Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
Vishwash Kumar Ramesh, satu-satunya yang selamat dari kecelakaan tragis pesawat Air India AI171, menerima satu nasihat tak biasa dari seorang pakar penerbangan
"Beli tiket lotre sekarang juga."
Ucapan itu datang dari Tony Cable, mantan penyelidik senior kecelakaan udara asal Inggris, merujuk pada keberuntungan luar biasa yang menyelamatkan Ramesh dari tragedi yang merenggut 241 nyawa lainnya, termasuk penumpang, awak dan beberapa warga di darat.
Pria berusia 40 tahun itu berhasil berjalan menjauh dari reruntuhan Boeing 787-8 Dreamliner yang jatuh kurang dari satu menit setelah lepas landas dari Bandara Ahmedabad menuju London, Kamis (12/6) pagi waktu setempat. Dalam situasi yang nyaris mustahil untuk selamat, ia hanya mengalami luka ringan.
Fokus kini tertuju pada lokasi tempat duduk Ramesh: kursi 11A, yang terletak dekat pintu darurat di bagian depan pesawat, berdekatan dengan struktur paling kokoh dari badan pesawat, yang dikenal sebagai wing box.
Area ini merupakan titik penyambung antara badan utama dengan sayap, dan sering kali lebih tahan terhadap benturan keras.
Ramesh menceritakan bahwa setelah pesawat menabrak sebuah gedung sekitar 30 detik setelah lepas landas, ia sempat mengira dirinya sudah meninggal.
Namun saat sadar bahwa ia masih hidup, ia melihat ada celah pada badan pesawat. "Saya berhasil melepaskan sabuk pengaman, menggunakan kaki saya untuk mendorong celah itu, dan merangkak keluar," katanya seperti dilansir The Guardian, Minggu (15/6).
Meski tidak jelas apakah celah tersebut adalah pintu atau retakan akibat benturan, kecepatan dan keberaniannya menyelamatkan nyawanya.
Tony Cable mengatakan posisi pesawat yang agak terbalik saat tabrakan kemungkinan menyebabkan badan pesawat pecah di bagian dekat tempat duduk Ramesh, yang memberinya celah untuk meloloskan diri.
Menurut Prof. John McDermid dari Universitas York, kursi 11A yang ditempati Ramesh memiliki ruang kosong di depannya — yang biasanya digunakan sebagai akses pintu darurat — dan itu bisa jadi memberinya ruang ekstra untuk bergerak cepat.
"Dugaan saya, ia berada di bagian pesawat yang sangat kuat di tepi depan sayap," ujarnya.
Struktur tambahan di bagian tersebut bisa membantu meredam tekanan saat benturan.
"Ada kemungkinan benturan melonggarkan pintu dan ia bisa menendangnya keluar," tambah McDermid.
"Pintu luar berada tepat di depannya, jadi dia tidak perlu bergerak jauh untuk keluar," lanjutnya.
Namun sebelum ia dapat menyelamatkan diri, ada satu keajaiban lagi: Ramesh harus terlebih dahulu bertahan dari dampak awal benturan.
McDermid menekankan bahwa selain keberuntungan, kecepatan tindakan Ramesh menjadi kunci. "Jika dia tidak keluar dalam beberapa detik, dia tidak mungkin bisa keluar karena bola api," jelasnya.
"Dia adalah orang yang sangat, sangat tidak beruntung karena berada di pesawat itu, tetapi dia juga sangat, sangat beruntung karena berhasil selamat," McDermid menyimpulkan.
Sementara itu, Pakar keselamatan kebakaran dan evakuasi dari Universitas Greenwich, Prof Ed Galea menegaskan bahwa kecil kemungkinan seseorang dapat selamat dalam kecelakaan pesawat seburuk itu.
"Fakta bahwa ada yang selamat adalah sebuah keajaiban," katanya.
"Ia tampaknya beruntung dalam hal ini: a) ia selamat dari trauma benturan, b) ia tidak mengalami cedera parah, dan c) ia duduk tepat di dekat pintu keluar No. 2," sebut Galea.
Dia menambahkan bahwa tidak jelas apakah Ramesh keluar melalui pintu atau celah lain, tetapi yang pasti ia berada sangat dekat dengan titik evakuasi.
Dalam studi sebelumnya, Galea menemukan bahwa penumpang yang duduk dalam jarak lima baris dari pintu darurat memiliki peluang lebih besar untuk selamat. "Saya sendiri selalu memesan tempat duduk dalam lima baris dari pintu darurat," ujarnya.
Dia juga mengatakan bahwa mungkin ada penumpang lain yang bertahan dari benturan, namun kondisi kritis untuk bisa menyelamatkan diri atau tidak cukup dekat dengan jalur evakuasi.
Keunggulan kursi Ramesh adalah tidak adanya sandaran kursi di depannya, yang menghindarkannya dari cedera kepala akibat benturan.
Pesawat membawa cukup bahan bakar untuk penerbangan jarak jauh ke London dan bahan bakar ini terbakar saat terjadi tabrakan. Galea menambahkan bahwa Ramesh kemungkinan berhasil keluar dari pesawat tepat sebelum api menyebar dari tangki yang pecah menuju bagian belakang pesawat. (H-2)
Insiden ini terjadi hanya tiga hari setelah kecelakaan besar lain di India, ketika sebuah pesawat komersial milik Air India jatuh di Gujarat, menewaskan sedikitnya 270 orang.
Kecelakaan ini menambah panjang daftar insiden penerbangan di rute ziarah tersebut.
Kedua pria tersebut terpisah oleh hampir tiga dekade dan ribuan kilometer, namun dipersatukan oleh pengalaman traumatis yang serupa dan posisi tempat duduk yang identik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved