Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
MILITER Ukraina dikabarkan telah melancarkan serangan berskala besar terhadap wilayah Rusia menggunakan pesawat nirawak.
Media pemerintah Ukraina pada Minggu (1/6) melaporkan bahwa lebih dari 40 jet pembom strategis milik Rusia berhasil dihancurkan dalam serangan tersebut, termasuk di wilayah Irkutsk, Siberia, yang berjarak lebih dari 4.000 kilometer dari perbatasan Rusia-Ukraina.
Menurut laporan kantor berita negara Ukrinform, Dinas Keamanan Ukraina (SBU) melaksanakan sebuah operasi khusus berskala besar dengan sandi “Spider Web” yang ditujukan untuk menghancurkan armada pesawat pengebom Rusia.
Sumber dari SBU menyatakan bahwa pesawat nirawak yang digunakan dalam operasi ini menargetkan pesawat-pesawat yang kerap digunakan Moskow untuk menyerang kota-kota di Ukraina pada malam hari.
"Lebih dari 40 pembom diketahui terkena serangan," demikian bunyi laporan tersebut, yang juga menyebut bahwa perencanaan operasi ini memakan waktu lebih dari satu setengah tahun.
Serangan ini dilaporkan menyasar empat pangkalan udara sekaligus, yakni Olenya, Ivanovo, Dyagilevo dan Belaya.
Salah satu pangkalan yang menjadi target, yakni pangkalan udara Belaya, terletak di wilayah Irkutsk, Siberia — sekitar 4.300 kilometer dari perbatasan Ukraina.
Laporan tersebut juga mengungkap bahwa logistik operasi ini tergolong sangat kompleks.
Drone milik SBU dikatakan terlebih dahulu diangkut masuk ke wilayah Rusia, kemudian disembunyikan di bawah atap rumah kayu yang bisa bergerak dan dikendalikan dari jarak jauh.
Seorang pejabat Ukraina mengatakan kepada Axios bahwa Kyiv tidak memberi tahu pemerintah Amerika Serikat sebelumnya mengenai rencana serangan ini.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya mengakui telah terjadi serangan terhadap beberapa fasilitas militernya. Namun, pihaknya menyebut bahwa serangan terhadap tiga dari lima pangkalan udara berhasil digagalkan.
Ukraina, menurut Rusia, menargetkan lapangan udara di wilayah Murmansk, Irkutsk, Ivanovo, Ryazan dan Amur.
“Serangan terhadap lapangan udara militer di wilayah Ivanovo, Ryazan, dan Amur berhasil dipukul mundur,” kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam pernyataannya seperti dilansir Anadolu, Senin (2/6).
Disebutkan juga bahwa beberapa unit pesawat terbakar di wilayah Murmansk dan Irkutsk akibat serangan drone jenis FPV yang diluncurkan dari wilayah dekat pangkalan udara.
Meski demikian, api berhasil dipadamkan dan tidak ada korban luka baik dari kalangan militer maupun sipil.
Kementerian juga menyatakan bahwa beberapa individu yang terlibat dalam serangan tersebut telah ditangkap.
Gubernur Irkutsk, Igor Kobzev, melalui akun Telegram-nya mengonfirmasi bahwa sebuah unit militer di pemukiman Sredny telah diserang oleh drone. “Sumber dari mana drone itu diluncurkan sudah diblokir. Itu adalah truk,” sebutnya.
Sementara itu, Gubernur Murmansk Andrey Chibis dan Gubernur Ryazan Pavel Malkov juga melaporkan adanya serangan serupa di wilayah masing-masing. Namun, Chibis menepis informasi yang menyebut adanya ledakan di kota Severomorsk.
Kota tersebut merupakan markas utama Armada Utara Rusia. Hingga kini, SBU belum memberikan pernyataan resmi terkait laporan ini. (Fer/I-1)
Zelensky menegaskan sikapnya terikat oleh konstitusi Ukraina yang melarang pemberian konsesi teritorial.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menegaskan tidak akan menyerahkan wilayah negaranya.
Cara terbaik untuk mengakhiri perang yang mengerikan antara Rusia dan Ukraina adalah melalui “Kesepakatan Perdamaian” yang komprehensif.
Trump mendukung rencana Putin untuk mengakhiri perang di Ukraina dengan menyerahkan wilayah yang belum ditaklukkan kepada Rusia.
Trump dan Putin menunjukkan sikap optimistis usai melangsungkan pertemuan tertutup selama lebih dari tiga jam.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengundang Donald Trump untuk mengadakan putaran pembicaraan selanjutnya di Moskow.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved