Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Buntut Serangan Maut di Kashmir, India Tahan 175 Orang

Wisnu Arto Subari
27/4/2025 14:29
Buntut Serangan Maut di Kashmir, India Tahan 175 Orang
Ilustrasi.(Al Jazeera)

POLISI India, Sabtu (26/4), mengatakan bahwa mereka menahan 175 orang di seluruh distrik Anantnag di Kashmir yang dikelola India. Ini tempat orang-orang bersenjata tak dikenal menewaskan 26 orang awal minggu ini.

Polisi mengumumkan bahwa operasi pencarian dan pengepungan yang ekstensif telah diluncurkan di seluruh distrik tersebut. Serangan tersebut telah memicu eskalasi tajam antara kedua negara tetangga yang bersenjata nuklir tersebut.

India, yang menuduh ada hubungan lintas batas dengan serangan tersebut, mengambil tindakan pembalasan yang luas. Negeri itu menangguhkan Perjanjian Perairan Indus, pakta pembagian air penting tahun 1960, mengusir diplomat Pakistan, membatalkan visa Pakistan, dan memperketat kontrol media.

Islamabad dengan tegas menolak tuduhan tersebut dan menanggapinya dengan mengusir diplomat India, menangguhkan visa bagi warga India, menutup wilayah udaranya, dan menghentikan perdagangan, termasuk transaksi yang dilakukan melalui negara ketiga.

Pakistan juga menangguhkan Perjanjian Simla pada 1972, perjanjian kerangka kerja utama yang dirancang untuk mengelola sengketa bilateral.

Pakistan memperingatkan bahwa setiap upaya India untuk mengalihkan atau memblokade aliran air berdasarkan Perjanjian Perairan Indus akan dianggap sebagai tindakan perang dan menekankan bahwa pakta tersebut tidak dapat ditangguhkan secara sepihak.

Sementara itu, Kementerian Informasi India mengeluarkan peringatan yang melarang saluran media menyiarkan liputan langsung operasi pertahanan atau pergerakan pasukan keamanan. Alasannya, masalah keamanan nasional.

Kashmir telah menjadi inti konflik antara India dan Pakistan. Keduanya mengeklaim Kashmir secara penuh tetapi hanya menguasainya sebagian. (Ant/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya