Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

24 Tewas di Gaza Saat Distribusi Bantuan: Israel Dituding Tembaki Warga

Thalatie K Yani
13/7/2025 06:57
24 Tewas di Gaza Saat Distribusi Bantuan: Israel Dituding Tembaki Warga
Sedikitnya 24 orang tewas di Gaza selatan saat antre bantuan, di tengah tuduhan pasukan Israel menembaki warga sipil. IDF membantah.(Media Sosial X)

SEDIKITNYA 24 orang dilaporkan tewas dalam insiden di dekat lokasi distribusi bantuan di Gaza selatan, menurut keterangan dari Rumah Sakit Nasser. Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (13/7), di tengah situasi kemanusiaan yang terus memburuk di wilayah konflik tersebut.

Sejumlah warga Palestina yang berada di lokasi mengklaim pasukan Israel melepaskan tembakan saat mereka berusaha mendapatkan bantuan makanan. Namun, militer Israel (IDF) membantah ada warga sipil yang terluka akibat tembakan pasukannya di sekitar lokasi tersebut.

Seorang pejabat militer Israel terpisah menyatakan pasukan memang melepaskan tembakan peringatan. Tembakan itu untuk membubarkan kerumunan yang dianggap sebagai potensi ancaman.

Hingga saat ini, klaim dari kedua belah pihak belum dapat diverifikasi secara independen. Israel masih melarang akses jurnalis internasional, termasuk BBC, untuk meliput langsung dari dalam Gaza.

Rekaman Video dan Kesaksian Mengerikan

Rekaman video yang diperoleh BBC menunjukkan deretan kantong jenazah di halaman Rumah Sakit Nasser, dikelilingi petugas medis dan warga sipil dengan pakaian berlumuran darah. Dalam video lain, seorang pria mengaku bahwa mereka ditembaki selama lima menit saat menunggu bantuan, sementara seorang paramedis menuduh tentara Israel melakukan penembakan secara "dingin dan terencana".

Meski video tersebut belum terverifikasi secara resmi oleh BBC, kantor berita Reuters juga melaporkan kesaksian serupa dari warga yang melihat korban tertembak di kepala dan dada. Reuters menyatakan telah menyaksikan langsung jenazah-jenazah yang dibungkus kain kafan putih di rumah sakit tersebut.

Kekacauan Bantuan dan Krisis Kemanusiaan

Laporan insiden ini menambah daftar panjang kejadian serupa. Hampir setiap hari ada laporan mengenai warga Gaza yang tewas ketika berusaha mendapatkan makanan.

Sejak Maret lalu, Israel memberlakukan blokade total terhadap pengiriman bantuan ke Gaza, sebelum melanjutkan serangan militernya terhadap Hamas yang menghentikan gencatan senjata selama dua bulan. Blokade sebagian dilonggarkan pada akhir Mei setelah berbagai peringatan soal ancaman kelaparan massal, namun pasokan makanan, obat-obatan, dan bahan bakar masih sangat terbatas.

Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) melaporkan ribuan anak di Gaza mengalami kekurangan gizi. Jumlahnya terus meningkat setiap hari.

Sebagai bagian dari sistem distribusi bantuan baru, Israel dan AS membentuk Gaza Humanitarian Foundation (GHF), yang didukung kontraktor keamanan swasta dan beroperasi di zona militer di Gaza selatan dan tengah. Langkah ini diambil untuk mencegah dugaan penyelewengan bantuan oleh Hamas.

Namun, pada Jumat (12/7), Kantor HAM PBB mencatat 798 kematian yang terkait distribusi bantuan, termasuk 615 di sekitar situs GHF dan 183 lainnya di dekat konvoi bantuan PBB dan lembaga lain.

GHF membantah laporan tersebut, menuduh PBB menggunakan data "keliru dan menyesatkan" dari Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas.

Tudingan Serius terhadap GHF

Awal bulan ini, seorang mantan kontraktor keamanan GHF mengungkap kepada BBC bahwa ia menyaksikan rekan-rekannya menembaki warga Palestina kelaparan yang tidak menimbulkan ancaman. GHF membantah keras tuduhan itu dan menyebutnya "sepenuhnya tidak benar". (BBC/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya