Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SEBANYAK 42 warga negara Indonesia (WNI) dilaporkan terdampar di Tel Aviv setelah Bandara Internasional Ben Gurion ditutup akibat memanasnya konflik antara Israel dan Iran pada Jumat (13/6). Para WNI tersebut berada di Israel dalam rangka ziarah keagamaan.
Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Kementerian Luar Negeri (Kemenlu RI), Judha Nugraha, menjelaskan bahwa saat ini para WNI tersebut tengah dibantu oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Amman untuk melintas keluar Israel melalui jalur darat menuju Yordania.
"(Para WNI itu) seharusnya keluar lewat Tel Aviv, tetapi tidak bisa karena bandara ditutup. Mereka sedang dibantu KBRI Amman untuk melintas ke Yordania," ujar Judha, dikutip dari BBC News Indonesia, Senin (16/6).
Menurut data Kemenlu, total terdapat 187 WNI di berbagai wilayah Israel, sebagian besar berada di kawasan Aravah, selatan negara tersebut.
Pemerintah RI kembali mengimbau agar WNI menunda kunjungan ke Israel dan Palestina, termasuk untuk tujuan ziarah.
"Sejak tahun lalu, wilayah Palestina dan Israel sudah ditetapkan Siaga 1 (level tertinggi kewaspadaan) oleh KBRI Amman," tegas Judha.
Sementara itu, di Iran, KBRI Teheran telah menetapkan status Siaga 2 sejak April 2024.
Saat ini, terdapat 386 WNI yang tersebar di 11 kota, dengan mayoritas merupakan pelajar di Kota Qom sebanyak 258 orang, dan sekitar 90 WNI lain berada di Teheran, termasuk pelajar, pekerja migran, serta staf KBRI dan keluarganya.
Konflik yang memicu kekhawatiran ini bermula saat Israel melancarkan serangan udara ke Iran dalam Operasi Rising Lion, yang menargetkan fasilitas nuklir, instalasi militer, dan wilayah pemukiman.
Iran membalas pada malam harinya dengan serangan drone dan rudal balistik. Eskalasi antar kedua negara masih berlangsung hingga saat ini.
Menanggapi situasi tersebut, Ikatan Pelajar Indonesia (IPI) Iran mengimbau seluruh WNI untuk saling menjaga komunikasi, tidak panik, serta mengikuti arahan dari KBRI dan Kemenlu.
Mereka juga menyampaikan belasungkawa atas korban yang tewas dalam serangan Israel dan mengecam aksi militer tersebut, termasuk sikap diam PBB.
Judha menegaskan bahwa seluruh WNI di Iran dalam kondisi aman dan tidak menjadi korban dalam serangan.
Dia juga menyebutkan bahwa situasi di Teheran masih relatif normal meskipun terjadi antrean bahan bakar di beberapa lokasi, namun belum terlihat kepanikan masyarakat.
Pernyataan tersebut diperkuat dengan laporan IPI Iran yang menyebut kondisi di kota-kota besar tidak banyak berubah.
Kemenlu RI sebelumnya telah mengimbau agar WNI di Iran yang tidak memiliki kepentingan mendesak untuk segera pulang secara mandiri, terutama karena penutupan wilayah udara menghambat akses penerbangan.
Sementara itu, juru bicara Kemenlu Roy Soemirat, menyatakan bahwa hingga kini belum diperlukan evakuasi untuk WNI di Iran. Namun, pihaknya tetap menyiapkan rencana evakuasi bila keadaan memburuk.
"Kita terus melakukan pematangan rencana apabila memang diperlukan," ujar Roy yang saat ini juga menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Iran dan merangkap Turkmenistan.
Dia menambahkan bahwa evakuasi pada akhirnya merupakan keputusan masing-masing individu. Meski demikian, ia mengingatkan agar seluruh WNI terus melaporkan kondisi mereka kepada perwakilan diplomatik setempat secara berkala. (I-2)
Jurnalis TV Pemerintah Iran (IRIB), Younes Shadlou, mengungkapkan bahwa sejumlah rekannya masih berada di dalam gedung saat serangan Israel menghantam, Senin (16/6).
TELEVISI pemerintah Iran (IRIB) mengonfirmasi bahwa sejumlah pegawainya tewas dalam serangan udara Israel yang menghantam kantor pusat lembaga penyiaran tersebut di Teheran, Senin (16/6).
ISRAEL telah melancarkan serangan udara ke Gedung sebuah kantor berita di Iran, Islamic Republic of Iran Broadcasting (IRIB), di Taheran, Iran, Senin (16/6).
Lahir di kota suci Mashhad dari keluarga ulama sederhana, Ali Khamenei mulai terlibat dalam gerakan radikal pada awal 1960-an.
IRAN kembali melancarkan serangan rudal besar-besaran ke wilayah Israel, tepatnya Tel Aviv dan Haifa, serta menyebabkan kerusakan parah pada permukiman warga.
DUA pejabat Amerika Serikat (AS) di Washington mengungkap bahwa Presiden AS Donald Trump telah memveto rencana Israel untuk membunuh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
Jurnalis TV Pemerintah Iran (IRIB), Younes Shadlou, mengungkapkan bahwa sejumlah rekannya masih berada di dalam gedung saat serangan Israel menghantam, Senin (16/6).
Lahir di kota suci Mashhad dari keluarga ulama sederhana, Ali Khamenei mulai terlibat dalam gerakan radikal pada awal 1960-an.
KEPALA Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Volker Turk mengecam keras tindakan militer Israel di Jalur Gaza yang terus dilanda kekerasan.
IRAN kembali melancarkan serangan rudal besar-besaran ke wilayah Israel, tepatnya Tel Aviv dan Haifa, serta menyebabkan kerusakan parah pada permukiman warga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved