Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
SAAT ini, film Indonesia memiliki banyak sekali genre dan tema yang diangkat ke layar lebar. Salah satu film yang sedikit berbeda dari yang lain adalah Film Seribu Bayang Purnama yang akan tayang mulai 3 Juli 2025.
Rumah Produksi Baraka Films memproduksi film Seribu Bayang Purnama dengan tema drama keluarga yang mengangkat kisah nyata kehidupan petani.
Film yang mengangkat tema pertanian, mungkin terdengar asing dalam jagad sinema Indonesia. Namun, banyak sekali pesan moral yang bisa disampaikan, sehingga masyarakat mengetahui kehidupan petani yang jauh dari hingar bingar kota.
“Kami mengangkat kehidupan petani agar semua orang bisa lebih menunjukkan kepedulian dan juga meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya bidang pertanian bagi bangsa ini,” ungkap Yahdi Jamhur, Sutradara Film Seribu Bayang Purnama dan juga founder dari Baraka Films, di Bandung, Kamis (19/6).
Ia menambahkan film ini didedikasikan bagi para petani yang berkontribusi besar bagi bangsa Indonesia. Seluruh keuntungan tiket bioskopnya akan didonasikan bagi petani dalam bentuk pelatihan pertanian.
Sentuhan drama dan cerita film ini ditulis oleh Swastika Nohara yang pernah meraih dua Piala Maya untuk Penulis Skenario Terpilih, serta nominasi sebagai penulis skenario terbaik FFI 2014.
Film ini juga memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk kembali ke desanya dan mulai menerapkan proses pertanian berkelanjutan demi mempertahankan budaya dan nilai-nilai dalam masyarakat desa. Sisi lain yang juga coba diangkat dari film ini adalah problem yang kerap ditemui oleh petani seperti kehidupan petani yang selalu berhadapan dengan tengkulak dan juga tingginya biaya produksi untuk mulai bertani.
Sinopsis
Tokoh utama dari film ini adalah Putro Purnomo (Marthino Lio) seorang pemuda yang kembali ke desanya setelah mengejar cita-cita di kota. Dia merupakan anak dari seorang petani bernama Budi (Nugie).
Putro bertekad memulai hidup baru di desa menggunakan metode pertanian alami. Dia gigih mengajak warga desa lain menggunakan metode alami karena terbukti bisa membantu petani mengurangi biaya produksi dan meningkatkan hasil panen.
Namun niat baik Putro tidak berjalan mulus. Ia mendapat tentangan dari saingan lama keluarganya di desa. Keluarga ini bahkan menantangnya dalam kompetisi pertanian bergengsi, berebut pengaruh dalam masyarakat.
Saat Putro berjuang untuk membuktikan nilai pertanian alami yang berkelanjutan, perjalanannya menjadi lebih rumit ketika ia menaruh hati pada sosok Ratih (Givina), pemilik toko pupuk dan pestisida pabrikan yang juga anak dari keluarga rivalnya.
Berada dalam kondisi yang menimbulkan gejolak batin Putro terus berjuang untuk membawa perubahan bagi masyarakat sambil menghadapi konflik pribadi dan sosial. Tekadnya untuk memperbaiki kehidupan orang-orang di sekitarnya mendapat ujian berat.
Yahdi Jamhur sebagai sutradara film ini dengan pengalamannya sebagai jurnalis dan sinematografer yang telah lama berkarya melalui serial dokumenter menampilkan visual gambar yang dramatis dan menarik dari sisi sinematografi. Alur cerita film ini juga ditulis dengan apik oleh Swastika Nohara sebagai penulis naskah dan co-sutradara.
Tokoh-tokoh utama film ini dipercayakan kepada beberapa nama pemeran yang memiliki karakter atau personifikasi kuat seperti Marthino Lio, Givina Whani Darmawan, Aksara Dena serta Nugie.
“Pesan lain yang ingin disampaikan adalah bumi pertiwi ini butuh sebuah cara, yaitu pertanian yang alami agar terus bisa memberikan hasil bumi terbaik. Selain itu diharapkan juga banyak generasi muda yang tertarik untuk bertani.” tambah Yahdi.
Film ini, lanjut dia, berawal dari kegelisahan akan nasib petani yang kesejahteraannya masih jauh dibawa ideal. Metode pertanian alami yang diusung film ini, pada praktiknya mampu menambah penghasilan petani.
Selain itu, dengan menggunakan metode pertanian alami, maka komoditas pangan yang dihasilkan akan jauh lebih sehat untuk konsumennya. “Ketahanan pangan adalah salah satu kunci kedaulatan negara,” tutup Yahdi.
Ayep Zaki menegaskan peningkatan PAD bertujuan memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.
Sunda menjadi salah satu suku terbesar di Tanah Air, tapi masih membutuhkan banyak saudagar untuk memperkuat posisinya.
Sejauh ini masih ada situasi ketidakadilan yang dirasakan masyarakat Papua, ditambah terbatasnya pengetahuan politik yang masih jadi kendala.
Program ini memberikan banyak peluang agar mengefektifkan dan mengefisienkan proses pembelajaran.
Pelaksanaan MPLS ditekankan agar siswa bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah yang baru.
Prevalensi stunting secara nasional memang sudah turun. Kini berada di angka 19,8%. Tapi kuncinya ada di Jawa Barat, karena populasinya terbesar.
Masyarakat Kota Sukabumi kini mendapatkan akses lebih mudah terhadap sembako berkualitas dengan harga yang wajar.
Beras SPHP merupakan bagian dari program pemerintah untuk menekan inflasi, menjaga daya beli masyarakat, dan mengantisipasi kenaikan harga beras di pasaran.
Savana Funk, malam itu, Jumat (11/7) tampil memukau penggemarnya yang datang ke TP Stage, Suargi Ballroom, The Papandayan Hotel, Kota Bandung
MR DIY menggulirkan kampanye Inspirasi Buat yang Ada Aja Idenya untuk memotivasi konsumen memiliki ide baru dalam kehidupannya.
MESKI masih berselimut duka, Agung Fauzy dan Sandi Wigusprayoga berhasil menjalani tes dan lolos menjadi anggota TNI Angkatan Darat (AD).
PEMBENAHAN dan renovasi Teras Cihampelas tengah dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat (Jabar).
PEMERINTAH Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat (Jabar), minta seluruh rumah sakit di Kota Bandung wajib melayani warga yang ber-KTP Bandung tanpa diskriminasi.
Dengan fitur yang sangat lengkap dan paling unggul di kelas sepeda motor seharga Rp50 juta, Tyranno ditawarkan dengan harga Rp26.250.000 on the road (OTR) di Bandung.
Di Sukabumi, Jawa Barat, ditargetkan dibangun 10 ribu unit rumah melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Penetapan tersangka dilakukan setelah menemukan dua alat bukti yang cukup dari hasil penyelidikan dan penyidikan.
Di Kota Tasikmalaya, kasus TBC cukup tinggi. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan sistem deteksi pelaporan hingga kasusnya bisa menurun
Di Kampung Kuadas Makbon, Papua Barat Daya, program digelar dengan tujuan pemberdayaan potensi alam dan budaya untuk pengembangan ekonomi kreatif berkelanjutan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved