Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Zohran Mamdani Resmi Jadi Kandidat Wali Kota New York dari Partai Demokrat

Thalatie K Yani
02/7/2025 08:51
Zohran Mamdani Resmi Jadi Kandidat Wali Kota New York dari Partai Demokrat
Zohran Mamdani resmi menjadi kandidat Wali Kota New York dari Partai Demokrat, setelah unggul dari Andrew Cuomo.(Media Sosial X)

Zohran Mamdani, bintang baru dari sayap progresif Partai Demokrat, resmi memenangkan pemilihan pendahuluan untuk menjadi kandidat wali kota New York City. Hasil resmi yang diumumkan Selasa (1/7) menunjukkan Mamdani unggul telak atas mantan Gubernur New York, Andrew Cuomo, dengan perolehan suara 56% berbanding 44%.

Kemenangan Mamdani dipastikan melalui sistem ranked-choice voting, setelah tidak ada kandidat yang meraih mayoritas mutlak dalam pemilihan pada 25 Juni lalu. Meski baru mengumpulkan 43% suara di putaran pertama, Cuomo memilih mundur lebih awal malam itu, mengakui kekalahan dalam upaya comeback politiknya pasca-skandal pelecehan seksual yang membuatnya lengser dari kursi gubernur.

Padahal, Cuomo—yang dikenal sebagai pendukung kuat Israel—memimpin dalam berbagai survei sepanjang masa kampanye, dengan dukungan dari tokoh-tokoh sentral seperti mantan Presiden Bill Clinton. Namun, Mamdani yang mengusung visi politik progresif dan populis justru berhasil menyalip di akhir.

“Warga Demokrat telah bersuara dengan tegas: mereka menginginkan kota yang terjangkau, politik yang berpandangan ke depan, dan pemimpin yang tak gentar menghadapi gelombang otoritarianisme,” ujar Mamdani dalam pernyataan resminya.

Jika terpilih dalam pemilu November mendatang, Mamdani akan menjadi wali kota Muslim pertama dalam sejarah kota New York.

Kampanye Berani, Janji Politik Progresif

Lahir di Uganda dari orang tua keturunan Asia Selatan, Mamdani saat ini menjabat sebagai anggota Majelis Negara Bagian New York. Dalam kampanyenya, ia mengusung program-program berani seperti:

  • Pembekuan kenaikan sewa bagi sebagian besar warga New York
  • Pajak lebih tinggi bagi miliuner dan perusahaan besar
  • Transportasi bus gratis
  • Akses universal ke layanan penitipan anak

Langkah-langkah ini menuai pujian dari kaum progresif, sekaligus kritik dari kubu moderat dan Partai Republik. Mantan Presiden Donald Trump bahkan menyebut Mamdani sebagai “orang gila total.”

Namun, Mamdani membantah tuduhan ekstremisme itu dalam wawancara dengan NBC. Ia menegaskan dirinya bukan komunis, dan meski tidak sepakat dengan keberadaan para miliarder, ia menyatakan siap bekerja sama dengan semua pihak.

Naik Daun Lewat Media Sosial dan Aksesibilitas

Dengan pendekatan kampanye yang ramah media sosial, Mamdani berhasil menarik jutaan perhatian. Ia mengunggah video pernyataan kemenangan Selasa lalu yang menyatakan bahwa ia berhasil “mengguncang sistem” dan memetakan ulang peta politik dengan fokus utama pada kebutuhan masyarakat pekerja.

“Kita bisa memenangkan kembali para pemilih yang selama ini dilupakan, jika kita memberi mereka sesuatu untuk diperjuangkan—bukan sekadar alasan untuk menolak pihak lain,” katanya.

Kemenangan Mamdani juga menjadi pukulan politik bagi Wali Kota petahana Eric Adams, yang kini mencalonkan diri kembali sebagai kandidat independen di tengah penyelidikan korupsi. Mamdani dan sejumlah pihak menuduh Adams berkompromi dengan pemerintahan Trump terkait penggerebekan imigrasi di New York sebagai imbalan atas penghentian kasus federalnya.

Cuomo sendiri dikabarkan masih mempertimbangkan pencalonan sebagai independen, namun belum ada pengumuman resmi. (AFP/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya