Headline

Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.

56 Orang Tewas, Puluhan Hilang akibat Banjir Bandang di Kashmir

Thalatie K Yani
15/8/2025 06:27
56 Orang Tewas, Puluhan Hilang akibat Banjir Bandang di Kashmir
Sebanyak 56 orang tewas dan puluhan lainnya hilang setelah banjir bandang disertai lumpur terjadi di Kashmir.(AFP)

SEDIKITNYA 56 orang tewas dan puluhan lainnya hilang setelah banjir bandang disertai lumpur menerjang Desa Chisoti, Distrik Kishtwar, Kashmir yang dikuasai India, Kamis (14/8). Bencana ini dipicu cloudburst atau hujan deras ekstrem yang menghantam wilayah pegunungan Himalaya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Mohammad Irshad mengatakan, hingga malam hari 56 jenazah berhasil ditemukan sebelum pencarian dihentikan sementara. Sekitar 80 orang masih dilaporkan hilang, sementara 300 lainnya berhasil diselamatkan, termasuk 50 orang yang luka parah.

Banjir merusak dan menghanyutkan banyak rumah. Seorang warga desa Atholi mengatakan ia melihat sedikitnya 15 jenazah dibawa ke rumah sakit setempat.

Lokasi terdampak berada di jalur ziarah Hindu menuju kuil Machail Mata. Pejabat setempat menyebut dapur umum yang tengah melayani makan siang bagi lebih dari 100 peziarah, yang sebagian besar tidak terdaftar di pihak berwenang, tersapu habis arus deras.

Akses menuju lokasi terhambat akibat jalan rusak dan cuaca buruk, sehingga tim penyelamat dan tentara kesulitan menjangkau area bencana. Dinas cuaca telah mengeluarkan peringatan hujan lebat dan banjir susulan.

Perdana Menteri Narendra Modi berjanji memberikan “segala bantuan” bagi korban. Kepala Menteri Kashmir, Omar Abdullah, menyebut kabar ini “suram” dan mengerahkan seluruh sumber daya untuk operasi penyelamatan.

Banjir ini menjadi yang kedua mematikan di India bulan ini, setelah pada 5 Agustus lalu banjir besar di Dharali, Uttarakhand, menewaskan lebih dari 70 orang. Para ahli menilai perubahan iklim dan pembangunan yang buruk memperparah frekuensi serta intensitas bencana banjir dan tanah longsor di musim monsun. (AFP/Z-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya