Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin menyatakan dirinya siap bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, namun hanya jika pertemuan itu berlangsung di tahap akhir dari proses negosiasi damai untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama tiga tahun.
Berbicara kepada jurnalis asing, termasuk dari AFP, di Saint Petersburg, Putin menegaskan pertemuan langsung hanya akan digelar jika perundingan sudah memasuki fase penentuan. “Saya siap bertemu dengan siapa pun, termasuk Zelensky. Itu bukan persoalan. Jika negara Ukraina mempercayakan dia untuk bernegosiasi, silakan saja,” kata Putin.
Namun ia menambahkan, “Pertemuan itu harus terjadi di tahap akhir, bukan untuk duduk dan membagi-bagi hal tanpa akhir, tapi untuk menyelesaikan semuanya.”
Putin juga mempertanyakan legitimasi Zelensky sebagai presiden, dengan alasan masa jabatannya yang lima tahun telah berakhir di bawah hukum darurat militer. Ukraina menolak klaim tersebut, menyebutnya sebagai propaganda tanpa dasar.
Putin mengatakan penyelesaian damai tidak hanya harus mengakhiri perang saat ini, tetapi juga mencegah konflik serupa di masa depan. “Kita perlu mencari solusi yang tidak hanya mengakhiri konflik ini, tetapi juga menciptakan kondisi agar situasi serupa tidak terulang lagi,” ujarnya.
Sejauh ini, proses negosiasi damai mandek, sementara Rusia terus mendorong tuntutan keras dan menolak pertemuan langsung. Pemerintah Ukraina menuding Moskow sengaja menghambat upaya perdamaian untuk memperpanjang konflik. (AFP/Z-2)
Wacana soal pemotongan bantuan militer dapat melemahkan semangat warga Ukraina yang tengah berjuang di garis depan.
TRAGEDI memilukan terjadi di kota Pryluky, Ukraina tengah, ketika sebuah drone Rusia menghantam bangunan tempat tinggal pada malam hari.
Moskow tetap pada tuntutannya agar Ukraina harus menarik pasukannya dari empat wilayah yang diklaim Rusia telah dianeksasi.
Pertemuan antara delegasi Rusia dan Ukraina di Istanbul pada Senin (3/6) kembali gagal menghasilkan kemajuan signifikan.
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan menyuarakan keinginannya untuk memfasilitasi pertemuan antara pemimpin Amerika Serikat, Rusia, dan Ukraina.
Sebuah jet tempur Su-35 milik Rusia ditembak jatuh dalam sebuah operasi udara di arah Kursk pada Sabtu (7/6) dini hari waktu setempat.
KHARKIV, salah satu kota terbesar di Ukraina yang terletak dekat perbatasan Rusia, kembali menjadi sasaran serangan udara intensif oleh militer Rusia.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mungkin memiliki sudut pandangnya sendiri tentang situasi di Ukraina. Akan tetapi bagi Rusia ini soal kepentingan nasional dan masa depan negara.
DINAS Keamanan Ukraina mengeklaim pihaknya berhasil melaksanakan operasi bawah laut yang merusak Jembatan Kerch yang menghubungkan daratan Rusia dengan Semenanjung Krimea.
PRESIDEN Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia dengan sengaja menargetkan warga sipil dalam serangan roket yang menghantam kota Sumy.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved