Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
INDIA menutup perbatasan utama dengan Pakistan menyusul tewasnya 26 orang akibat serangan bersenjata di wilayah Kashmir yang dikelola India. Selain itu India menangguhkan perjanjian pembagian air, serta pengusiran diplomat.
India juga membatalkan beberapa visa yang dimiliki warga Pakistan dan memerintahkan mereka untuk meninggalkan negara itu dalam waktu dua hari. Mereka juga menuntut agar Pakistan menghentikan “dukungan terhadap terorisme lintas batas”, yang dibantah keras Islamabad.
Serangan pada Selasa itu terjadi di kawasan wisata pegunungan Himalaya di Pahalgam. Wilayah mayoritas Muslim tersebut telah lama dilanda pemberontakan bersenjata selama beberapa dekade.
Pemerintah India bereaksi keras atas serangan tersebut dan mengisyaratkan bahwa mereka menganggap Pakistan turut bertanggung jawab secara tidak langsung.
Lembaga keamanan India meyakini bahwa kelompok bernama Kashmir Resistance berada di balik serangan itu, meskipun BBC News belum dapat memverifikasi klaim tersebut secara independen.
Perburuan terhadap para pelaku penembakan masih terus berlangsung hingga Rabu malam.
Pemerintah Pakistan mengatakan Dewan Keamanan Nasional akan menggelar pertemuan pada Kamis. Menyusul serangan di Pahalgam, Kementerian Luar Negeri Pakistan menyatakan mereka “prihatin atas jatuhnya korban jiwa dari para wisatawan” dan menyampaikan belasungkawa.
Dalam pernyataannya, pemerintah India mengatakan “pelaku serangan akan diadili dan para penyandang dana mereka akan dimintai pertanggungjawaban.”
Pemerintah menegaskan bahwa India akan “tidak kenal lelah dalam mengejar siapa pun yang telah melakukan tindakan teror atau bersekongkol untuk mewujudkannya.”
Sebelumnya, Menteri Pertahanan India Rajnath Singh juga mengisyaratkan bahwa respons India tidak hanya akan menargetkan para pelaku langsung. “Kami tidak hanya akan memburu mereka yang telah melakukan serangan ini, tetapi juga mereka yang, dari balik layar, telah bersekongkol untuk melancarkan aksi semacam ini di tanah India.”
Serangan ini telah dikecam secara luas oleh para pemimpin dunia dan menimbulkan kemarahan serta duka cita di India.
Saksi mata menggambarkan suasana kacau dan berdarah saat para pelancong, termasuk keluarga-keluarga utuh, berlarian menyelamatkan diri. Beberapa saksi menyebut para penyerang tampaknya menargetkan warga non-Muslim, meskipun ada pula yang menyatakan bahwa penembakan terjadi secara acak.
Sebagian besar korban adalah pria beragama Hindu, meskipun ada juga seorang pria Muslim lokal yang menjadi korban. Pemerintah India sejauh ini belum memberikan keterangan resmi apakah para korban ditargetkan berdasarkan agama. (BBC/Z-2)
PRESIDEN Turki Recep Tayyip Erdogan menerima kunjungan Perdana Menteri Pakistan Shahbaz Sharif pada Minggu (25/5) malam di Kantor Kerja Dolmabahce, Istanbul.
INDIA dan Pakistan kembali terlibat dalam saling tuduh, kali ini terkait pengelolaan senjata nuklir. Ketegangan ini terjadi hanya beberapa hari setelah gencatan senjata
PM India Narendra Modi menegaskan India tak akan mentolerir pemerasan nuklir dan siap membalas serangan teroris dari Pakistan.
India dan Pakistan saling menuduh pelanggaran gencatan senjata yang baru disepakati, setelah beberapa hari pertempuran sengit di Kashmir.
Dunia internasional, termasuk PBB, Inggris, AS, dan Iran, menyerukan dialog damai untuk meredakan ketegangan antara dua negara bersenjata nuklir ini.
Pakistan memperingatkan akan membalas serangan udara India yang menewaskan 31 orang, termasuk anak-anak, di wilayah Kashmir dan Punjab.
Sedikitnya dua lusin wisatawan domestik tewas dalam serangan bersenjata brutal di Pahalgam, Kashmir, wilayah yang dikelola India.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved