Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
DI media sosial, viral 10 warga negara Indonesia (WNI) yang ingin bergabung dalam gerakan Konvoi Global ke Gaza terkena ancaman polisi Mesir. Mereka dilarang bergabung dengan aksi itu. Jika ketahuan, mereka akan ditangkap dan dideportasi.
Salah satu WNI, Ratna Galih, dikutip dari akun bernama Raniy di Instagram, menceritakan awal peristiwa itu. "Baru tenang, pagi2 hotel kita di grebek 20 polisi lebih.. 3 mobil.. tiba2 bus kita udh ga mau nganter. Skr kita di esscort sama polisi, ga bisa kemana2 krn kl kita ninggalin cairo atau ngedeket global march mereka akan nangkep kita. Sebagian yg dr malaysia udh di deportasi," tulisnya.
Selain Ratna, ada aktris Zaskia Adya Mecca, Hamidah Rachmayanti, Irvan Farhad, Indadari Mindrayanti, Wanda Hamidah, Hemy Sution, Nur Aminah, Tandya Rachmat Sampurna, dan Muhammad Hibbatur Rahman. Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) memberikan penjelasan terkait keberadaan terkini mereka di Kairo, Mesir, yang mengikuti aksi solidaritas Jalur Gaza, Palestina.
Juru Bicara Kemenlu, Roy Soemirat, menyatakan bahwa para WNI tersebut memutuskan untuk kembali ke Indonesia. Ia menegaskan bahwa keikutsertaan mereka dalam aksi tersebut merupakan inisiatif pribadi dan tidak melibatkan pemerintah Indonesia.
Pemerintah tidak dapat memberikan dukungan terhadap kegiatan tersebut karena tidak ada keterlibatan resmi antara Indonesia maupun negara-negara terkait. Ia menyoroti bahwa untuk memasuki Gaza, terdapat prosedur ketat yang wajib dipenuhi.
"Sebenarnya banyak prosedural yang harus dilalui untuk mencapai Gaza. Jadi mereka tidak memiliki izin dari negara itu," kata Roy saat dihubungi Media Indonesia, kemarin.
Roy juga menginformasikan bahwa mereka kembali menggunakan maskapai Etihad Airways dan dijadwalkan tiba di Indonesia pada malam tadi. Kepulangan mereka didampingi oleh perwakilan Kedutaan Besar RI (KBRI) dan berlangsung tanpa hambatan. "Mereka yang memutuskan pulang sendiri dan perwakilan KBRI telah mendampingi WNI," lanjut Roy.
Dia memastikan tidak ada kendala terkait dokumen perjalanan, termasuk paspor, sehingga proses kepulangan berlangsung lancar. Roy juga menekankan pentingnya ketaatan WNI terhadap regulasi negara tujuan saat bepergian ke luar negeri. "Setiap negara memiliki peraturan masing-masing, sehingga WNI harus mematuhinya," tegas Roy.
Nasib para aktivis untuk Gaza itu bahkan ada yang sampai diseret dipukuli saat otoritas Mesir mendeportasi mereka seperti dilansir Daily Mail, kemarin. Ribuan orang telah tiba dari lebih dari 80 negara sejak Kamis (12/6) untuk bergabung dalam aksi protes Global March to Gaza terhadap blokade bantuan Israel di Gaza.
Israel memberlakukan blokade kemanusiaan penuh selama 11 minggu di Gaza pada 2 Maret, menghentikan pasokan makanan, pasokan medis, dan bantuan lain di tengah genosida di daerah kantong itu. Sekitar 4.000 relawan mendarat di Kairo sesuai rencana, kemudian naik bus ke kota Arish di utara Semenanjung Sinai negara itu.
Dari sana, mereka berharap memulai pawai pada rute sekitar 30 mil ke penyeberangan Rafah, Gaza. Namun, penyelenggara aksi mengatakan beberapa lusin aktivis dihentikan di tepi Kairo saat mereka berusaha mencapai kota Ismailia di Terusan Suez yang berjarak sekitar tiga jam perjalanan dari Arish.
Pihak berwenang Mesir belum mengomentari pengusiran yang dilaporkan tersebut. Kementerian luar negeri Mesir memperingatkan bahwa meskipun Mesir mendukung upaya untuk memberikan tekanan kepada Israel agar mencabut blokade Gaza, setiap delegasi asing yang bermaksud mengunjungi daerah perbatasan harus memperoleh izin terlebih dahulu. (I-2)
11 WNI yang tergabung dalam kelompok independen The Strong Minor Project (TSMP) telah memutuskan untuk kembali ke tanah air setelah sebelumnya berencana mengikuti aksi Global March to Gaza.
MENTERI Pertahanan Israel, Israel Katz, pada Rabu (11/6) meminta Mesir untuk mencegah para aktivis mencapai perbatasan Mesir dengan Jalur Gaza dan memasuki wilayah Palestina.
SEBANYAK 12 aktivis di kapal Madleen gagal menembus blokade Israel. Namun gerakan itu membakar ribuan aktivis lain sedunia untuk meluncurkan Konvoi Global ke Gaza.
PRESIDEN Mesir Abdel Fattah Al Sisi melakukan pembicaraan telepon dengan Presiden Iran Masoud Pezeshkian untuk membahas pentingnya mencegah eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah.
MENTERI Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty menegaskan komitmen negaranya untuk mendukung persatuan dan kedaulatan Suriah.
AKTIVIS pro-Palestina yang berkumpul dengan tujuan mematahkan blokade Israel terhadap Gaza mundur ke Misrata di Libia barat setelah diblokade oleh pihak berwenang di wilayah timur negara itu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved