Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
WUAH tidak terasa bagi anak-anak yang kelas enam menjadi saat-saat terakhir mereka selesai dari Sekolah Dasar (SD) dan melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Bagi sebagian, jelang hari terakhir sekolah membawa kebahagiaan, tapi ada juga yang sedih.
Momen itu setiap anak harus bersiap menghadapi air mata yang bisa mengalir deras. Pasalnya anak-anak harus mengucapkan selamat tinggal kepada guru dan teman-teman sekelasnya, serta rutinitas di kelas.
Sebagai orangtua kita juga harus disiapkan untuk bisa mengatasi kesedihan anak saat berpisah. Namun rasa sedih itu dinilai wajar oleh pakar perkembangan anak dan pendiri serta CEO Good Play Guide, Amanda Gummer, PhD.
Baca juga : Orangtua Diingatkan Siapkan Ketahanan Fisik Anak untuk Kembali ke Sekolah
"Kecenderungan anak-anak untuk terikat dengan guru dan teman sekelas atau merasa cemas tentang perubahan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor," kata Gummer,
"Terutama bagi anak-anak yang membutuhkan, sekolah adalah lingkungan yang aman dan stabil dan kehilangan ini dapat menyebabkan kecemasan, stres, dan kesedihan," tambah Pamela Mastrota, direktur eksekutif The Toy Foundation, sebuah badan amal anak-anak yang merupakan bagian dari The Toy Association.
Sebagai orangtua bila melihat gejala kesulitan itu, Gummer menyarankan untuk mencoba memahami mengapa mereka merasa seperti itu.
Baca juga : Seruan Masa Kanak-Kanak Bebas Ponsel Pintar di Inggris
"Validasi emosi anak Anda dengan mengakui bahwa adalah normal merasa sedih atau cemas tentang akhir tahun ajaran," katanya.
"Dorong mereka untuk mengekspresikan perasaan mereka melalui percakapan, menggambar, menulis, atau bermain peran."
Memang, seperti halnya banyak emosi besar, hanya melibatkan anak Anda dalam permainan atau aktivitas yang mereka nikmati dapat membantu mereka mengatasi perasaan mereka.
Baca juga : Orangtua Waspada, Perubahan Perilaku Merupakan Indikasi Masalah Mental pada Remaja
"Menyediakan waktu bermain sehari-hari di lingkungan yang dirasakan anak aman adalah alat yang terbukti secara klinis untuk membantu anak-anak memproses, mengatasi, dan mengkomunikasikan emosi mereka," kata Mastrota.
Dr. Gummer merekomendasikan beberapa strategi lain untuk membantu anak yang sedih mengatasi perubahan besar yang terjadi dalam hidup mereka:
Namun, ada kalanya anak mungkin memerlukan bantuan lebih lanjut.
Baca juga : Orangtua Diingatkan Agar Perhatian terhadap Kesehatan Fisik dan Mental Anak
"Meskipun normal bagi anak-anak untuk merasa sedikit sedih pada akhir tahun ajaran, tanda-tanda tertentu mungkin menunjukkan bahwa mereka memerlukan dukungan tambahan," kata Dr. Gummer.
Jika Anda melihat anak Anda mengalami kesedihan yang berkepanjangan atau tampak menarik diri untuk waktu yang lama, itu mungkin menjadi perhatian yang lebih besar.
Kehilangan minat pada aktivitas atau teman, sering menangis, atau menunjukkan perubahan tidur atau nafsu makan yang signifikan dapat menjadi tanda peringatan tambahan.
Sakit kepala atau sakit perut tanpa penyebab medis yang jelas juga merupakan tanda bahaya bahwa anak Anda mungkin memerlukan bantuan dari penyedia layanan kesehatan. (Parents/Z-3)
Jessica Simpson dan suaminya, Eric Johnson, mengumumkan perpisahan setelah 10 tahun menikah.
PASANGAN ganda campuran Indonesia Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja menyatakan perpisahan mereka di turnamen bulu tangkis Malaysia Terbuka 2025.
Aktris Jessica Alba dan Cash Warren dilaporkan berpisah setelah 16 tahun menikah.
Menjelang berakhir masa jabatannya Menlu menitipkan isu kemerdekaan bangsa Palestina ke Komisi I DPR RI.
Retno juga menyebut bahwa pemerintahan saat ini sudah hampir mencapai garis finish
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, menyampaikan sebuah pesan untuk Presiden Joko Widodo di akhir masa jabatannya.
Puasa Daud tak hanya mendekatkan diri pada Tuhan, tetapi juga bermanfaat untuk kesehatan fisik, mental, dan spiritual.
WHO menyatakan bahwa stres merupakan respons alami manusia saat menghadapi tekanan atau perubahan dalam kehidupan. Setiap orang pasti pernah mengalami stres.
Temukan 6 kebiasaan sehari-hari yang tanpa disadari dapat meningkatkan hormon stres kortisol. Pelajari cara menghindarinya untuk menjaga kesehatan mental dan fisik Anda tetap optimal.
Dari 314 kasus kematian akibat bunuh diri pada 2024 di Singapura, 202 kasus atau 64,3% adalah laki-laki, sementara 112 kasus atau 35,7% sisanya adalah perempuan.
Baby blues merupakan kondisi yang terjadi akibat perubahan hormon, kelelahan serta mempersiapkan diri untuk beradaptasi dengan peran baru sebagai ibu.
Media sosial dapat memperburuk kondisi emosional penderita bipolar. Ketahui tiga dampak negatif utamanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved