya, krisis iklim, krisis
pangan dan krisis energi tidak boleh disuarakan lewat kegiatan sosialisasi saja, tetapi harus melalui aksi nyata tersebut.
"Tidak usah aksi-aksi yang besar-besaran dan mendatangkan biaya yang besar, kita mulai aksi dari rumah kita jauh lebih berharga. Kita
informasikan ke tetangga-kita apa yang kita lakukan itu," kata Siagian. (H-2)
PT United Tractors Tbk (UT) peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia melalui EnviroFest 2025. Ajang edukasi, aksi lingkungan, dan kolaborasi untuk pelestarian bumi.
Bantuan yang diterima DLH Kabupaten Karawang tersebut terdiri dari 130 bibit pohon mangga dan 125 bibit pohon jambu.
Menjaga kelestarian lingkungan hidup harus dimulai sejak dini, sehingga menjadi kebiasaan hingga dewasa.
Di tengah meningkatnya polusi plastik, seorang guru di SDN 003 Bontang Utara, Bontang, menunjukkan bahwa perubahan dapat dimulai dari ruang kelas.
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo melakukan penanaman sekitar 40 ribu pohon secara serentak di empat regional dan empat subholding perusahaan.
Sebanyak 47 pohon pulai (Alstonia scholaris) ditanam secara simbolis oleh Menteri Lingkungan Hidup, perwakilan Jasa Marga, serta Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan.
Kemah pengkaderan ini juga mengangkat persoalan-persoalan lingkungan, seperti perubahan iklim yang mengakibatkan bencana alam.
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Fenomena salju langka menyelimuti Gurun Atacama, wilayah terkering di dunia, menghentikan sementara aktivitas observatorium ALMA.
Dalam serangkaian lokakarya yang digelar selama lima hari tersebut, para musisi membahas akar penyebab krisis iklim, peran seni dan budaya dalam mendorong perubahan nyata.
Pusat Pengurangan Risiko Bencana Universitas Indonesia melakukan kerja sama bidang Limnologi dan Hidrologi dengan BRIN untuk persiapan dan adaptasi perubahan iklim.
Masuknya genangan rob tak hanya ke permukiman warga di pesisir pantai, tapi sudah meluap sampai ke jalan raya
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved