Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Lawan Ucapkan Selamat kepada Lee Jae Myung

Ferdian Ananda Majni
04/6/2025 10:37
Lawan Ucapkan Selamat kepada Lee Jae Myung
Presiden Korsel Lee Jae Myung(AFP/Anthony WALLACE)

LEE Jae Myung dari Partai Demokrat resmi terpilih sebagai Presiden Korea Selatan (Korsel) dalam pemilihan luar biasa yang diselenggarakan menyusul pemakzulan mantan Presiden Yoon Suk Yeol. 

Berdasarkan hasil penghitungan hingga Rabu (4/6) pagi, Lee unggul jauh atas pesaingnya dari kubu konservatif, Kim Moon-soo, dengan selisih yang tidak lagi bisa dikejar secara matematis.

Kim secara terbuka mengakui kekalahannya dan menyampaikan pernyataan kepada media. 

"Saya dengan rendah hati menerima pilihan rakyat," kata Kim seraya menyampaikan ucapan selamat kepada Lee atas kemenangannya seperti dilansir CBS News, Rabu (4/6).

Dalam pidato singkat di hadapan para pendukungnya di ibu kota Seoul, Lee belum secara resmi mendeklarasikan kemenangannya, tetapi menegaskan kembali komitmennya untuk membangun kembali perekonomian dan mempersatukan bangsa.

"Mari kita melangkah maju dengan harapan dan memulai awal yang baru mulai saat ini," ujar Lee 

"Meskipun kita mungkin telah berselisih selama beberapa waktu, bahkan mereka yang tidak mendukung kita tetap merupakan warga negara Republik Korea," tambahnya.

Tingkat partisipasi pemilih mencapai 77,8%, mencatatkan rekor tertinggi dalam sejarah pemilu Korea Selatan. 

Lembaga penyiaran nasional menyebut jajak pendapat keluar telah mengindikasikan kemenangan Lee segera setelah tempat pemungutan suara ditutup.

Diketahui, Kim Moon Soo sebelumnya menjabat sebagai Menteri Ketenagakerjaan dan Perburuhan dalam kabinet Yoon Suk Yeol, yang dimakzulkan akhir tahun lalu setelah mengumumkan status darurat militer secara tiba-tiba. 

Keputusan tersebut memicu protes nasional dan mendorong parlemen untuk mencopot Yoon dari jabatannya.

Partai Demokrat yang dipimpin Lee, sebelumnya menjadi oposisi utama, kini kembali memegang kendali penuh atas eksekutif dan legislatif setelah memenangkan pemilu ini. Mereka sebelumnya telah menguasai mayoritas kursi parlemen sejak 2022.

Karena tidak ada presiden yang menjabat sejak pemakzulan Yoon, transisi kekuasaan akan berlangsung cepat. Upacara pelantikan Presiden ke-21 Korea Selatan dijadwalkan digelar pada Rabu, hanya beberapa jam setelah penghitungan suara selesai.

Pemakzulan Yoon dipicu oleh keputusan kontroversialnya mengumumkan darurat militer. 

Dia menyebut langkah tersebut sebagai respons terhadap ketegangan politik dalam negeri serta ancaman dari “komunis,” yang awalnya dikaitkannya dengan Korea Utara, namun kemudian beralih menuduh adanya pengaruh Tiongkok.

Langkah Yoon menuai kemarahan publik, khususnya dari generasi muda. Gelombang unjuk rasa besar terjadi di sekitar gedung-gedung pemerintahan di Seoul pada Desember lalu, dengan demonstran mendesak parlemen untuk memakzulkan Yoon. 

Meski masih mendapat dukungan dari pemilih konservatif, terutama yang lebih tua, deklarasi darurat militer dinilai banyak pihak sebagai langkah yang keliru secara politis dan mempercepat keruntuhannya.

Kemenangan Lee kali ini menjadi kebalikan dari pemilu tahun 2022, di mana ia kalah tipis dari Yoon dengan selisih hanya 247.077 suara. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya