Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

IMF Setujui Tahap Awal Peninjauan Utang Argentina

Thalatie K Yani
25/7/2025 07:33
IMF Setujui Tahap Awal Peninjauan Utang Argentina
Ilustrasi(Instagram)

DANA Moneter Internasional (IMF) pada Kamis mengumumkan kesepakatan awal dengan pemerintah Argentina dalam peninjauan pertama program pinjaman senilai US$20 miliar. Kesepakatan ini membuka jalan bagi pencairan tahap kedua sebesar US$2 miliar, yang masih menunggu persetujuan Dewan Eksekutif IMF pada akhir bulan ini.

Jika disetujui, total dana yang tersedia bagi Argentina dari program yang diluncurkan April lalu akan mencapai sekitar US$14 miliar.

Inflasi Turun, Ekonomi Mulai Stabil

IMF menilai program ini berjalan baik berkat kebijakan makroekonomi ketat, termasuk disiplin fiskal dan kebijakan moneter yang ketat. Nilai tukar berhasil dikelola sesuai target, sementara inflasi menunjukkan penurunan signifikan, dari 117,8% pada akhir 2024 menjadi 39,4% pada Juni 2025.

Lembaga itu juga mencatat pertumbuhan ekonomi yang terus berlanjut dan penurunan angka kemiskinan dari lebih dari 50% menjadi 38,1% pada akhir 2024, mendekati level sebelum Javier Milei menjabat sebagai presiden.

Selain itu, Argentina mulai kembali ke pasar keuangan internasional setelah lembaga pemeringkat Moody’s menaikkan peringkat kredit negara itu dari Caa3 ke Caa1 awal bulan ini, meski masih dalam kategori spekulatif.

Bagian dari Paket Bailout Lebih Besar

Pinjaman IMF ini merupakan bagian dari paket bailout senilai US$42 miliar, yang juga melibatkan pendanaan dari Bank Dunia dan Bank Pembangunan Antar-Amerika (IDB).

Presiden Milei, yang terpilih pada Desember 2023 dengan janji memulihkan ekonomi Argentina yang dilanda krisis, berhasil mencatatkan surplus anggaran pertama dalam 14 tahun pada 2024 melalui kebijakan penghematan ekstrem dan pemangkasan sektor publik secara besar-besaran.

Debitur Terbesar IMF

Argentina memiliki rekam jejak krisis ekonomi dan hiperinflasi, menjadikannya debitur terbesar IMF, bahkan melampaui Ukraina yang tengah dilanda perang. Negara ini masih memiliki utang US$44 miliar dari kesepakatan pinjaman 2018, pinjaman terbesar dalam sejarah IMF, yang sudah beberapa kali dinegosiasi ulang jadwal pembayarannya. (AFP/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya