Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Politeknik Pariwisata NHI Bandung Kembangkan Inklusivitas Acara Festival

Media Indonesia
23/11/2023 18:11
Politeknik Pariwisata NHI Bandung Kembangkan Inklusivitas Acara Festival
Politeknik Pariwisata NHI Bandung menggelar FGD terkait Buku Panduan Penyediaan Akses bagi Penyandang Disabilitas(DOK/POLITEKNIK PARIWISATA NHI BANDUNG)

POLITEKNIK Pariwisata NHI Bandung terus mendukung inklusivitas dalam berbagai bidang. Salah satu upayanya, mereka menggelar diskusi kelompok terarah (FGD) membahas Buku Panduan Penyediaan Akses bagi
Penyandang Disabilitas dalam Perencanaan dan Penyelenggaraan Festival.

Acara ini dilangsungkan di Enhaii Hotel Meeting Room. Kegiatan itu menandai langkah besar NHI Bandung dalam memperkaya pandangan
industri event dan pariwisata terkait inklusi penyandang disabilitas.

Rangkaian acara FGD ini digelar oleh Program Studi Pengelolaan Konvensi dan Acara Politeknik Pariwisata NHI Bandung. Kegiatan itu menjadi bagian integral dari Seminar Nasional Penelitian Event
mahasiswa semester 5.

Capaian hasil yang diharapkan ialah berupa buku panduan, jurnal dan hak kekayaan intelektual. Kegiatan ini juga mengundang
beberapa narasumber.

Di antaranya salah satu asosiasi event organizer yaitu Backstagers Indonesia wilayah Jawa Barat, DPP Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia, akademisi dari Politeknik Negeri Bandung, DPD Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia, Jawa Barat, dan DPD Persatuan Tunanetra Indonesia, Jawa Barat.

Acara dibuka dengan presentasi draft buku panduan oleh tim penyaji
yang dipimpin oleh Bagus Githa Adhitya, sebagai ketua tim penyusun
dan dosen pembimbing. Tim penyaji juga diperkuat dengan Farhan Najib
Hibatullah, Tharra Saffanah Noor, Cindy Noviana Damayanti, Syafira Maulida Ramadhani, dan Muhammad Ridwan.

Acara tersebut menyajikan dua bagian utama panduan, yaitu panduan
umum dan panduan khusus. Panduan umum merinci aspek yang harus diperhatikan oleh penyelenggara dalam menyediakan fasilitas dan
aksesibilitas umum bagi pengunjung berkebutuhan khusus.

Sementara panduan khusus memberikan detil sesuai dengan kategori penyandang disabilitas.

Setelah sesi presentasi, para narasumber memberikan saran dan masukan berharga untuk memperkaya dan menyempurnakan isi buku panduan
tersebut.

Diharapkan, buku panduan ini akan menjadi rujukan penting bagi pemangku kepentingan utama, dari mulai Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan, Direktorat Event Daerah, sampai pemerintah daerah tingkat provinsi, kota, dan kabupaten yang memiliki festival di daerah masing-masing, serta para event organizer.

"Buku panduan ini tidak hanya ditujukan kepada pemangku kepentingan pemerintah dan industri, tetapi juga sebagai pedoman bagi masyarakat Indonesia dalam merencanakan dan menyelenggarakan festival yang benar-benar inklusif. Diharapkan semua orang, tanpa batasan apapun, dapat menikmati festival dengan penuh kegembiraan," tutur Bagus Githa Adhitya. (SG)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya

Bisnis

Wisata
Kuliner