Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

AS dan Israel Tarik Diri dari Perundingan Gencatan Senjata Gaza

Dhika Kusuma Winata
25/7/2025 15:27
AS dan Israel Tarik Diri dari Perundingan Gencatan Senjata Gaza
Ilustrasi.(AFP/ANNA MONEYMAKER)

AMERIKA Serikat secara resmi menghentikan partisipasinya dalam pembicaraan gencatan senjata Gaza yang digelar di Qatar,. AS menuding Hamas gagal menunjukkan itikad baik dalam mencapai kesepakatan. Langkah itu dilakukan tak lama setelah Israel menarik delegasinya dari proses negosiasi yang sama.

Utusan khusus AS, Steve Witkoff, menuduh Hamas tidak menunjukkan keseriusan dalam merespons proposal gencatan senjata yang telah dibahas selama lebih dari dua pekan.

"Respons Hamas jelas menunjukkan kurangnya keinginan untuk mencapai gencatan senjata di Gaza," ujar Witkoff.

"AS kini akan mempertimbangkan opsi alternatif untuk memulangkan para sandera dan menciptakan lingkungan yang lebih stabil bagi warga Gaza," imbuhnya.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan keinginan untuk mencapai gencatan senjata tetap ada. Namun, ia menuding Hamas menghalangi proses kesepakatan dan mencoba memaksakan syarat-syarat yang dianggap membahayakan Israel. 

"Jika Hamas mengartikan niat kami mencapai kesepakatan sebagai kelemahan dan berusaha memaksakan syarat menyerah, maka mereka keliru besar," kata Netanyahu.

Seorang sumber dari pihak Palestina yang terlibat dalam negosiasi menyebut tanggapan Hamas mencakup beberapa usulan perubahan, termasuk ketentuan mengenai distribusi bantuan kemanusiaan, wilayah penarikan pasukan Israel, dan jaminan terhadap gencatan senjata permanen.

Sementara itu, tekanan internasional terhadap krisis kemanusiaan di Gaza semakin meningkat. Pasalnya, lebih dari dua juta warga Palestina terdampak oleh konflik yang telah berlangsung lebih dari 21 bulan ini.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut kondisi kelaparan di Gaza disebabkan buatan manusia alias disengaja. Prancis menyalahkan blokade Israel sebagai penyebab utama memburuknya situasi tersebut.

Israel membantah tudingan tersebut dan menyalahkan Hamas seraya menuduh lembaga kemanusiaan internasional tidak efektif dalam menyalurkan bantuan di zona perang yang aktif. Beberapa organisasi kemanusiaan menyebut izin dari Israel masih terbatas dan koordinasi lapangan sangat sulit dilakukan karena situasi keamanan.

Konflik Gaza yang bermula dari serangan Hamas ke wilayah Israel pada 7 Oktober 2023 telah menewaskan 1.219 orang di pihak Israel, mayoritas warga sipil. Dari 251 sandera yang diculik saat itu, 49 masih ditahan di Gaza dan 27 di antaranya dinyatakan tewas oleh militer Israel.

Sementara itu, aksi militer Israel di Jalur Gaza telah menyebabkan tewasnya lebih dari 59.500 orang, sebagian besar warga sipil. (AFP/I-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto
Berita Lainnya