Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Syarat Akhiri Perang, Netanyahu: Hamas Dilucuti dan Warga Gaza Direlokasi

Ferdian Ananda Majni
22/5/2025 13:40
Syarat Akhiri Perang, Netanyahu: Hamas Dilucuti dan Warga Gaza Direlokasi
PM Israel Benjamin Netanyahu.(Media sosial X)

PERDANA Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengungkapkan syarat utama untuk mengakhiri perang Gaza adalah pelaksanaan penuh rencana revolusioner Presiden AS Donald Trump, termasuk relokasi warga sipil Gaza.

Pernyataan ini menjadi yang pertama kalinya Netanyahu secara terbuka menyampaikan tuntutan tersebut. Berbicara dari kantornya di Yerusalem pada Rabu (21/5) malam, Netanyahu menegaskan bahwa operasi darat IDF di Gaza, yang dinamai Gideon’s Chariots, ditujukan untuk menuntaskan misi militer Israel.

“Kami memiliki rencana yang sangat terorganisasi untuk mencapai tujuan perang di Gaza,” kata Netanyahu seperti dilansir The Times of Israel, Kamis (22/5).

“Untuk mengalahkan Hamas yang melakukan kekejaman pada 7 Oktober, membawa kembali semua sandera kami, dan memastikan Gaza tidak lagi menjadi ancaman bagi Israel," ujarnya.

Netanyahu menyatakan bahwa seluruh wilayah Gaza akan berada di bawah kendali keamanan Israel setelah operasi militer berakhir, dan menegaskan Hamas akan benar-benar dikalahkan.

Meski membuka kemungkinan jeda dalam pertempuran, Netanyahu menegaskan bahwa hal itu hanya dipertimbangkan untuk pembebasan sandera.

“Jika ada kemungkinan gencatan senjata sementara yang akan mengembalikan lebih banyak sandera, saya akan menyetujuinya. Namun ini hanya bersifat sementara,” sebutnya.

Netanyahu yakin pihaknya akan menang dalam waktu dekat, dan tidak butuh waktu satu setengah tahun lagi.

"Saya tidak ingin mengungkapkan rencananya, tetapi itu akan terjadi. Kami akan mencapai hasil yang menentukan dan masa depan yang berbeda untuk Gaza," lanjutnya.

Skandal ‘Qatargate’
Terkait skandal dugaan pembiayaan dari Qatar terhadap para pembantunya, Netanyahu menyatakan ketidaktahuannya. “Saya tidak tahu apa-apa tentang itu,” ujarnya.

Dia mengeklaim bahwa dana yang ditransfer Qatar ke Hamas dilakukan atas rekomendasi Shin Bet dan Mossad, meskipun kepala keamanan saat itu menentang kebijakan tersebut.

Ia juga menyebut Qatar sebagai bukan negara yang bersahabat karena mendukung Hamas, sembari menyatakan bahwa hubungan dengan Doha sebatas untuk membantu pembebasan sandera.

Dia mengizinkan RUU di Knesset yang menetapkan Qatar sebagai negara pendukung terorisme.

Perlunya penyelidikan
Netanyahu mengakui perlunya penyelidikan atas serangan 7 Oktober 2023, namun menolak membentuk komisi penyelidikan negara dalam waktu dekat.

“Setiap orang akan memikul tanggung jawab yang sebenarnya. Namun sekarang, di tengah-tengah perang, bukan waktunya untuk itu,” tegasnya.

"Apakah Anda ingin semua komandan kita berpakaian seperti pengacara alih-alih mempersenjatai diri dengan amunisi?”

Menanggapi isu retaknya hubungan dengan Presiden Trump, Netanyahu menepis kabar tersebut dan mengklaim telah mendapat jaminan pribadi dari Trump.

Beberapa hari yang lalu, Netanhayu berbicara di telepon dengan Presiden Trump. "Bibi, saya ingin Anda  saya memiliki komitmen mutlak kepada Anda. Saya memiliki komitmen mutlak kepada Negara Israel,’” ungkapnya.

Ia juga mengeklaim telah berbicara dengan Wakil Presiden AS JD Vance, yang mengatakan kepadanya. “Dengar, jangan pedulikan semua berita palsu. Itu semua hanya rekayasa,” lanjutnya.

Netanyahu mendukung langkah AS mempererat hubungan dengan negara-negara Arab Teluk dan menyatakan minatnya untuk memperluas Abraham Accords, perjanjian normalisasi dengan negara-negara Arab.

Kritik balik
Netanyahu mengecam kritik keras dari negara-negara Eropa, termasuk Inggris, Prancis, dan Kanada, yang menuntut diakhirinya kampanye militer Israel serta perluasan bantuan kemanusiaan untuk Gaza.

“Negara-negara Eropa tidak akan memengaruhi kita dan mereka tidak akan membuat kita mengabaikan tujuan inti kita--memastikan keamanan Israel dan masa depan Israel,” ujarnya.

Ia menegaskan bantuan yang dikirim ke Gaza bertujuan mencegah bencana kemanusiaan dan mempertahankan dukungan internasional. "Kami akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk menyelesaikan perang,” katanya.

Netanyahu juga menuding bahwa laporan PBB tentang krisis kelaparan anak-anak di Gaza adalah bagian dari “propaganda palsu” Hamas.

“Semua gambaran itu--kelaparan, klaim bahwa 44.000 anak akan mati--semua propaganda palsu itu bergema di sana, dan mereka menyerah padanya,” katanya.

Mengenai sanksi internasional yang diajukan oleh Dewan Keamanan PBB, Netanyahu mengkelaim bahwa Hamas ingin menghentikan perang dengan syarat Israel dijatuhi sanksi ekonomi global.

“Mereka ingin mendorong resolusi Dewan Keamanan yang mengikat--yang akan memaksa 180 negara untuk menjatuhkan sanksi kepada kami. Itu gila. Benar-benar gila,” ujarnya.

Ia juga menolak rencana pengakuan sepihak negara Palestina oleh negara-negara Eropa. "Kami sangat menentang niat mereka untuk memberi Hamas hadiah utama. negara itu disebut Gaza. Gaza-nya Hamas. Hamastan,” pungkas Netanyahu. (Fer/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya